menyapaikan materi ajar yang harus dikuasai oleh siswa. Dan ternyata, dalam proses penyampaian materi tersebut, guru sangat membutuhkan sebuah metode.
Hal ini dikarenakan metode dapat mempercepat tercapainya tujuan dari sebuah proses pembelajaran.
Namun bukan hanya sekedar menerapkan metode apa saja di dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Guru juga harus memahami materi ajar, tujuan
dari proses pembelajaran, karakteristik siswa, serta karakteristik metode itu sendiri. Hal ini diperlukan, agar guru mampu menerapkan metode yang tepat dan
sesuai dengan kondisi serta tujuan yang akan dicapai. Bagi seorang guru, menguasai metode mengajar merupakan sebuah kewajiban, sebab seorang guru
tidak akan dapat mengajar dengan baik apabila ia tidak menguasai metode secara tepat.
5
b. Pengertian Metode Pembelajaran
Pada zaman dahulu kala, tepatnya sebelum tahun 2000-an, proses pembelajaran
di institusi-institusi
pendidikan berjalan
dengan sangat
konvensional. Di mana metode yang digunakan dalam setiap penyampaian materi di kelas, monoton atau hanya terpaku pada metode ceramah saja. Namun
keadaanpun berubah seiring dengan pergantian dan penyempurnaan kurikulum di Negara Indonesia. Dimulai dari kurikulum 2004, KBK Kurikulum Berbasis
Kompetensi, KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, sampai kurikulum 2013 yang diterapkan mulai dari pertengahan tahun 2013 yang lalu.
Dunia pendidikan Indonesia mulai berubah pikiran dan menjadikan metode pembelajaran sebagai sebuah alat yang sangat penting dan perlu
dikembangkan. Walau masih banyak yang berpikiran bahwa mengajar ialah sebuah perkara yang mudah. Namun pada kenyataanya, mengajar anak atau
siswa-siswi yang lahir di tahun 2000-an dengan berbagai fasilitas teknologi yang sangat menunjang mereka untuk mendapatkan informasi lebih, bukan hanya dari
gurunya saja.
5
Ibid.
Peran guru menjadi sangat sulit diterapkan, apabila guru tersebut tidak memiliki kompetensi dalam menerapkan metode-metode pembelajaran yang tepat
dan sesuai dengan tujuan dan materi ajar. Oleh karena itulah, guru harus mempelajari serta mengembangkan materi tentang metode serta teknik
pembelajaran yang berguna untuk menciptakan sebuah interaksi belajar antara guru dan siswa.
6
Menurut Sudiono, Triyono, dan Moh. Padil, metode merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dilepaskan dari sebuah sistem pembelajaran. Selain itu
metode juga merupakan suatu rangkaian cara yang diterapkan oleh guru di kelas, dengan memperhatikan faktor-faktor yang ada di dalamnya demi mencapai suatu
tujuan pembelajaran.
7
Secara garis besar dalam satu proses interaksi, belajar menempuh 4 empat fase pokok yang meliputi :
1 Fase pendahuluan
Fase yang dimaksudkan untuk menyusun dan mempersiapkan set yang menguntungkan,
menyenangkan guna
pembahasan materi
pembelajaran. Dalam fase ini fasilitator dapat melakukan kaji ulang review terhadap pembahasan sebelumnya dan menghubungkan
dengan pembahasan berikutnya.
2 Fase pembahasan Fase yang dimaksudkan untuk melakukan kajian, pembahasan, dan
penelaahan terhadap materi pembelajaran. Dalam fase ini, mahasiswa mulai dikonsentrasikan perhatiannya pada pokok materi pembahasan.
Dalam fase ini perlu dicari yang cocok dengan tujuan, sifat, materi, latar belakang mahasiswa dan pendidik atau fasilitator sendiri.
3 Fase menghasilkan Yaitu tahap di mana seluruh hasil pembahasan ditarik pada suatu
kesimpulan bersama berdasarkan pada pengalaman dan teori yang mendukungnya.
4 Fase penurunan Fase yang dimaksudkan untuk menurunkan konsentrasi mahasiswa
secara berangsur-angsur. Ketegangan perhatian mahasiswa terhadap materi pembelajaran perlu secara bertahap diturunkan untuk memberi
isyarat bahwa proses pembelajaran akan berakhir.
8
6
Sudiyono, dkk. Strategi Pembelajaran Partisipatori di Perguruan Tinggi, Malang: UIN-Malang Press,2006, h. 117.
7
Ibid., h. 118.
8
Ibid., h. 118-119.
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata
dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Teori Metode Pembelajaran, menurut beberapa ahli :
a Menurut Nana Sudjana Metode pembelajaran adalah, “Cara yang dipergunakan guru dalam
mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”.
b Menurut M. Sobri Sutikno Menyatakan, “Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan
materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan
”. c Menurt Gerlach dan Elly
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai rencana yang sistematis untuk menyampaikan informasi.
Berdasarkan definisi atau pengertian metode pembelajaran yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan
suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan.
9
Berdasarkan kajian pengertian metode di atas, arti kata metode sebagaimana aslinya ialah cara. Secara umum, metode ditafsirkan sebagai suatu
cara untuk mencapai tujuan tertentu. Metode seringkali dihubungkan dengan kegiatan belajar mengajar. Dan mengajar mengandung arti memberi pelajaran.
Jadi dapat disimpulkan, metode mengajar ialah cara-cara yang digunakan oleh pengajar, dalam menyampaikan materi ajar sesuai dengan kondisi pelajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
10
Dengan demikian, guru harus mempelajari jenis-jenis metode mengajar secara mendalam. Selain itu, guru atau pengajar juga harus mempelajari
karakteristik dari materi ajar, siswa, serta tujuan pembelajaran itu sendiri. Karena ketika seorang pengajar tidak menguasai karakteristik faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan metode dengan baik. Maka, pencapaian tujuan proses pembelajaranpun akan sulit untuk dicapai.
9
, Definisi
Metode Pembelajaran
Menurut Para
Ahli, http:mtk2012unindra.blogspot.com, diakses tanggal 27 Agustus 2014 jam 15.00.
10
Pupuh F. dan M. Sobry Sutikno, op. cit ., h. 55.
Guru juga harus mempunyai inisiatif dan jiwa kreativitas yang tinggi. Karena tidak semua langkah-langkah metode yang akan kita terapkan, kita akan
adopsi secara keseluruhan pada saat pelaksanaannya di kelas. Kegiatan ini perlu dilaksanakan, demi menyesuaikan dengan karakteristik materi ajar, siswa, tujuan
pembelajaran, serta sarana dan prasarana yang ada. Dan dapat disimpulkan, metode mengajar merupakan salah satu komponen yang menjadi tolak ukur
keberhasilan kegiatan belajar mengajar di kelas. Menurut Syaiful B. Djamarah, dkk., metode memiliki kedudukan :
1. Sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam Kegiatan Belajar Mengajar KBM;
2. Menyiasati perbedaan individual anak didik; 3. Untuk mencapai tujuan pembelajaran.
11
Semakin tepat penggunaan metode mengajar diterapkan di kelas, maka semakin tepat pula pencapaian tujuan pembelajaran yang diinginkan. Oleh karena
itu, fungsi metode mengajar tidak perlu ditanyakan lagi. Metode mengajar secara nyata ikut menentukan berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran dan
merupakan bagian yang integral dalam sebuah sistem pengajaran.
12
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode