dibandingkan kelompok PJK 3,3 dan 14,7.  Aktivitas fisik sedang dan tinggi  merupakan  tingkat  aktivitas fisik  yang dilakukan secara rutin dan
sudah  memenuhi  atau melebihi skor minimal 600 MET Sofi et al., 2007. Aktivitas fisik sedang dan tinggi cenderung memberikan efek proteksi
terhadap PJK dibandingkan pada individu yang tidak beraktivitas fisik atau beraktivtas fisik dibawah kecukupan 600 MET Li  Siegrist, 2012; Sofi
et al., 2007; Mora et al., 2007  Oleh karena itu, proporsi individu beraktivitas fisik sedang  dan tinggi cenderung terlihat pada kelompok Non-
PJK, sedangkan proporsi individu dengan aktivitas fisik rendah lebih besar besar pada kelompok PJK.
C. Frekuensi Penyakit Jantung Koroner menurut Karakteristik Individu
1. Jenis Kelamin
Tabel 5.2 menunjukan bahwa proporsi penderita PJK paling besar adalah perempuan. Selain itu, proporsi Laki-laki pada kelompok Non-
PJK lebih besar dibandingkan proporsi laki-laki pada kelompok PJK. Berdasarkan penelitian sebelumnya,  perempuan lebih berisiko  terkena
PJK  yang disebabkan  gaya hidup yang tidak sehat seperti perilaku merokok  dan obesitas, selain itu beraktivitas fisik lebih menunjukan
manfaat pencegahan terhadap PJK pada laki-laki dibandingkan perempuan  Li  Siegrist, 2012.  Hal inilah yang menyebabkan,  PJK
cenderung lebih banyak ditemukan pada perempuan dibandingkan laki- laki Huxley  Woodward, 2011; Lloyd-Jones et al., 2006.
2. Usia
Berdasarkan karakteristik usia, kelompok PJK memiliki rata-rata usia yang lebih tua 55 tahun dibandingkan dengan kelompok Non-PJK 39,8
tahun.  Penderita  PJK  cenderung  berusia 50 tahun, namun proporsi penderita PJK juga terdapat pada kelompok usia 15-26 tahun dan terus
meningkat hingga usia 50 tahun.  Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menunjukan  pertambahan usia dan berusia lanjut
merupakan salah satu faktor risiko yang sangat berpengaruh dalam terjadinya PJK, sehingga sebagian  besar  penderita PJK merupakan
individu yang berusia  lanjut atau berusia 50 tahun Lloyd-Jones et al., 2006.  Secara substansial,  jantung koroner  merupakan penyakit kronis
sehingga memerlukan waktu yang cukup lama untuk menimbulkan gejala yang diakibatkan kerusakan pada pembuluh darah. Namun, patofisiologi
PJK dapat mulai  saat  individu  masih muda dan muncul saat individu berusia lanjut Naga, 2012.
Sedangkan hasil analisis juga menunjukan penderita PJK yang terdapat pada kelompok usia 50 tahun. Hal ini dapat disebabkan akibat
kerusakan pada pembuluh darah atau arterosklerosis terjadi pada usia muda . Individu yang mengalami PJK pada usia muda  15-26 tahun
cenderung mengalami kadar kolesterol darah yang abnormal, resistensi insulin dan obesitas. Meskipun demikian, penyakit jantung bawaan
kongenital juga dapat menyebabkan terjadinya PJK pada individu yang berusia muda Erged et al., 2005.
3. Status dan Durasi Merokok