Karakteristik dan Prinsip Utama TQM

16 berusaha melaksanakan setiap aspek pekerjaannya berdasarkan perspektif “Bagaimana kita dapat melakukannya dengan lebih baik?”. Bila suatu organisasi terobsesi dengan kualitas, maka berlaku pr insip “good is never good enough”. 3. Pendekatan ilmiah Pendekatan ilmiah sangat diperlukan dalam mendesain pekerjaan dan dalam proses pengambilan keputusan serta pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang didesain tersebut. Dengan demikian, data diperlukan dan dipergunakan dalam menyusun patok duga benchmark, memantau prestasi, dan melaksanakan perbaikan. 4. Komitmen jangka panjang TQM merupakan suatu paradigma baru dalam melaksanakan bisnis. Maka dibutuhkan budaya perusahaan yang baru pula. Oleh karena itu, komitmen jangka panjang sangat penting guna mengadakan perubahan budaya agar penerapan TQM dapat berjalan sukses. 5. Kerja sama tim Teamwork Dalam organisasi yang menerapkan TQM, kerja sama tim, kemitraan, hubungan dijalin dan dibina baik antar karyawan perusahaan maupun dengan pemasok, lembaga-lembaga pemerintah, dan masyarakat sekitarnya. 17 6. Perbaikan sistem secara berkesinambungan Setiap produk danatau jasa dihasilkan dengan memanfaatkan proses-proses tertentu di dalam suatu sistem atau lingkungan. Oleh karena itu, sistem yang ada perlu diperbaiki secara terus- menerus agar kualitas yang dihasilkan dapat makin meningkat. 7. Pendidikan dan pelatihan Pendidikan dan pelatihan merupakan faktor yang fundamental. Setiap orang diharapkan dan didorong untuk terus belajar. Dalam hal ini berlaku prinsip bahwa belajar merupakan proses yang tidak ada akhirnya dan tidak mengenal batas usia. Dengan belajar, setiap orang dalam perusahaan dapat meningkatkan keterampilan teknis dan keahlian profesionalnya. 8. Kebebasan yang terkendali Dalam TQM, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah merupakan unsur yang sangat penting untuk dapat meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab karyawan terhadap keputusan yang telah dibuat. Dalam hal ini, karyawanlah yang melakukan standarisasi proses dan mereka pula yang mencari cara untuk meyakinkan setiap orang agar bersedia mengikuti prosedur standar tersebut. 18 9. Keselarasan tujuan Supaya TQM dapat diterapkan dengan baik, maka perusahaan harus memiliki keselarasan tujuan. Dengan demikian, setiap usaha dapat diarahkan pada tujuan yang sama. Akan tetapi, keselarasn tujuan ini tidak berarti bahwa harus selalu ada persetujuan atau kesepakatan antara pihak manajemen dan karyawan, misalnya mengenai upah dan kondisi kerja. 10. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan merupakan hal yang dalam penerapan TQM. Usaha untuk melibatkan karyawan membawa dua manfaat utama, yaitu untuk meningkatkan perencanaan dan pengambilan keputusan, serta meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab atas keputusan dengan melibatkan orang-orang yang harus melaksanakannnya. Meskipun banyak usaha untuk memasukkan TQM dalam organisasi, relatif kecil mengetahui seberapa besar keefektifan dan pengimplementasian strategi yang optimal. Penting bagi manajer untuk memberikan wewenang kepada karyawan untuk ikut aktif dalam mengambil inisiatif dengan harapan keterlibatan karyawan dapat meningkatkan proses produksi, TQM lebih memperdayakan atau lebih menekankan keterlibatan karyawan, yang merupakan sumber yang sangat bernilai bagi organisasi. Kebanyakan kegagalan dalam implementasi TQM itu disebabkan oleh pimpinan 19 puncak yang tidak secara aktif memimpin gerakan TQM atau bahkan menentangnya.

2. Budaya Organisasi

Menurut Kreitner dan Kinicki 2005:79 budaya organisasi adalah satu wujud anggapan yang dimiliki, diterima secara implisit oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan, dan bereaksi terhadap lingkungannya yang beraneka ragam. Menurut Schemerhorn et.al 2005:436 menyatakan: “Organizational or corporate culture is the system of shared action, value and beliefs that developes within organization and guides the behavior of its members”. Dari definisi tersebut telah menggambarkan bahwa budaya organisasi atau budaya perusahaan merupakan sistem dari tindakan bersama, nilai dan kepercayaan yang dikembangkan di dalam organisasi dan memandu perilaku tentang anggotanya. Pelanggaran atas nilai-nilai yang telah dipercaya dan dikembangkan dalam organisasi, maka hukuman yang akan ada adalah psikis karena menjadi bahan pembicaraan atau tidak disukai rekan-rekan kerja. Budaya organisasi juga diartikan oleh Robins 2006:721 adalah sebagai sistem makna bersama yang dianut oleh anggota- anggota yang membedakan organisasi itu dengan organisasi lain. Organisasi yang berbeda akan memiliki budaya yang berbeda, sehingga dalam sebuah organisasi perlu dikembangkan budaya

Dokumen yang terkait

Pengaruh Total Quality Management dan Partisipasi Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Tolan Tiga Indonesia

14 109 116

Analisis hubungan implementasi total quality mangement dengan kinerja manjerial: studi pada Bank Syariah Mandiri cabang Jakarta-Rawamangun

1 10 97

Analisis Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Penghargaan Terhadap Kinerja Manjerial

0 4 71

Analisis Pengaruh Implementasi Total Quality Management Dan Sistem Reward Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Budaya Organisasi Sebagai Variabel Moderating

1 3 182

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN BUDAYA DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI.

0 3 22

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial Pusat Kesehatan Masyarakat Di Kabupaten Boyolali.

0 6 16

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA, SISTEM PENGHARGAAN, DAN KOMITMEN ORGANISASI Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Sistem Penghargaan, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus p

1 17 17

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN BUDAYA ORGANISASI DAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Sur

0 0 15

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Survei pada Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo).

0 1 16

ANALISIS PENGARUH STRATEGI BISNIS DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DENGAN KINERJA MANAJERIAL - Unika Repository

0 0 18