Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA
54
average variance extracted AVE setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam model. Jika nilai akar
kuadrat AVE setiap konstruk lebih besar daripada nilai korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam model, maka dikatakan
memiliki nilai discriminant validity yang baik Fornell dan Larcker, 1981 Dalam Ghozali, 2008. Berikut ini rumus menghitung AVE
AVE = Σλ
i 2
_________ Σλ
i 2
+ Σ
i
var ε
i
Keterangan: Dimana AVE harus lebih besar 0.5
Convergent validity dari measurement model dengan indikator refleksif dapat dilihat dari korelasi antara score itemindikator dengan
score konstruknya. Indikator individu dianggap reliabel jika memiliki nilai korelasi di atas 0.70. Namun demikian pada riset tahap
pengembangan skala, loading 0.50 sampai 0.60 masih dapat diterima. b.
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas konstruk diukur dengan composite reliability dan Average
Variance Extracted AVE Ghozali, 2008.
55
Composite reliability blok indikator yang mengukur suatu konstruk dapat dievaluasi dengan dua macam ukuran yaitu internal consistency
yang dikembangkan oleh Werts, Linn dan Joreskog 1974 dan cronbach’s
Alpha. Composite Realibility mengukur internal consistency dan nilainya harus diatas 0.60. Average Variance Extracted AVE harus diatas 0.50
Ghozali, 2008.
Uji reliabilitas konstruk yang diukur dengan dua kriteria yaitu composite reliability dan cronbach alpha dari blok indikator yang
mengukur konstruk. Konstruk dinyatakan reliabel jika nilai composite reliability maupun cronbach alpha di atas 0.70 Ghozali, 2008.
2. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis jalur Partial Least Square PLS. PLS merupakan metode analisis yang
powerfull Wold,1985 dalam Ghozali,2006 karena tidak didasarkan pada banyak asumsi. Misalnya, data harus terdistribusi normal, sampel tidak
harus besar. Selain dapat digunakan untuk mengkonfirmasi teori, PLS juga dapat digunakan untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan antar variabel
laten. PLS dapat sekaligus menganalisis konstruk yang dibentuk dengan indikator refleksif dan formatif. Hal ini tidak dapat dilakukan oleh SEM
yang berbasis kovarian karena akan menjadi unidentified model. Variabel independen eksogen terdiri dari TQM, budaya
organisasi dan partisipasi anggaran sedangkan variabel dependennya endogen adalah kinerja manajerial.