Hakikat Permainan Tradisional a. Pengertian Permainan Tradisional

6 Bagi kelompok yang sudah tahu jawaban soal. Perwakilan kelompoknya diperbolehkan merebut spidol di atas meja di tengah kelas. 7 Kelompok lawan memikirkan kira-kira siapa yang akan ditunjuk dari kelompok yang maju, untuk menjelaskan jawaban soal yang sudah berhasil dikerjakan teman sekelompoknya. 8 Bagi perwakilan kelompok yang belum tepat mengerjakan soal di depan kelas. Akan dijadikan sebagai tawanan kelompok lawannya. 9 Namun dua orang siswa dari kelompok yang maju dan ditunjuk oleh kelompok lawan, boleh memperbaiki jawaban soal serta menjelaskannya. 10 Apabila jawaban benar, maka tawanan boleh dilepaskan dari kelompok lawan. Dan soal dicatat sebagai hasil pengerjaan kelompok tersebut. 11 Apabila jawaban tidak benar, maka kelompok lawan boleh membenarkannya. Dan soal dicatat sebagai hasil pengerjaan kelompok yang membenarkannya. 12 Bagi kelompok yang paling banyak menyelesaikan soal di depan kelas. Maka memiliki kesempatan untuk melepaskan satu tawanan kelompoknya. 13 Perhitungan kelompok pemenang berdasarkan berapa banyak tawanan yang ada pada kelompok lawan. Semakin sedikit, maka kelompok tersebut adalah kelompok pemenang.

2. Hakikat Permainan Tradisional a. Pengertian Permainan Tradisional

Permainan tradisional anak-anak ialah permainan yang dimainkan anak- anak pada usia dini, balita, dan usia sekolah dasar. Permainan tradisional anak- anak bersifat turun temurun dan tidak diketahui asal mula serta siapa yang menciptakan permainan tersebut. Oleh karena itulah, permainan tradisional memiliki sifat atau ciri yang sudah tua usianya. Permainan tradisional anak-anak biasa dimainkan anak-anak dalam satu lingkungan, baik lingkungan keluarga, rumah, ataupun sekolah. Pada dasarnya anak-anak mengetahui tata cara atau macam-macam jenis permainan tradisional ini dari pewarisan generasi terdahulu yang dilakukan manusia anak-anak dengan tujuan mendapat kegembiraan. 18 Sedangkan menurut Atik Soepandi, Skar dan kawan-kawan, yang disebut permainan adalah perbuatan untuk menghibur hati baik yang mempergunakan alat ataupun tidak mempergunakan alat. Sedangkan yang dimaksud tradisional ialah segala apa yang dituturkan atau diwariskan secara turun temurun dari orang tua atau nenek moyang. Jadi permainan tradisional adalah segala perbuatan baik mempergunakan alat atau tidak, yang diwariskan turun temurun dari nenek moyang, sebagai sarana hiburan atau untuk menyenangkan hati. 19 Di dalam artikel yang dibuat oleh Agung Gunawan Sutrisna permainan tradisional dibagi ke dalam tiga golongan. Golongan yang pertama ialah permainan yang berfungsi untuk bermain rekreatif. Golongan kedua ialah permainan yang berfungsi untuk bertanding kompetitif. Sedangkan golongan atau kelompok yang terakhir ialah permainan yang bersifat edukatif. 20 Permainan tradisional yang bersifat rekreatif biasanya dimainkan oleh anak-anak untuk mengisi waktu senggang. Permainan tradisional yang bersifat kompetitif, memiliki ciri terorganisir, bersifat kompetitif, dan dimainkan paling sedikit oleh dua orang. Selain itu juga mempunyai kriteria yang dapat menentukan siapa yang menang dan yang kalah, serta mempunyai peraturan yang diterima bersama oleh pesertanya. Sedangkan permainan tradisional yang bersifat edukatif, merupakan jenis permainan tradisional yang terdapat unsur-unsur pendidikan di dalamnya. 21 Permainan tradisional adalah bentuk kegiatan permainan dan atau olahraga yang berkembang dari suatu kebiasaan masyarakat tertentu. Pada perkembangan selanjutnya permainan tradisional sering dijadikan sebagai jenis permainan yang memiliki ciri kedaerahan asli serta disesuaikan dengan tradisi budaya setempat. Kegiatannya dilakukan baik secara rutin maupun sekali-kali dengan maksud untuk 18 , Permainan Tradisional Warisan Sejarah yang Hampir Punah, http:www.sorgemagz.com?p=2921, diakses tanggal 27 Agustus 2014 jam 15.04. 19 Ibid. 20 Ibid. 21 Ibid. mencari hiburan dan mengisi waktu luang setelah terlepas dari aktivitas rutin seperti bekerja mencari nafkah, sekolah, dsb. Dalam pelaksanaannya permainan tradisional dapat memasukkan unsur-unsur permainan rakyat dan permainan anak ke dalamnya. Bahkan mungkin juga dengan memasukkan kegiatan yang mengandung unsur seni seperti yang lazim disebut sebagai seni tradisional. 22 Permainan tradisional di sini bisa identik dengan istilah lain yang juga lazim digunakan, yaitu olahraga tradisional. Agar suatu kegiatan dapat dikategorikan sebagai permainan tradisional tentunya harus teridentifikasikan unsur tradisinya yang memiliki kaitan erat dengan kebiasaan atau adat suatu kelompok masyarakat tertentu. Di samping itu, kegiatan itupun harus kuat mengandung unsur fisik yang secara nyata melibatkan kelompok otot besar dan juga mengandung unsur bermain yang melandasi maksud dan tujuan dari kegiatan itu. Maksudnya, suatu kegiatan dikatakan permainan tradisional jika kegiatan itu masih diakui memiliki ciri tradisi tertentu, dan melibatkan otot-otot besar. 23

b. Peran Permainan Tradisional

Permainan Tradisional yang ada di berbagai belahan nusantara ini dapat menstimulasi berbagai aspek perkembangan anak, seperti : 1 Aspek motorik Melatih daya tahan, daya lentur, sensorimotorik, motorik kasar, motorik halus. 2 Aspek kognitif Mengembangkan maginasi, kreativitas, problem solving, strategi, antisipatif, pemahaman kontekstual. 3 Aspek emosi Katarsis emosional, mengasah empati, pengendalian diri 4 Aspek bahasa Pemahaman konsep-konsep nilai 5 Aspek sosial Menjalin relasi, kerjasama, melatih kematangan sosial dengan teman sebaya dan meletakkan pondasi untuk melatih keterampilan sosialisasi berlatih peran dengan orang yang lebih dewasamasyarakat. 6 Aspek spiritual Menyadari keterhubungan dengan sesuatu yang bersifat agung transcendental. 22 Ibid. 23 Ibid. 7 Aspek ekologis Memahami pemanfaatan elemen-elemen alam sekitar secara bijaksana. 8 Aspek nilai-nilaimoral Menghayati nilai-nilai moral yang diwariskan dari generasi terdahulu kepada generasi selanjutnya. 24

3. Hakikat Permainan Tradisional Bebentengan a. Pengertian Permainan Tradisional Bebentengan

Dokumen yang terkait

Pengaruh media video terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep gerak lurus: kuasi eksperimen di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

1 8 273

Pengaruh Pendekatan Deep Dialogue Critical Thinking Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

1 31 205

Pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar siswa sma pada konsep momentum dan impuls (kuasi eksperimen di SMA Negeri 4 Tangerang Selatan)

1 11 207

Pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar fisika siswa kelas xi pada konsep hukum gravitasi newton (kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Tangerang Selatan)

1 25 0

The Effectiveness of Guided Questions towards Students’ Writing Skill of Descriptive Text

0 5 86

Penerapan metode permainan tradisional bebentengan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi akuntansi perusahaan jasa di kelas XI IPS 3 SMA N 6 Tangerang Selatan: Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

3 25 156

Pengaruh model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep terhadap hasil belajar siswa: kuasi eksperimen pada kelas XI IPA SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

4 28 246

Karakter Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 7 Kota Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2015-2016

0 6 137

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Number Head Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Materi Ajar Sistem reproduksi (Penelitian Tindakan Kelas Di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

0 3 14

PENERAPAN METODE PEMBELAJARANPARTISIPATIF TEKNIK PERMAINAN AKUN DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITASDAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 2 SMA N 1 TALAWI T.P2013/2014.

0 2 21