3.9.1. Dasar - Dasar AHP Dalam menyelesaikan persoalan dengan AHP ada beberapa prinsip yang
harus dipahami diantaranya adalah : decomposition, comparative judgement, synthesis of priority, dan logical consistency.
3.9.1.1. Decomposition
Setelah persoalan didefenisikan, maka perlu dilakukan decomposition yaitu memecah persoalan yang utuh menjadi unsur-unsurnya. Jika ingin
mendapatkan hasil yang lebih akurat, pemecahan juga dilakukan terhadap unsur- unsurnya sampai tidak mungkin dilakukan pemecahan lebih lanjut, sehingga
didapatkan beberapa tingkatan dari persoalan tadi. Karena alasan ini, maka proses analisa ini dinamakan hirarki hierarchy. Ada dua jenis hirarki, yaitu lengkap dan
tak lengkap. Dalam hirarki lengkap, semua elemen pada suatu tingkat memiliki semua elemen yang ada pada tingkat berikutnya. Jika tidak demikian, dinamakan
hirarki tak lengkap.
3.9.1.2. Comparative Judgement
Prinsip ini berarti membuat penilaian tentang kepentingan relatif dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkat di atasnya.
Penilaian ini merupakan inti dari AHP, karena ia akan berpengaruh terhadap prioritas elemen-elemen. Hasil dari penilaian ini akan tampak lebih baik bila
disajikan dalam bentuk matriks yang dinamakan matriks pairwise comparison. Pertanyaan yang biasa diajukan dalam menyusun skala kepentingan adalah :
a. Elemen mana yang lebih pentingdisukaimungkin… ?
b. Berapa kali pentingdisukaimungkin… ?
Universitas Sumatera Utara
Agar diperoleh skala yang bermanfaat ketika membandingkan dua elemen, seseorang akan memberikan jawaban perlu pengertian menyeluruh tentang
elemen-elemen yang dibandingkan dan relevansinya terhadap kriteria atau tujuan yang dipelajari dalam penyusunan skala kepentingan ini, digunakan patokan Tabel
3.1. berikut :
Tabel 3.1. Dasar Perbandingan Kriteria Intensitas
Pentingnya Definisi
Penjelasan
1 Kedua elemen sama pentingnya
Dua elemen menyumbangnya sama besar pada sifat itu.
3 Elemen yang satu sedikit lebih penting
ketimbang lainnya Pengalaman dan pertimbangan
sedikit menyokong satu elemen atas lainnya.
5
7 Elemen yang satu essensial atau sangat
penting ketimbang elemen lainnya Satu elemen jelas lebih penting dari elemen
lain Pengalaman dan pertimbangan
dengan kuat menyokong satu elemen atas elemen lainnya.
Satu elemen dengan kuat disokong, dan dominannya
telah terlihat dalam praktek
9 Satu elemen mutlak lebih penting
ketimbang elemen lainnya. Bukti yang menyokong elemen
yang satu atas yang lain memiliki tingkat penegasan
tertinggi yang mungkin menguatkan.
2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua pertimbangan
berdekatan Kompromi diperlukan antara
dua pertimbangan. Kebalikan
Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka bila dibandingkan dengan aktivitas j, maka j
mempunyai kebalikannya bila dibandingkan dengan i
Dalam penilaian kepentingan relative dua elemen berlaku aksioma reciprocal artinya jika elemen I dinilai 3 kali lebih penting disbanding j, maka
elemen j harus sama dengan 13 kali pentingnya dibanding elemen i. Di samping itu, perbandingan dua elemen yang sama akan menghasilkan 1, artinya sama
Universitas Sumatera Utara
penting. Dua elemen yang berlainan dapat saja dinilai sama penting. Jika terdapat n elemen, maka akan diperoleh matriks pairwise comparison berukuran n x n.
Banyaknya penilaian yang diperlukan dalam menyusun matriks ini adalah n n- 12 karena matriksnya reciprocal dan elemen-elemen diagonal sama dengan 1.
Matriks merupakan alat yang sederhana dan biasa dipakai, dan memberi kerangka untuk menguji konsistensi, memperoleh informasi tambahan dengan
jalan membuat segala perbandingan yang mungkin, dan menganalisa kepekaan prioritas menyeluruh terhadap perubahan dalam pertimbangan. Rancangan
matriks ini secara unik mencerminkan dwi segi prioritas dan didominasi.
Tabel 3.2. Matriks Untuk Perbandingan Berpasangan
C A
1
A
2
A
n
A
1
1 A
2
1
A
n
1
Untuk memulai proses pembandingan ini, mulailah pada puncak hierarki untuk memilih kriteria C, yang akan digunakan untuk melakukan perbandingan
yang pertama. lalu dari tingkat tepat dibawahnya, ambil elemen-elemen yang akan dibandingkan yaitu A
1
, A
2
, A
3
dan seterusnya. Dalam matriks ini, elemen A
1
pada kolom disebelah kiri dibandingkan dengan elemen A
1
, A
2
, ….A
n
pada baris paling atas berkenaan dengan sifat C di sudut kiri atas. Lalu ulangi dengan elemen A
2
dan seterusnya. untuk membandingkan elemen-elemen, tanyakanlah seberapa kuat suatu elemen
memiliki atau berkontribusi, mendominasi, mempengaruhi, memenuhi atau
Universitas Sumatera Utara
menguntungkan sifat tersebut, dibandingkan dengan elemen lain dengan mana ia sedang dibandingkan.
Bila membandingkan suatu elemen dalam matriks dengan elemen itu sendiri, misalnya A
1
dengan A
1
, perbandingan itu harus memberi bilangan satu 1, maka istilah diagonal matriks itu dengan bilangan - bilangan 1. Dengan
demikian selalu bandingkan elemen pertama dari suatu pasangan elemen di kolom sebelah kiri matriks dengan elemen yang kedua elemen di baris puncak
dan tafsir nilai numeriknya dari Tabel 3.2. Nilai kebalikannya untuk perbandingan elemen kedua.
3.9.1.3. Synthesis Of Priority