Langkah-langkah Penerapan Kajian Teori 1. Metode Belajar

d Guru memberikan materi ajar untuk dipahami secara individu dan kelompok dengan cara diskusi. e Siswa dalam kelompok mendiskusikan strategi bertanya dari pertanyaan yang dibuat dalam kelompok masing-masing satu pertanyaan untuk setiap individu. f Pimpinan kelompok melakukan suit untuk menentukan kelompok mana yang akan mengajukan pertanyaan terlebih dahulu. g Selama proses permainan tidak diperkenankan untuk membuka buku atau materi ajar. h Pada sesi pertandingan individu dalam kelompok mengajukan pertanyaan kepada individu dari kelompok lain yang dikehendaki. i Individu yang tidak bisa jawab atau jawabannya salah maka akan menjadi tawanan, namun bisa dibela oleh individu dalam kelompoknya namun pembelaan hanya satu kali selama proses permainan berlangsung. Jika jawaban pembela salah maka keduanya akan menjadi tawanan. j Tawanan bisa kembali pada kelompoknya jika bisa menjawab pertanyaan yang diberikan pihak lawan tahap ini adalah tahap perbaikan setelah uji coba. k Guru disini sebagai wasit atas jawaban dan pertanyaan yang diberikan, agar pertanyaan tidak di luar dari tujuan pembelajaran. l Begitu seterusnya sampai kelompok tertawan semua. 17

e. Langkah-langkah Penerapan

Metode Permainan Tradisional Bebentengan di Kelas Peneliti merubah beberapa langkah-langkah dalam menerapkan metode permainan tradisional bebentengan yang telah didesain oleh Iwan Purwanto. Hal ini peneliti lakukan berdasarkan tujuan pembelajaran, materi ajar yang akan peneliti sampaikan, serta kondisi siswa-siswi di kelas. Dalam menerapkan metode pembelajaran bebentengan, peneliti menerapkan dua model yang berbeda. Model yang pertama ialah model pembelajaran yang hanya ingin mencapai pada tahap bisa atau tidak siswa membuat jurnal umum. Sedangkan, model yang kedua ialah model yang menginginkan pemahaman mendalam dari siswa-siswi di kelas. Siswa tidak hanya ditantang untuk membuat jurnal umum dari setiap transaksi yang dibacakan oleh guru, melainkan siswa juga ditanya mengapa mereka bisa membuat jurnal seperti itu. 17 Ibid., h. 64-65. Hal ini menjadikan siswa jauh lebih tertantang dan menuntut siswa agar mau menghafal saldo normal akun-akun yang keluar dalam transaksi akuntansi perusahaan jasa. Langkah-langkah yang peneliti rancang untuk penerapan metode bebentengan model pertama, sebagai berikut : a Kelas dibagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan absen ganjil dan genap. b Siswa dipersilahkan untuk bergabung dengan teman sekelompoknya. c Guru memberitahu atau membacakan aturan serta langkah-langkah permainan bebentengan, yaitu : a Terdapat sepuluh soal yang akan diselesaikan. b Setiap kelompok mempunyai kesempatan untuk menjawab tiga pertanyaan wajib. c Empat soal selanjutnya merupakan soal rebutan. d Permainan akan dimulai oleh kelompok yang memenangkan suit di depan kelas. e Di tengah kelas, terdapat meja yang berfungsi sebagai tempat menaruh spidol untuk empat soal rebutan di akhir permainan. f Kelompok lawan memilih anggota kelompok yang mendapat giliran maju untuk menjawab soal. g Bagi perwakilan kelompok yang belum tepat mengerjakan soal di depan kelas. Akan dijadikan sebagai tawanan kelompok lawannya. h Namun dua orang siswa dari kelompok yang maju, boleh memperbaikinya. i Apabila jawaban benar, maka tawanan boleh dilepaskan dari kelompok lawan. Dan soal dicatat sebagai hasil pengerjaan kelompok tersebut. j Apabila jawaban tidak benar, maka kelompok lawan boleh membenarkannya. Dan soal dicatat sebagai hasil pengerjaan kelompok yang membenarkannya. k Bagi kelompok yang paling banyak menyelesaikan soal di depan kelas. Maka memiliki kesempatan untuk melepaskan satu tawanan kelompoknya. l Perhitungan kelompok pemenang berdasarkan berapa banyak tawanan yang ada pada kelompok lawan. Semakin sedikit, maka kelompok tersebut adalah kelompok pemenang. 4 Permainan dimulai dengan memberikan kesempatan salah satu perwakilan kelompok untuk melakukan suit. 5 Guru membacakan tiga soal wajib untuk masing-masing kelompok secara bergantian. 6 Guru membacakan empat soal rebutan serta menjelaskan setiap penyelesaian soal yang dikerjakan siswa di depan kelas. 7 Guru dan siswa menghitung jumlah tawanan yang setiap kelompok miliki. 8 Guru dan siswa menghitung jumlah soal yang dikerjakan masing-masing kelompok. 9 Guru mempersilahkan satu kelompok yang paling banyak menyelesaikan soal untuk melepaskan satu tawanan kelompoknya. 10 Guru dan siswa menentukan kelompok pemenang permainan bebentengan. 11 Perwakilan kelompok mengumpulkan kertas daftar nama anggota kelompoknya masing-masing. Sedangkan langkah-langkah yang peneliti rancang untuk penerapan metode bebentengan model kedua, sebagai berikut : a Kelas dibagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan absen ganjil dan genap. b Siswa dipersilahkan untuk bergabung dengan teman sekelompoknya. c Guru memberitahu atau membacakan aturan serta langkah-langkah permainan bebentengan, yaitu : 1 Terdapat sepuluh soal rebutan yang akan diselesaikan. 2 Setiap kelompok mempunyai kesempatan untuk menjawab soal. 3 Di tengah kelas, terdapat meja yang berfungsi sebagai tempat menaruh spidol untuk soal rebutan. 4 Permainan dimulai dengan pembacaan soal pertama oleh guru. 5 Masing-masing kelompok mendiskusikan jawaban dari soal yang dibacakan guru. 6 Bagi kelompok yang sudah tahu jawaban soal. Perwakilan kelompoknya diperbolehkan merebut spidol di atas meja di tengah kelas. 7 Kelompok lawan memikirkan kira-kira siapa yang akan ditunjuk dari kelompok yang maju, untuk menjelaskan jawaban soal yang sudah berhasil dikerjakan teman sekelompoknya. 8 Bagi perwakilan kelompok yang belum tepat mengerjakan soal di depan kelas. Akan dijadikan sebagai tawanan kelompok lawannya. 9 Namun dua orang siswa dari kelompok yang maju dan ditunjuk oleh kelompok lawan, boleh memperbaiki jawaban soal serta menjelaskannya. 10 Apabila jawaban benar, maka tawanan boleh dilepaskan dari kelompok lawan. Dan soal dicatat sebagai hasil pengerjaan kelompok tersebut. 11 Apabila jawaban tidak benar, maka kelompok lawan boleh membenarkannya. Dan soal dicatat sebagai hasil pengerjaan kelompok yang membenarkannya. 12 Bagi kelompok yang paling banyak menyelesaikan soal di depan kelas. Maka memiliki kesempatan untuk melepaskan satu tawanan kelompoknya. 13 Perhitungan kelompok pemenang berdasarkan berapa banyak tawanan yang ada pada kelompok lawan. Semakin sedikit, maka kelompok tersebut adalah kelompok pemenang.

2. Hakikat Permainan Tradisional a. Pengertian Permainan Tradisional

Dokumen yang terkait

Pengaruh media video terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep gerak lurus: kuasi eksperimen di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

1 8 273

Pengaruh Pendekatan Deep Dialogue Critical Thinking Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

1 31 205

Pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar siswa sma pada konsep momentum dan impuls (kuasi eksperimen di SMA Negeri 4 Tangerang Selatan)

1 11 207

Pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar fisika siswa kelas xi pada konsep hukum gravitasi newton (kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Tangerang Selatan)

1 25 0

The Effectiveness of Guided Questions towards Students’ Writing Skill of Descriptive Text

0 5 86

Penerapan metode permainan tradisional bebentengan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi akuntansi perusahaan jasa di kelas XI IPS 3 SMA N 6 Tangerang Selatan: Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

3 25 156

Pengaruh model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep terhadap hasil belajar siswa: kuasi eksperimen pada kelas XI IPA SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

4 28 246

Karakter Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 7 Kota Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2015-2016

0 6 137

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Number Head Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Materi Ajar Sistem reproduksi (Penelitian Tindakan Kelas Di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

0 3 14

PENERAPAN METODE PEMBELAJARANPARTISIPATIF TEKNIK PERMAINAN AKUN DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITASDAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 2 SMA N 1 TALAWI T.P2013/2014.

0 2 21