Evaluasi Rasio Konsistensi Evaluasi Kecukupan Sampel

Agar pengkondisian ekspektasi yaitu suatu pendekatan psikologis di lingkungan kerja dapat dilakukan dengan lebih baik, perusahaan membutuhkan seorang Psikolog yang berfokus pada manajemen dan pembangunan sumber daya manusia di perusahaan, seperti rekrutmen atau seleksi dan penilaian kinerja karyawan untuk melakukan reposisi karyawan, memilih orang yang paling tepat untuk pekerjaan tertentu, mengembangkan program pelatihan kerja, dan mencari tahu determinan perilaku konsumen. Sebagai pemimpin yang melayani karyawan, manajer harus sangat proaktif mengikuti perkembangan potensi diri setiap karyawannya. Semakin tinggi potensi diri karyawan yang dikembangkan cenderung semakin tinggi kinerja organisasi. Harapannya adalah perusahaan akan semakin kompetitif.

6.2.2. Evaluasi Rasio Konsistensi

Dalam melakukan perhitungan konsistensi rasio, terdapat matrik yang tidak konsisten yaitu pada level 3 sub-sub faktor individu dengan Consistency Rasio CR 0.1114 0,1. Derajat konsistensi cukup memuaskan bila : CI RI 0 artinya CR 0.1. Ketidakkonsistenan tersebut terjadi karena responden tidak memiliki waktu yang banyak dalam menjawab kuisioner. Ketidakkonsistenan ini telah diduga pada saat melakukan penelitian dimana pimpinan perusahaan memberikan saran agar dalam penyebaranpengisian kuesioner menggunakan waktu yang singkat dengan tujuan karyawan tidak terganggu dalam melakukan pekerjaan. Universitas Sumatera Utara

6.2.3. Evaluasi Kecukupan Sampel

Uji kecukupan sampel dilakukan untuk menguji apakah sampel yang diambil atau kuesioner yang diberikan telah cukup menggambarkan keadaan populasi. Besarnya sampel penelitian ditentukan berdasarkan jumlah populasi, dimana bila subjeknya lebih dari 100, maka digunakan ukuran sampel 10-15 Arikunto, 1998. Menurut Gay, ukuran minimum sampel yang dapat diterima untuk metode penelitian deskriptif minimal 10 dari jumlah populasi. Dalam penelitian ini populasi adalah karyawan PTPN III PKS Rambutan T.Tinggi, yaitu sebanyak 215 orang. Dengan menetapkan jumlah sampel adalah sebesar 10, maka diperoleh besarnya sampel yaitu 22 responden. Berdasarkan pendapat Arikunto 1998 dan Gay, data tersebut telah mencukupi. Universitas Sumatera Utara

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan penelitian di PTPN III PKS Rambutan T.Tinggi, berdasarkan uraian dan pembahasan sebelumnya hasil analisa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan sebagai berikut : 1. Dari ketiga faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, faktor psikologis memiliki pengaruh paling besar dengan bobot prioritas 39.29. Faktor organisasi berada di urutan kedua dengan bobot prioritas 31.93 dan di urutan ketiga adalah faktor individu dengan bobot prioritas 28.88. 2. Pada elemen level 3 sub-sub faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yang memiliki bobot prioritas tertinggi adalah kepemimpinan dari faktor organisasi dengan bobot prioritas 13.51. Sub faktor yang memiliki pengaruh dominan lainnya adalah motivasi 12.9, kepuasan kerja 12 dari faktor psikologis, sistem penghargaan 8.93 dari faktor organisasi, pengalaman kerja 8.14, keterampilan 7.78 dan kemampuan 6.64 masing-masing dari faktor individu. 3. Dalam melakukan perhitungan konsistensi rasio, terdapat matrik yang tidak konsisten yaitu pada level 3 sub-sub faktor individu dengan Consistency Rasio CR 0.1114 0,1. Derajat konsistensi cukup memuaskan bila : CI RI 0 artinya CR 0.1. Ketidakkonsistenan Universitas Sumatera Utara