Hakikat Pendidikan KAJIAN TEORETIS
Menurut para ahli, karakter yaitu sebagai berikut:
28
1. Karakter Menurut Lickona
Karakter merupakan sifat alami seseorang dalam merespon situasi secara bermoral. Sifat alami ini dimanifestasikan dalam tindakan nyata melalui
tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati dan menghargai orang lain, dan karakter-karakter mulia lainnya.
2. Karakter Menurut Suyanto
Suyanto mendefinisikan karakter
sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik
dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara. 3.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, karakter adalah
watak, tabiat, akhlak, atau keperibadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakini dan digunakan
sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. 4.
Karakter menurut Ki Hadjar Dewantara Pada dasarnya belum ada kata karakter pada masa Ki Hadjar Dewantara.
Namun, bisa dikorelasikan sebagai pendidikan budi pekerti. Menurutnya budi pekerti adalah bersatunya antara gerak dan pikiran, perasaan dan
keghendak atau kemauan, yang kemudian menimbulkan tenaga. Secara ringkas, budi pekerti adalah sebagai sifatnya jiwa manusia, mulai dari
angan-angan hingga terjelma menjadi tenaga. Dengan adanya budi pekerti manusia akan menjadi pribadi yang merdeka sekaligus
berkepribadian, dan dapat mengendalikan diri sendiri.
Setiap orang menurut Ki Hadjar Dewantara memiliki ciri khas yang berbeda-beda, sebagaimana mereka memiliki roman muka yang berbeda-beda
pula. Manusia satu dengan yang lain tidak ada kesamaan sebagaimana perbedaan
28
Agus Wibowo dan Hamrin, Menjadi Guru Berkarakter, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012, cet. 1, hal. 42.
guratan tangan atau sidik jari mereka. Karena sifatnya yang konsisten, maka budi pekerti itu menjadi penanda seseorang. Misalnya apakah orang tersebut berbudi
pekerti baik atau buruk. Maka pendidikan yang baik itu mestinya mampu mengalahjkan dasar-dasar jiwa manusia yang jahat, menutupi, bahkan mengurangi
tabiat-tabiat yang jahat tersebut.