dalam Surat Al-Baqarah Ayat 30 ini menjelaskan bahwa Allah telah menugaskan pada manusia untuk mengelola dunianya di bumi dan menjadi pemimpin atasnya.
Jika dicermati lebih mendalam, dalam upaya manusia dalam mengelola dan memimpin bumi itu diperlukan sebuah tatanan nilai sosial yang dapat dijadikan
sebagai aturan dalam pengelolaan tersebut. Aturan itu dapat berupa tatanan nilai yang membudaya pada suatu kelompok manusia tertentu dan dijadikan sebagai
rambu-rambu dalam menjalankan tugasnya sebagai Khalifah di muka bumi. Pada zaman saat ini mudah sekali menemukan manusia yang kehilangan makna sejati
atau tujuan hidup. Dengan mudah orang melihat tidak adanya nilai-nilai penting yang diperlukan bagi suatu keseimbangan manusiawi yang sejati.
19
Padahal, pemenuhan nilai-nilai manusiawi itu adalah hal terpenting untuk mewujudkan
keseimbangan manusia berlandaskan pada keutuhan manusia sebagai makhluk berakal atau Insan Kamil.
2.4. Unsur- Unsur Kebudayaan Beberapa orang sarjana telah mencoba merumuskan unsure-unsur
kebudayaan, misalnya Melville J Herskovits mengajukan empat unsur pokok kebudayaan, yaitu:
20
1. Alat-alat Teknologi
2. Sistem Ekonomi
3. Keluarga
4. Kekuasaan Politik
Bronislaw Malinowski yang terkenal sebagai salah seorang pelopor teori fungsional dalam antropologi menyebut unsur-unsur kebudayaan antara lain:
1. Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota
masyarakat di dalam upaya menguasai alam sekelilingnya, 2.
Organisasi ekonomi, 3.
Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan, perlu diingat bahwa keluarga merupakan lembaga pendidikan yang utama,
19
Louis Leahy, Esai Filsafat untuk Masa Kini: Telaah Masalah Roh-Materi Berdasarkan Data Empiris Baru
Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1991 cet.1, h.30.
20
Soerjono Soekanto, Sosiologi: Suatu Pengantar Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006 cet.1, h.153-154.
4. Organisasi kekuatan.
Masing-masing unsur tersebut memiliki fungsinya masing-masing dalam menentukan pola kehidupan manusia yang berbudaya. Dapat disimpulkan bahwa
unsur-unsur tersebut dapat diklasifikasikan kembali ke dalam tujuh unsur kebudayaan yang dianggap sebagau unsur yang universal, yaitu:
1. Peralatan dan Perlengkapan Hidup Manusia
2. Mata Pencarian Hidup dan Sistem-sistem Ekonomi
3. Sistem Kemasyarakatan
4. Bahasa
5. Kesenian
6. Sistem pengetahuan
7. Religi
3. Hakikat Nilai Budaya
Pemahaman akan suatu nilai tidak lepas dari suatu tatanan sifat yang ada pada fitrah manusia. Nilai yang menjadi konsekuensi hidup manusia dalam
mengelola kehidupan di dunia merupaka perangkat penting bagi tercapainya tujuan hidup. Penanaman dan pemahaman nilai yang benar akan melahirkan suatu
kebudayaan yang baik dan benar pula untuk menjapai tujuan itu. Maka setiap tujuan hidup manusia harus membawa perangkat nilai budaya yang luhur untuk
dilestarikan dan dijaga. Jika proyeksi atau rancangan budaya manusia ke depan ditopangkan pada tatanan nilai luhur pada dirinya sendiri, kemungkina jejak
perjalanan manusia juga kea rah nilai yang luhur pula. Di sini yang menentukan adalah kompas dasar langkah pengembangan si amnesia dengan kebudayaan itu.
Agar rancang budaya di atas terlaksana dan berlaku, dibutuhkan dua syarat yaitu, pertama, rancang atau tatanan budaya ini mesti pas dengan manusia.Kedua,
rancang budaya ini mesti berdimensi utuh manusiawi, artinya yang mampu mengembangkan manusia dalam nilainya yang paling luhur, yang lebih
mengedepankan kualitas dari pada kuantitas, isi dari pada bungkus. Dengan kata
lain lebih menaruh cinta di depan dari pada kebencian atau ketakutan.
21
Maka dapat disimpulkan bahwa nilai budaya yang sejati haruslah mengabdi pada
manusia, mengembangkan
manusia menjadi
semakin manusiawi,
mengembangkan pribadi yang memiliki pancaran karakter akhlak yang luhur serta sikap hidup yang cakap dan bisa diterima dengan baik dimanapun ia berada.
B. Budaya Cina
Cina adalah nama dari daerah budaya, dan pemukiman turun temurun dari budaya kuno sejak dahulu kala hingga kini, dan merupakan negara di Asia Timur.
Peradaban Cina adalah merupakan salah satu peradaban tertua di dunia, yang terdiri dari sejarah dan budaya beberapa negara yang ada sejak 6 milenia yang
lalu.Pada perang saudara terakhir di Cina, perang ini berakhir dengan jalan buntu dan mengakibatkan adanya dua negara yang memiliki dua nama Cina
yaitu Republik Rakyat Cina. Cina merupakan peradaban tertua di dunia yang masih ada hingga kini. Cina memiliki sistem penulisan yang konsisten sejak
dahulu dan masih digunakan hingga kini. Banyak penemuan-penemuan penting bersumber dari peradaban Cina kuno, seperti kertas, kompas, serbuk mesiu, dan
materi-materi cetak.Dokumen
tertua yang
mencatat istilah
cina di Nusantara adalah inskripsi tulisan pada lempeng tembaga Bungur A berangka
tahun 860 M. Prasasti ini menyebut tentang juru cina sebagai orang yang bertugas mengurus pedagangpemukim dari Cina. Dapat diduga, istilah ini dipinjam dari
kata bahasa Sanskerta. Sebagian besar budaya Cina berdasarkan tanggapan bahwa adanya sebuah
dunia roh. Berbagai metode penelahan telah membantu menjawab pertanyaan, dan dijadikan pun alternatif kepada obat. Budaya rakyat telah membantu mengisi
kekosongan untuk segala hal yang tiada penjelasannya. Kaitan antara mitos, agama dan fenomena yang aneh memang rapat sekali. Dewa-dewi menjadi
sebahagian tradisi, antara yang terpenting termasuk Guan Yin , Maharaja Jed dan Budai. Kebanyakan kisah-kisah ini telah berevolusi menjadi perayaan tradisional
21
Mudji Sutrisno, Filsafat kebudayaan: Ikhtiar Sebuah Teks Jakarta: Hujan Kabisat, 2008 cet.1, h.16.
Cina . Kebanyakan kisah-kisah ini telah berevolusi menjadi perayaan tradisional Tionghoa . Konsep-konsep lain pula diperluas ke luar mitos menjadi lambang
kerohanian seperti dewa pintu dan singa penjaga. Konsep-konsep lain pula diperluas ke luar mitos menjadi lambang kerohanian seperti dewa pintu dan singa
penjaga. Di samping yang suci, turut dipercayai yang jahat. Di samping yang suci, turut dipercaya yang jahat. Amalan-amalan seperti menghalau mogwai dan jiang
shi dengan pedang kayu pic dalam Taoisme adalah antara konsep yang diamalkan secara turun-temurun. Praktek seperti menghalau mogwai dan Jiang shi dengan
pedang kayu pic dalam Taoisme adalah konsep yang dilaksanakan secara turun- temurun. Upacara penilikan nasibCina masih diamalkan pada hari ini selepas
bertahun-tahun mengalami perubahan. Upacara penilikan nasibCina masih dilaksanakan pada hari ini setelah bertahun-tahun mengalami perubahan.
Budaya China sangat dipengaruhi oleh tiga kekuatan besar. Tiga kekuatan yang membentuk budaya China adalah Confucianisme, Taoisme dan Buddhisme.
Tiga kekuatan ini menghasilkan budaya humanisme yang membuat gaya hidup China jadi sangat praktis dan juga tenang dalam menghadapi situasi sulit.
Contohnya dalam 4000 tahun dalam sejarah China, ribua peperangan telah berkecamuk tetapi tak satupun yang disebabkan perselisihan agama. Tiga ajaran
ini saling memuji alih-alih bertentangan satu sama lain. Karakteristik utama ajaran Confusianisme terdiri dari dua komponen yaitu prinsip humanisme, prinsip logis
dan tak berlebihan. Humanisme mencakup sikap sopan , murah hati, tulus, rajin dan baik hati. Taoisme yang dilahirkan oleh Lao Tzu lebih bersifat metafisik dan
abstrak dibanding dengan Confusianisme. Dalam hal pengajaran Taoisme melibatkan bagaimana seuatu hal terjadi dan bagaimana sesuatu hal itu bekerja.
Buddhisme berasal dari India yang berkembang sejak 250 SM. Buddhisme bertujuan untuk membimbing ras manusia menuju kedamaian dengan mengurangi
atau menghentikan penderitaan dan pengembangan moral yang baik. Buddha mengajarkan “Doktrin Karma “ dan “Jalan menuju Nirwana”. Doktrin Karma
yang merujuk ke kelahiran kembali, berasal dari pengetahuan tentang pengalaman hidup seseorang sebelumnya. Jalan menuju Nirwana merujuk kepada berakhirnya
penderitaan universal dan pencapaian kebahagiaan abadi melalui pemahaman
spiritual. Perbedaan nyata di antara ketiga kekuatan pembentuk adalaha Confusianisme menganut paham humanism kemanusiaan, Taoisme menganut
paham naturalism kekuataan alam dab Buddhismen menganut paham spiritualismekerohanian. Ketiga ajaran ini tidak bersifat religious secara kaku
dalam semua upaya membentuk hidup dengan menggunakan metafisik dan epistemologi yang berbeda. Karena budaya dapat berubah sesuai dengan
lingkungan baru, selama abad ke 11 ajaran Taoisme dan Buddhisme berasimilasi ke Confusianisme menjadi satu kesatuan yang mencakup ketiganya. Neo
Confucian dan Post Confucianisme. Ajaran ini merupakan sistem yang dominan
yang tetap menjadi pengaruh besar dalam pemikiran bangsa Cina. Referensi Tiga kekuatan yang membentuk budaya Cina adalah
Confucianisme, Taoisme dan Buddhisme. Tiga kekuatan ini menghasilkan budaya humanisme yang membuat gaya hidup Cina jadi sangat praktis dan juga tenang
dalam menghadapi situasi sulit. Contohnya dalam 4000 tahun dalam sejarah Cina, ribua peperangan telah berkecamuk tetapi tak satupun yang disebabkan
perselisihan agama. Tiga ajaran ini saling memuji alih-alih bertentangan satu sama lain. Karakteristik utama ajaran Confusianisme terdiri dari dua komponen
yaitu prinsip humanism e, prinsip logis dan tak berlebihan. Humanisme mencakup sikap sopan , murah hati, tulus, rajin dan baik hati. Taoismen yang dilahirkan oleh
Lao Tzu lebih bersifat metafisik dan abstrak dibanding dengan Confusianisme. Dalam hal pengajaran Taoisme melibatkan bagaimana seuatu hal terjadi dan
bagaimana sesuatu hal itu bekerja. Buddhismen berasal dari India yang berkembang sejak 250 SM. Buddhisme bertujuan untuk membimbing ras manusia
menuju kedamaian dengan mengurangi atau menghentikan penderitaan dan pengembangan moral yang baik. Buddha mengajarkan “Doktrin Karma “ dan
“Jalan menuju Nirwana”. Doktrin Karma yang merujuk ke kelahiran kembali berasal dari pengetahuan tentang pengalaman hidup seseorang sebelumnya. Jalan
menuju Nirwana merujuk kepada berakhirnya penderitaan universal dan pencapaian kebahagiaan abadi melalui pemahaman spiritual.