Desain Penelitian Lokasi Penelitian Waktu Penelitian Teknik Pengambilan Sampel Instrumen Penelitian

39

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan desain deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian kuantitatif dengan tujuan untuk mendeskripsi variabel-variabel utama subjek studi misalnya, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status marital, sosial ekonomi, dan lain yang disesuaikan dengan tujuan penelitian Budiarto, 2004. Pada penelitian ini akan memberikan gambaran strategi koping yang digunakan siswa dengan perilaku agresif.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SMP Negeri 9 Depok pada siswa-siswi kelas 7 dan 8. Lokasi penelitian dipilih dengan pertimbangan kejadian perilaku agresif siswa meningkat selama setahun terakhir, seperti kejadian membolos siswa, pemalakan, dan perkelahian. Selain itu, beberapa siswa mengatakan kurang bisa mengikuti proses belajar di sekolah dan latar belakang keluarga yang bermasalah sehingga dapat meningkatkan stressor yang mempengaruhi strategi koping yang digunakan.

C. Waktu Penelitian

Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Mei - Juli 2013, mulai dari pengambilan data sampai penyusunan hasil sesuai jadwal yang dilampirkan.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti Hidayat, 2007. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi yang berperilaku agresif di SMP Negeri 9 Depok yang berjumlah 46 siswa. Pemilihan responden disesuaikan dengan sistem kredit poin pelanggaran siswa dengan kriteria sebagai berikut: a. Siswa laki-laki dan perempuan b. Siswa adalah rekomendasi dari guru bimbingan konseling BK atau wali kelas c. Pernah tercatat dalam buku pelanggaran sekolah dengan bentuk pelanggaran, seperti membolos lebih dari 3 kali, bullying, perkelahianpemukulan, pemalakanpengancaman, tawuran dan perusakan sarana dan prasarana sekolah selama 12 bulan terakhir.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi Hidayat, 2007. Sampel penelitian ini adalah populasi siswa-siswi yang berperilaku agresif di SMP Negeri 9 Depok yang berjumlah 46 siswa.

E. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Total Sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi Dahlan, 2010. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah jumlah populasi siswa dengan perilaku agresif yang berjumlah 46 siswa, yang terdiri dari siswa kelas VII sebanyak 36 siswa dan siswa kelas VIII sebanyak 10 siswa.

F. Instrumen Penelitian

Alat yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner yang memuat sejumlah pertanyaan berkaitan dengan variabel penelitian berdasarkan tujuan dan kerangka konsep yang telah dibuat. Instrumen pengumpulan data terdiri dari 2 bagian, yaitu: 1. Data personal responden Identitas siswa meliputi nama inisial, umur, jenis kelamin, kelas, status perkawinan orang tua, dan status dukungan sosial. 2. Kuesioner strategi koping remaja Kuesioner strategi koping remaja bertujuan untuk mengidentifikasi strategi koping yang digunakan siswa-siswi ketika menghadapi tekanan atau stres sehingga dapat menyebabkan perilaku agresif. Kuesioner yang digunakan adalah A-COPE Adolescent-Coping Orientation for Problem Experiences yang dikembangkan oleh Patterson McCubbin 1987 dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia oleh Fairuz 2013. Kuesioner ini pernah digunakan sebelumnya dalam penelitian Astutik 2008 dengan judul “Perbedaan Coping Strategy Remaja Ditinjau dari Peran Gender”. A-COPE memiliki koefisien alpha untuk 12 subskala berkisar dari 0,50 sampai 0,75 McCubbin Thompson, 1991 dalam Rew, 2005. Kuesioner ini dinilai baik untuk pengukuran koping terhadap stres hidup pada tahap perkembangan spesifik remaja Schwarzer Schwarzer, 1996. Pada kuesioner A-COPE terdapat 54 item pernyataan, yang terdiri 12 subskala perilaku koping, kemudian dipilih oleh peneliti menjadi 27 item pernyataan problem-focused coping dan 27 item pernyataan emotion- focused coping. Kuesioner menggunakan skala Likert, yaitu 1 = tidak pernah, 2 = jarang, 3 = kadang-kadang, 4 = sering, 5 = selalu untuk pernyataan positif. Untuk reverse question negatif, yaitu 5 = tidak pernah, 4 = jarang, 3 = kadang-kadang, 2 = sering, 1 = selalu untuk pernyataan positif. Tabel 4.1 Blue Print Skala Strategi Koping Aspek Nomor item Jumlah Positif Negatif Problem-focused coping 1, 4, 6, 10, 12, 13, 15, 18, 25, 27, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 39, 40, 41, 45, 47, 50, 52 19, 26, 28, 49 27 Emotion-focused coping 2, 3, 5, 9, 11, 14, 16, 17, 20, 21, 22, 23, 29, 36, 37, 38, 43, 44, 48, 51, 53, 54 7, 8, 24, 42, 46 27 Jumlah 45 9 54 Skala ukur yang digunakan dalam variabel ini adalah skala interval. Kategorisasi strategi koping ditentukan berdasarkan skor tertinggi yang diperoleh pada salah satu dari 2 strategi koping. Apabila skor problem- focused coping skor emotion-focused coping, maka problem-focused coping. Apabila skor problem-focused coping skor emotion-focused coping, maka emotion-focused coping. Apabila skor yang diperoleh sama pada kedua jenis koping, maka akan dilakukan analisa lebih lanjut dari frekuensi jawaban selalu yang lebih banyak. Sebagai contoh apabila skor yang diperoleh oleh responden setelah mengisi A-COPE didapatkan skor problem-focused coping adalah 100, sedangkan skor emotion-focused coping adalah 40. Maka strategi koping yang digunakan responden tersebut adalah problem-focused coping.

G. Uji Validitas dan Reliabilitas