Usia Status dan Durasi Merokok

usia lanjut yang mengalami menopause juga akan lebih berisiko terhadap PJK. Hal ini disebabkan berkurangnya kadar hormon estrogen pada perempuan yang mengalami menopause akan mengalami perkembangan arterosklerosis yang lebih cepat dibandingkan pada laki-laki dan perempuan sebelum menopause Saltiki Alevizaki, 2007. Maka dapat disimpulkan bahwa perempuan lebih berisiko PJK karena perempuan memiliki faktor risiko terhadap PJK yang lebih banyak dibandingkan pada laki-laki, selain itu perempuan dan laki-laki memiliki pola aktivitas fisik yang berbeda Li Siegrist, 2012. Aktivitas fisik sedang dapat memberikan efek proteksi yang lebih baik pada perempuan.

2. Usia

Meskipun pertambahan usia secara konsisten menunjukan risiko terhadap PJK, individu yang rutin beraktivitas fisik cenderung memiliki risiko yang lebih rendah terhadap PJK pada setiap tingkatan usia. Hal ini disebabkan manfaat dari beraktivitas fisik rutin yang dapat menjaga kesehatan pembuluh darah seiring dengan pertambahan usia, sehingga pada usia yang semakin tua individu yang beraktivitas fisik cenderung memiliki faktor risiko PJK yang lebih sedikit dibandingkan individu yang tidak rutin beraktivitas fisik Ignarro et al., 2007; Lloyd-Jones et al., 2006. Risiko PJK yang lebih rendah pada tingkat aktivitas fisik yang semakin tinggi terlihat pada kelompok yang berusia 50 tahun. Hal ini sesuai dengan penelitian kohort sebelumnya oleh Mora, dkk 2007 pada individu yang berusia lanjut yang rutin beraktivitas fisik cenderung memiliki risiko terhadap PJK yang lebih rendah. Kurang beraktivitas fisik merupakan salah satu faktor risiko yang sangat berpengaruh PJK pada individu berusia 50 tahun. Lloyd-Jones et al., 2006. Berdasarkan hasil analisis, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat aktivitas fisik sedang maupun tinggi dapat menurunkan risiko PJK pada setiap kelompok usia.

3. Status dan Durasi Merokok

Perilaku merokok merupakan salah faktor risiko terhadap kejadian PJK yang meningkatkan risiko PJK terhadap individu sebesar 10 hingga 25 Huxley Woodward, 2011; WHO, 2011. Hasil analisis menunjukan semakin tinggi tingkat aktivitas fisik semakin rendah risiko PJK pada individu yang pernah merokok. Namun, risiko PJK tidak terlihat pada individu dengan status merokok, hal ini dapat disebabkan kurangnya spesifitas waktu dan dosis pada kategori merokok. Individu yang termasuk dalam kategori merokok dalam penelitian ini termasuk individu yang baru pertama kali merokok dan masih muda atau berusia 50 tahun , sehingga belum memiliki risiko terhadap PJK. Sedangkan penyakit PJK akan menimbulkan gejala pada waktu yang lama dan risiko PJK akan lebih terlihat pada individu yang sudah lama merokok dan berusia lanjut WHO, 2012; Lloyd-Jones et al., 2006. Risiko PJK hanya terlihat pada durasi merokok 22 tahun. Individu yang sudah merokok selama 22 tahun dengan tingkat aktivitas fisik rendah berisiko 2,3 kali terkena PJK. Namun risiko PJK dari durasi merokok 22 tahun lebih kecil pada individu dengan tingkat aktivitas fisik sedang dan tinggi. Beraktivitas fisik dapat menurunkan risiko PJK dengan meningkatkan metabolisme tubuh dan suplai oksigen serta menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah sehingga dapat mengurangi dampak dari merokok Ignarro et al., 2007. Mekanisme ini juga terjadi pada individu yang merokok selama 22 tahun, sehingga risiko PJK dari merokok lebih kecil pada individu dengan tingkat aktivitas fisik sedang dan tinggi.

4. Indeks Masa Tubuh IMT