Transport Fan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler, sedangkan janjangan yang dibuang dengan truk dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman
Kelapa Sawit.
2.4. Mesin dan Peralatan
Teknologi dapat didefinisikan sebagai pengetahuan yang tidak terlepas dari ruang lingkup, produk, proses, peralatan dan mesin, metode dan sistem yang
digunakan dalam menciptakan barang dan jasa. Mesin dan peralatan adalah suatu alat gerak bergerak, dimana tenaga
penggeraknya berupa aliran listrik maupun bukan dari listrik misal bahan bakar atau tenaga surya dan lain-lain.
PTPN III PKS Kebun Rambutan menggunakan mesin dan peralatan yang berteknologi yang canggih dan efisien. Teknologi merupakan fasilitas fisik dan
nonfisik yang keduanya berguna dalam pekerjaan-pekerjaan praktis mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Adapun daftar mesin dan Peralatan yang
digunakan di PTPN III PKS Rambutan dapat dilihat pada Lampiran 2.
2.5. Utilitas
Utilitas merupakan sarana pendukung yang harus dipenuhi dalam proses produksi, setiap perusahaan mempunyai peralatan baik itu yang langsung
berhubungan dengan proses produksi maupun peralatan penunjang lainnya. Untuk menghasilkan produk setengah jadi ataupun produk jadi, untuk itu utilitas harus
dijaga keberadannya untuk mengoptimalkan kerja.
Universitas Sumatera Utara
1. Genset
Fungsi : Pembantu power listrik atau pembangkit listrik bagi mesin dan peralatan jika arus listrik PLN terputus.
2. Forklift
Fungsi : Memindahkan bahan-bahan yang mempunyai volume besar dan berat seperti buah kelapa sawit dan bahan lainnya yang
baru tiba atau yang akan dipindahkan dari truk kegudang bahan baku.
2.6. Safety and Fire Protection
Di samping masalah kesejahteraan pekerja, pihak perusahaan juga harus memperhatikan masalah keselamatan kerja pekerjanya. Keselamatan kerja
merupakan sarana utama untuk pencegahan kecelakaan kerja, cacat dan kematian yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja yang terjadi dapat
mengakibatkan hambatan-hambatan yang sekaligus juga merupakan kerugian secara tidak langsung seperti kerusakan mesin dan peralatan kerja, terhentinya
proses produksi untuk beberapa saat hal ini akan menyebabkan tingginya biaya produksi.
Jadi salah satu usaha untuk memperkecil biaya produksi adalah dengan menggunakan mesin-mesin yang dilengkapi dengan alat pelindung yang aman
guna memperkecil akibat yang ditimbulkan mesin tersebut jika terjadi kecelakaan. Masalah keselamatan harus benar-benar diperhatikan pada saat
perancangan dan bukan baru dipikirkan kemudian setelah pabrik didirikan.
Universitas Sumatera Utara
Namun sekalipun pabrik sudah beroperasi, perencanaan tetap penting untuk mencapai standar keselamatan kerja yang tinggi.
Terdapat beberapa prinsip dalam perencanaan keselamatan dan efisiensi produksi di PTPN III PKS Kebun Rambutan yaitu :
Menciptakan keadaan yang aman untuk berjalan dilantai, tangga-tangga,
tempat dan daerah kerja dan sebagainya.
Memfasilitasi transportasi yang harus disertai perlengkapan keselamatannya.
Mengisolasi daerah-daerah yang berbahaya.
Tersedianya alat-alat pemadam kebakaran yang memadai pada berbagai
tempat yang rawan kebakaran. Cara untuk mencegah terjadinya kecelakaan adalah dengan
menggunakan peralatan pelindung diri yang tergantung pada jenis pekerjaan dilapangan dan alat-alat pelindung diri yang meliputi :
Pelindung telinga khusus digunakan khusus bagi pekerja yang
mendapatkan kebisingan di sekitar mesin boiler dan sebagainya.
Sepatu pengaman untuk melindungi pekerja dari kecelakaan yang disebabkan oleh benda berat yang menimpa kaki, benda tajam yang
mungkin terinjak, di daerah sekitar proses produksi.
Topihelm khusus untuk melindungi kepala pekerja saat bekerja dari benda yang jatuh atau melayang dari atas di daerah sekitar proses produksi.
Tali pengaman safety belt untuk pekerja yang bekerja ditempat-tempat
tinggi.
Universitas Sumatera Utara
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Pengertian Kinerja
1
Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia dari kata dasar kerja yang menterjemahkan kata dari bahasa asing prestasi. Bisa pula berarti
hasil kerja. Pengertian Kinerja telah dirumuskan oleh beberapa ahli manajemen antara lain sebagai berikut :
1. Stoner, 1978 dalam bukunya Management mengemukakan bahwa kinerja
adalah fungsi dari motivasi, kecakapan, dan persepsi peranan. 2.
Bernardin dan Russel 1993 dalam bukunya Achmad S. Ruby mendefinisikan kinerja sebagai pencatatan hasil-hasil yang diperoleh dari
fungsi-fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu. 3.
Handoko dalam bukunya Manajemen Personalia dan Sumber Daya mendefinisikan kinerja sebagai proses dimana organisasi mengevaluasi atau
menilai prestasi kerja karyawan. 4.
Prawiro Suntoro, 1999 dalam bukunya Merry Dandian Panji mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.
1
Pabundu Tika, Moh. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Penerbit Bumi Aksara.
Aksara. Hal 121.
Universitas Sumatera Utara