Status dan Durasi Merokok Indeks Masa Tubuh

3. Status dan Durasi Merokok

Status merokok pada penelitian ini berdasarkan perilaku merokok individu saat wawancara yang dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu merokok, pernah merokok dan tidak merokok. Proporsi kategori merokok yang lebih besar pada kelompok Non-PJK dibandingkan pada kelompok PJK. Hal ini dapat disebabkan karena sebagian besar individu yang termasuk dalam kategori merokok, baru merokok selama satu tahun dan masih berusia 50 tahun sehingga belum berisiko terhadap PJK. Menurut penelitian sebelumnya individu yang berusia 50 tahun memiliki risiko PJK yang lebih kecil sehingga tidak memiliki riwayat PJK Glynn Rosner, 2005. Meskipun demikian proporsi individu dengan status pernah merokok lebih besar pada kelompok PJK dibandingkan pada kelompok Non-PJK. Hal ini menunjukan bahwa individu yang sudah berhenti merokok lebih banyak ditemukan pada kelompok penderita PJK dibandingkan pada kelompok penderita Non-PJK. Selain itu, terdapat perbedaan rata-rata durasi merokok pada kelompok PJK dan Non-PJK, penderita PJK merokok lebih lama dibandingkan kelompok Non-PJK. Hal ini dikarenakan patofisiologi PJK yang merupakan penyakit kronis memerlukan waktu dan paparan faktor risiko dari merokok yang lama untuk menimbulkan gejala. Oleh karena itu, PJK pada umumnya terjadi pada individu yang sudah merokok dalam waktu yang cukup lama serta sudah berusia lanjut Glynn Rosner, 2005; Naga, 2012.

4. Indeks Masa Tubuh

Hasil analisis pada tabel 5.2 menunjukan penderita PJK lebih cenderung memiliki indeks masa tubuh IMT lebih dan obesitas dibandingkan dengan kelompok Non-PJK. Proporsi IMT lebih dan obesitas pada kelompok PJK hampir dua kali lebih tinggi dibandingkan pada kelompok Non-PJK. Obesitas merupakan faktor risiko yang meningkatkan risiko PJK secara signifikan Li et al., 2006; Lloyd-Jones et al., 2006. Hal ini disebabkan karena obesitas pada individu memicu mekanisme peningkatan tekanan darah dan kadar kolesterol serta resistensi insulin yang meningkatkan risiko terhadap PJK WHO, 2011; Villareal et al., 2006.

5. Riwayat Penyakit Penyerta Jantung Koroner