4 Mempersiapkan dataset untuk dianalisis menggunakan software pengolah data
dan pengolah angka. H.
Analisis Data
Pada umumnya analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan tabulasi silang crosstab variabel karakteristik individu dan aktivitas fisik terhadap
kejadian PJK. Berikut merupakan uraian analisis data dalam penelitian ini:
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dilakukan pada semua variabel penelitian untuk melihat frekuensi jumlah dan proporsi dari setiap variabel penelitian terhadap variabel
PJK. Hasil dari analisis disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dalam tabel silang 2x2 dengan total pada masing-masing kolom. Hal ini bertujuan untuk melihat
perbedaan proporsi variabel aktivitas fisik dan karakteristik individu pada kelompok PJK dan Non-PJK.
2. Uji Bivariat
Terdapat 2 dua uji bivariat yang digunakan, yaitu:
a. Uji Mann-Whitney
Uji Mann-Whitney merupakan uji non-parametrik terhadap dua kelompok independen dan terdapat variabel dengan data numerik yang tidak
berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji normalitas data numerik, variabel umur dan durasi merokok tidak terdistribusi normal. Oleh karena itu, uji
Mann-Whitney bertujuan untuk melihat hubungan dari variabel numerik seperti pada variabel umur dan durasi merokok terhadap kejadian PJK dengan
melihat p-value.
b. Uji Chi-Square
Uji Chi-square merupakan uji non-parametrik yang digunakan untuk melihat hubungan data kategorik pada variabel aktivitas fisik dan variabel
karakteristik individu dengan variabel PJK. Hasil analisis berupa p-value masing-masing variabel kategorik terhadap kejadian PJK.
3. Odds Ratio OR dan 95 Confidence Interval CI
Dalam penelitian ini, OR dan 95 CI dihasilkan dengan perhitungan tabel silang 2x2 untuk melihat risiko antara variabel aktivitas fisik dan karakteristik
individu terhadap kejadian PJK. Berikut merupakan contoh skema analisis untuk mengetahui OR dan 95 CI antara variabel aktivitas fisik dan PJK:
Analisis Aktivitas Fisik dengan Kejadian PJK Tingkat Aktivitas Fisik
Status PJK OR 95 CI
Non-PJK PJK
1. Rendah A
B 1.00 Referent
2. Sedang C
D OR
1
3. Tinggi E
F OR
2
Kategori pertama aktivitas fisik rendah merupakan pembanding referent dalam analisis ini, sehingga hasil analisis berupa OR dan 95 CI dari setiap kategori
kedua aktivitas fisik sedang dan kategori ketiga aktivitas fisik tinggi dari variabel aktivitas fisik dan terhadap variabel PJK. Analisis ini juga berlaku pada
variabel karakteristik individu dengan 2 kategori untuk melihat OR dan 95 CI terhadap PJK.
4. Analisis Stratifikasi
Analisis stratifikasi merupakan metode analisis untuk mengendalikan variabel confounding pada hubungan antara dua variabel. Analisis stratifikasi
dilakukan dengan cara mengkelompokan analisis antar variabel ke dalam stratum kategori dari variabel confounding. Dalam penelitian ini, analisis stratifikasi
bertujuan untuk melihat perbedaan risiko terhadap PJK dari variabel karakteristik individu pada masing-masing tingkat aktivitas fisik rendah, sedang dan tinggi.
Analisis Stratifikasi pada Hubungan Aktivitas Fisik dengan PJK menurut Karakteristik Individu
Variabel Karakteristik
Individu
Non-PJK PJK
OR 95 CI Aktivitas
Fisik Rendah
Kategori 1 A
B 1.00 Ref.
Kategori 2 C
D OR
1
Kategori 3 E
F OR
2
Aktivitas Fisik
Sedang Kategori 1
G H
1.00 Ref. Kategori 2
I J
OR
3
Kategori 3 K
L OR
4
Aktivitas Fisik Tinggi
Kategori 1 M
N 1.00 Ref.
Kategori 2 O
P OR
5
Kategori 3 Q
R OR
6
Risiko PJK dari analisis stratifikasi dinyatakan dalam odds ratio OR dari hubungan variabel karakteristik individu dengan kejadian PJK pada masing-
masing tingkat aktivitas fisik. Kategori variabel karakteristik individu yang pertama atau kategori yang dianggap tidak berisiko terhadap PJK digunakan
sebagai pembanding referent dalam menghasilkan OR. Berdasarkan hasil analisis stratifikasi dapat ditarik kesimpulan apakah kelompok individu dengan
tingkat aktivitas fisik sedang dan tinggi memiliki risiko PJK yang disebabkan faktor risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok individu dengan
tingkat aktivitas fisik rendah.
37
BAB V HASIL
A. Frekuensi Kejadian Penyakit Jantung Koroner menurut Aktivitas Fisik
Berikut merupakan tabel 5.1 yang menunjukan masing-masing frekuensi aktivitas fisik pada kelompok Non-PJK dan PJK. Terdapat perbedaan signifkan proporsi aktivitas fisik pada
kelompok PJK dan Non-PJK p=0.000.
Tabel 5.1 Frekuensi PJK menurut Aktivitas Fisik
Tingkat Aktivitas Fisik: Non-PJK
PJK p value
n n
1. Rendah 459956
64.04 3336 82.03
0.000 2. Sedang
49129 6.84
134 3.29
3. Tinggi 209177
29.12 597
14.68
Total 718262 100.00 4067 100.00
Aktivitas fisik rendah memiliki proporsi terbesar pada kelompok PJK dan Non-PJK. Meskipun demikian, proporsi aktivitas fisik rendah pada kelompok PJK 82,03 lebih besar
dibandingkan dengan kelompok Non-PJK 64,04. Proporsi aktivitas fisik sedang dan tinggi pada kelompok PJK 3,29 dan 14,68 lebih rendah dibandingkan dengan kelompok
Non-PJK 6,84 dan 29,12.
B. Frekuensi Kejadian Penyakit Jantung Koroner menurut Karakteristik Individu
Tabel 5.2 menunjukan perbedaan proporsi variabel karakteristik individu pada kelompok PJK dan Non-PJK yang signifikan p=0,000. Proporsi perempuan lebih besar pada
kelompok PJK 56,48 dibandingkan pada kelompok Non-PJK 51,82. Proporsi laki- laki lebih besar pada kelompok Non-PJK 48,18 dibandingkan pada kelompok PJK
43,52.