Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Manfaat Penelitian

Indonesia merupakan negara berkembang yang berpotensi mengalami peningkatan kasus penyakit jantung koroner. Berdasarkan hasil Riskesdas 2013, diperkirakan prevalensi penyakit jantung koroner nasional dengan diagnosis tenaga kesehatan sebesar 0,5. Selain itu diketahui proporsi aktivitas fisik yang mencukupi hanya sebesar 73,9 Kemenkes RI, 2013. Maka terdapat sekitar 26,1 penduduk yang kurang beraktivitas fisik sehingga berisiko mengalami PJK. Terlebih lagi terdapat 22 provinsi dengan proporsi aktivitas fisik kurang berada di atas rata-rata Indonesia Kemenkes RI, 2013. Riskesdas merupakan penelitian survei komunitas dengan skala nasional dengan pengukuran penyakit tidak menular serta perilaku individu yang mempengaruhinya. Hal tersebut memungkinkan peneliti untuk melihat efek proteksi aktivitas fisik terhadap PJK di Indonesia. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan aktivitas fisik dan kejadian PJK di Indonesia tahun 2013 dengan menganalisis data Riskesdas tahun 2013.

B. Rumusan Masalah

Penyakit jantung koroner PJK merupakan penyakit kardiovaskuler yang paling umum terjadi dan mengalami peningkatan angka kejadian di negara berkembang, seperti di Indonesia. Kurang beraktivitas fisik merupakan faktor risiko PJK. Menurut hasil Riskesdas tahun 2013, sebesar 26,1 individu di Indonesia memiliki pola aktivitas fisik yang kurang. Hal ini menunjukan Indonesia berpotensi mengalami peningkatan kejadian PJK. Mekanisme efek proteksi aktivitas fisik terhadap PJK dipengaruhi oleh intensitas aktivitas fisik dan faktor risiko PJK seperti perilaku merokok, obesitas dan penyakit penyerta jantung koroner. Penelitian ini bertujuan melihat hubungan aktivitas fisik terhadap kejadian PJK di Indonesia tahun 2013 dengan menganalisis data sekunder Riskesdas tahun 2013.

C. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimanakah frekuensi PJK menurut aktivitas fisik di Indonesia tahun 2013? 2. Bagaimanakah frekuensi PJK menurut karakteristik individu jenis kelamin, usia, status merokok, durasi merokok, indeks masa tubuh, riwayat hipertensi, diabetes mellitus dan stroke di Indonesia tahun 2013? 3. Bagaimanakah hubungan tingkat aktivitas fisik dengan kejadian PJK di Indonesia tahun 2013? 4. Bagaimanakah hubungan aktivitas fisik dengan kejadian PJK menurut karakteristik individu jenis kelamin, usia, status merokok, durasi merokok, indeks masa tubuh, riwayat hipertensi, diabetes mellitus dan stroke di Indonesia tahun 2013?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahuinya hubungan aktivitas fisik dan kejadian PJK di Indonesia tahun 2013.

2. Tujuan Khusus

1 Diketahuinya frekuensi kejadian PJK menurut aktivitas fisik di Indonesia tahun 2013. 2 Diketahuinya frekuensi kejadian PJK menurut karakteristik individu jenis kelamin, usia, status merokok, durasi merokok, indeks masa tubuh, riwayat hipertensi, diabetes mellitus dan stroke di Indonesia tahun 2013. 3 Diketahuinya hubungan tingkat aktivitas fisik individu dengan kejadian PJK di Indonesia tahun 2013. 4 Diketahuinya hubungan aktivitas fisik dengan kejadian PJK menurut karakteristik individu jenis kelamin, usia, status merokok, durasi merokok, indeks masa tubuh, riwayat hipertensi, diabetes mellitus dan stroke di Indonesia tahun 2013.

E. Manfaat Penelitian

a. Bagi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Hasil penelitian diharapkan bisa menjadi bahan rekomendasi terkait kecukupan tingkat aktivitas fisik yang diperlukan sebagai upaya pengendalian Penyakit Jantung Koroner di Indonesia.

b. Bagi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Litbangkes

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi referensi dalam penelitian dan analisis lanjut Riset Kesehatan Dasar terkait Penyakit Jantung Koroner di Indonesia.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai dasar dalam penelitian selanjutnya terkait manfaat aktivitas fisik dengan kejadian Penyakit Jantung Koroner, khususnya pada populasi studi di Indonesia.

F. Ruang Lingkup Penelitian