5. Riwayat Penyakit Penyerta Jantung Koroner
Penyakit penyerta jantung koroner merupakan penyakit yang terdapat pada individu yang menderita PJK dan dapat mempengaruhi patofisiologi PJK pada
individu. Penyakit penyerta dapat berupa tekanan darah tinggi Hipertensi, Diabetes Mellitus dan penyakit Stroke.
a. Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi hipertensi merupakan faktor risiko PJK. Hipertensi juga dapat dipicu oleh faktor risiko PJK lainnya sehingga dapat
meningkatkan risiko kejadian PJK. Peningkatan tekanan darah merupakan faktor risiko PJK yang dapat memicu atau mempercepat perkembangan
PJK pada individu WHO, 2011. Berdasarkan hasil beberapa penelitian, hipertensi berpengaruh positif terhadap kejadian PJK OR 7,8 95 CI 7,5
– 8,1. Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko terkena PJK hingga 81 RR 1,81 95 CI 1,65 – 1,97 dibandingkan individu yang tidak memiliki
tekanan darah tinggi Huxley et al., 2006 Glynn Rosner, 2005.
b. Diabetes Mellitus DM
Diabetes Mellitus adalah kondisi sindrom metabolik yang disebabkan adanya peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai normal
7 mmoll atau 126 mgdl. DM disebabkan gangguan metabolisme glukosa akibat kekurangan insulin baik secara absolut maupun relatif
Kemenkes RI, 2013. Peningkatan gula darah atau kondisi hiperglikemia secara substansial diketahui meningkatkan risiko PJK sebanyak dua
hingga tiga kali lipat dibandingkan individu yang tidak menderita DM WHO, 2011.
Hasil penelitian oleh Glynn 2005 menunjukan penyakit DM secara signifikan meningkatkan risiko PJK sebanyak 1,4 kali RR 2,44
95 CI 2,07 – 2,88 Glynn Rosner, 2005. Penelitian lainnya juga menunjukan peningkatan risiko PJK pada penderita DM sebesar 2,5 kali
OR 3,5 95 CI 2,7 – 4,53 Huxley et al., 2006. Hal ini konsisten dengan hasil penelitian oleh Capewell 2010 yang juga menunjukan
peningkatan risiko PJK pada penderita DM dengan usia 55 tahun sebesar 1,6 kali OR 2,66 99 CI 2,04 – 3,46 Capewell et al., 2010.
c. Penyakit Stroke
Stroke merupakan penyakit penyerta dari PJK yang disebabkan oleh aterosklerosis yang dipicu faktor risiko saat individu masih muda dan
berlanjut dalam waktu yang lama. Penyakit stroke ditandai dengan adanya perdarahan pada pembuluh darah yang disebabkan tekanan darah tinggi
dan aterosklerosis. Pada umumnya faktor risiko Stroke dan PJK disebabkan oleh faktor risiko yang hampir sama, diantaranya kurang
beraktivitas fisik, obesitas, merokok dan tekanan darah tinggi WHO, 2011 Liu, et al, 2007.
Penelitian oleh Raso, dkk 2006 menunjukan individu yang mengalami aterosklerosis memiliki risiko mengalami PJK dan Stroke.
Kondisi aterosklerosis berisiko menyebabkan Stroke 22 lebih tinggi
dibandingkan individu yang sehat atau tidak mengalami ateroskelrosis HR 1.22 95 CI 0.55-2.70. Sedangkan kondisi aterosklerosis
meningkatkan risiko PJK 72 lebih tinggi dibandingkan individu yang sehat HR 1.72 95 CI 0.91-3.24 Mattace-Raso et al., 2006.
Faktor risiko stroke berkontribusi dalam meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol sehingga menyebabkan aterosklerosis. Proses
penyumbatan pembuluh darah dimulai dengan peningkatan tekanan darah akibat tingginya kolesterol dalam darah sehingga kecepatan aliran darah
meningkat, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan dinding pembuluh darah dan menyebabkan aterosklerosis. Pembuluh darah yang mengalami
aterosklerosis dapat menyebabkan thrombus di bagian dalam pembuluh darah dan dapat menyebabkan penyumbatan aliran darah Naga, 2012;
Liu, et al, 2007. Apabila terjadi penyumbatan pada pembuluh darah koroner atau otak dapat menyebabkan munculnya gejala PJK atau Stroke
WHO, 2011.
D. Kerangka Teori