d. Desain Metode Pembelajaran Bebentengan
Metode pembelajaran bebentengan merupakan metode yang telah dikembangkan oleh Iwan Purwanto. Dalam penelitian individunya yang berjudul
“Desain metode pembelajaran melalui permainan anak tradisional sebagai implementasi pendidikan karakter”, Iwan Purwanto menjelaskan tentang
hubungan permainan anak tradisional dengan pendidikan karakter terhadap anak itu sendiri. Selain itu, beliau juga berhasil membuat sebuah desain metode
pembelajaran permainan tradisional Jawa Barat, yaitu bebentengan. Langkah-langkah permainan bebentengan yang telah dikembangkan sebagai
berikut : 1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2 Guru membagi dua kelompok sama banyak. 3 Pemilihan kelompok sebaiknya bersifat heterogen.
4 Guru memberikan materi ajar untuk dipahami secara individu dan
kelompok dengan cara diskusi. 5 Siswa dalam kelompok mendiskusikan strategi bertanya dari pertanyaan
yang dibuat dalam kelompok masing-masing satu pertanyaan untuk setiap individu.
6 Pimpinan kelompok melakukan suit untuk menentukan kelompok mana yang akan mengajukan pertanyaan terlebih dahulu.
7 Selama proses permainan tidak diperkenankan untuk membuka buku atau materi ajar.
8 Pada sesi pertandingan individu dalam kelompok mengajukan pertanyaan kepada individu dari kelompok lain yang dikehendaki.
9 Individu yang tidak bisa jawab atau jawabannya salah maka akan menjadi tawanan, namun bisa dibela oleh individu dalam kelompoknya namun
pembelaan hanya satu kali selama proses permainan berlangsung. Jika jawaban pembela salah maka keduanya akan menjadi tawanan.
10 Guru disini sebagai wasit atas jawaban dan pertanyaan yang diberikan, agar pertanyaan tidak di luar dari tujuan pembelajaran.
11 Begitu seterusnya sampai kelompok tertawan semua.
16
Setelah melalui tahap uji coba, ternyata desain metode pembelajaran tradisional bebentengan mengalami beberapa revisi, sebagai berikut :
a Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b Guru membagi dua kelompok sama banyak.
c Pemilihan kelompok sebaiknya bersifat heterogen.
16
Iwan Purwanto, “ Desain Metode Pembelajaran Melalui Permainan Anak Tradisional Sebagai Implementasi Pendidikan Karakter
,” Penelitian Individu pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2013, h. 60-61, tidak dipublikasikan.
d Guru memberikan materi ajar untuk dipahami secara individu dan kelompok dengan cara diskusi.
e Siswa dalam kelompok mendiskusikan strategi bertanya dari pertanyaan yang dibuat dalam kelompok masing-masing satu pertanyaan untuk setiap
individu. f Pimpinan kelompok melakukan suit untuk menentukan kelompok mana
yang akan mengajukan pertanyaan terlebih dahulu. g Selama proses permainan tidak diperkenankan untuk membuka buku atau
materi ajar. h Pada sesi pertandingan individu dalam kelompok mengajukan pertanyaan
kepada individu dari kelompok lain yang dikehendaki. i Individu yang tidak bisa jawab atau jawabannya salah maka akan menjadi
tawanan, namun bisa dibela oleh individu dalam kelompoknya namun pembelaan hanya satu kali selama proses permainan berlangsung. Jika
jawaban pembela salah maka keduanya akan menjadi tawanan.
j Tawanan bisa kembali pada kelompoknya jika bisa menjawab pertanyaan yang diberikan pihak lawan tahap ini adalah tahap perbaikan setelah uji
coba. k Guru disini sebagai wasit atas jawaban dan pertanyaan yang diberikan,
agar pertanyaan tidak di luar dari tujuan pembelajaran. l Begitu seterusnya sampai kelompok tertawan semua.
17
e. Langkah-langkah Penerapan