Umar, 2002:81. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner dan wawancara kepada karyawan PT. Pabrik Es Pematangsiantar.
b. Data sekunder Data yang diolah lebih lanjut menjadi lebih imperatif bagi pihak lain. Data
sekunder merupakan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen dan laporan- laporan tertulis perusahaan, literatur-literatur yang ada di perusahaan dan
bagian bahan-bahan atau tulisan-tulisan lain yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti.
7. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk membantu penelitian ini adalah :
a. Kuesioner adalah pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan pada responden yakni kepada karyawan.
b. Wawancara adalah suatu cara untuk mengumpulkan data-data atau bahan- bahan keterangan dengan mengadakan tanya-jawab dan tatap muka langsung
dengan pihak yang berwenang dengan penelitian ini.
8. Uji Validitas dan Realibilitas
Untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik, sudah semestinya jika rangkaian penelitian yang dilakukan harus baik juga. Perencanaan
yang matang mutlak diperlukan, dan alat-alat yang digunakan juga harus dalam kondisi yang baik pula. Oleh karena itu seringkali sebelum penelitian dilakukan,
alat-alat yang digunakan uji coba terlebih dahulu.
Universitas Sumatera Utara
a Uji Validitas Uji validitas digunakan oleh penulis untuk mengukur data valid atau tidak
valid dengan menggunakan kuesioner sebagai alat ukur. Pengujian validitas
instrumen dilakukan pada 30 karyawan perusahaan minuman ringan PT. Sinar Sostro yang beralamat di Jl. Raya Tanjung Morawa Km. 14,5. Pengujian
dilakukan dengan menggunakan Software SPSS Statistic Package For The Social Science 14.0, dengan kriteria sebagai berikut :
1 Jika r
hitung
r
tabel
, maka pertanyaan dinyatakan valid 2 Jika r
hitung
r
tabel
, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid b Uji Reliabilitas
Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 14.0, butir pertanyaan yang sudah valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan
kriteria sebagai berikut : 1 Jika r
alpha
r
tabel
maka pertanyaan reliabel 2 Jika r
alpha
r
tabel
maka pertanyaan tidak reliabel
9. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik.
a. Metode Analisis deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterpretasikan secara
objektif untuk beroleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan.
Universitas Sumatera Utara
b. Metode Analisis Statistik
1. Analisis regresi linear berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh stress kerja terhadap prestasi kerja karyawan. Adapun model persamaan yang digunakan
adalah :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ e
Dimana : Y = Prestasi Kerja
a = Konstanta b
1
- b
4
= Koefisien Regresi berganda
X
1
= Konflik Kerja X
2
= Beban Kerja X
3
= Waktu Kerja X
4
= Pengaruh Kepemimpinan e = Standart error
Adapun syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data dianalisis adalah sebagai berikut :
a. Uji Normalitas Uji normalitas adalah mengetahui apakah variabel dependen, independen, atau
keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak Umar, 2008: 181. Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati
normal. Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak.Hal ini dapat dilihat dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika
data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya,
Universitas Sumatera Utara
model regresi memenuhi asumsi normalitas. Uji kenormalan data juga dilakukan dengan Uji Kolmogrv-Smirnov terhadap uji standar residual hasil
persamaan regresi. Apabila probabilitas hasil Uji Kolmogrov-Smirnov lebih besar dari 5 , maka data tersebut berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas Uji multikolonieritas untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan
adanya korelasi antarvariabel independen Umar, 2008:177. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya
nilai Variance Inflation Factor VIF dengan ketentuan : Bila VIF 5 maka terdapat masalah multikolinearitas yang serius.
Bila VIF 5 maka tidak terdapat masalah multikolinearitas yang serius. c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linear terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif
antardata yang ada pada variabel-variabel penelitian Umar, 2008:182. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa autokorelasi terjadi jika observasi
yang berturut-turut sepanjang waktu mempunyai korelasi antar satu dengan yang lainnya. Untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi dalam suatu
model regresi, dapat dilakukan dengan menggunakan Runs Test. Kaidah keputusan dari metode ini adalah menerima hipotesis nol, yaitu tidak terjadi
autokorelasi jika nilai Asymp. Sig. 2-tailed diatas 0.05 tingkat signifikan, α = 5.
Cara lain untuk mendeteksi adanya autokorelasi juga dapat dilakukan dengan melakukan Uji Breusch-Godfrey BG. Menurut metode ini suatu data tidak
Universitas Sumatera Utara
terkena autokorelasi jika koefisien parameter Auto Lag pada tabel menunjukkan probabilitas signifikan diatas 0.05 tingkat signifikan,
α = 5. d. Uji Heterokedasitas
Uji Heterokedasitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut heteroskedasitas Umar, 2008:179.
Menganalisis data dalam pengujian asumsi klasik ini, peneliti menggunakan program software SPSS Statistic Package for the Social Science 14.00 for
windo ws.
2. Pengujian Hipotesis