responden 84,8 . Jika dilihat dari status tempat tinggalnya, responden terdiri dari tinggal dengan ayah sebanyak 3 responden 6,5 , tinggal
dengan ibu sebanyak 4 responden 8,7 , tinggal dengan keduanya sebanyak 37 responden 80,4 , dan tinggal dengan anggota keluarga
lain sebanyak 2 responden 4,3 .
C. Strategi Koping
Pada penelitian ini, nilai strategi koping diperoleh berdasarkan jumlah dari jawaban responden terhadap kuesioner strategi koping. Kuesioner terdiri
dari 27 pernyataan problem focused coping dan 27 pernyataan emotion focused coping. Peneliti menjumlahkan jawaban responden berdasarkan tipe
strategi koping tersebut, kemudian membandingkannya. Nilai jawaban yang lebih besar menunjukkan strategi koping yang lebih dominan digunakan oleh
responden. Analisis univariat variabel strategi koping pada siswa dengan perilaku
agresif di SMPN 9 Depok, diperoleh hasil yang disajikan dalam bentuk tabel 5.4 berikut ini.
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Strategi Koping
Strategi Koping Frekuensi
Persentase Problem-focused coping
27 58,7
Emotion-focused coping 19
41,3
Total
46 100
Pada analisis distribusi frekuensi responden berdasarkan strategi koping siswa dengan perilaku agresif di SMP N 9 Depok didapatkan hasil bahwa
responden terbesar dalam penelitian ini adalah menggunakan Problem-
focused Coping dalam setiap menyelesaikan masalah yaitu sebanyak 27 responden 58,7 .
D. Strategi Koping Berdasarkan Karakteristik Responden
Peneliti melakukan analisa strategi koping dilihat dari karakteristik reponden, yaitu umur, jenis kelamin, dan status orang tua.
1. Strategi Koping Berdasarkan Umur
Tabel 5.5 Strategi Koping Berdasarkan Umur
Strategi Koping Problem n
Emotion n Total
Umur 12 Tahun
4 50 4 50
8 100
13 Tahun 15 57.7
11 42.3 26 100
14 Tahun 7 77.8
2 22.2 9 100
15 Tahun 1 33.3
2 66.7 3 100
Total 27 58.7
19 41.3 46 100
Berdasarkan tabel di atas, pada remaja usia 12 tahun, jumlah responden yang menggunakan strategi koping berfokus pada masalah dan
strategi koping yang berfokus pada emosi sama, yaitu sebanyak 4 responden 50. Pada remaja usia 13 dan 14 tahun, lebih banyak
menggunakan strategi koping berfokus pada masalah. Pada remaja usia 15 tahun, lebih banyak menggunakan strategi koping berfokus pada emosi,
yaitu sebesar 66,7.
2. Strategi Koping Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 5.6 Strategi Koping Berdasarkan Jenis Kelamin
Strategi Koping Problem n
Emotion n Total
Jenis Kelamin
Laki-laki 18 52.9
16 47.1 34 100
Perempuan
9 75 3 25
12 100
Total 27 58.7
19 41.3 46 100
Berdasarkan tabel di atas, remaja laki-laki dan perempuan lebih banyak menggunakan strategi koping berfokus pada masalah daripada
strategi koping berfokus pada emosi, yaitu laki-laki sebanyak 18 responden 52,9 dan perempuan sebanyak 9 responden 75.
3. Strategi Koping Berdasarkan Status Orang Tua
Tabel 5.7 Strategi Koping Berdasarkan Status Orang Tua
Strategi Koping Problem n
Emotion n Total N Status
Orang Tua
Utuh 25 64.1
14 35.9 39 100
Cerai 1 16.7
5 83.3 6 100
Meninggal 1 100
0 0 1 100
Total 27 58.7
19 41.3 46 100
Berdasarkan tabel di atas, responden yang memiliki orang tua yang utuh lebih banyak menggunakan problem focused coping sebanyak 25
responden 64,1. Responden yang memiliki orang tua bercerai lebih banyak menggunakan emotion focused coping sebanyak 5 responden
83,3.
55
BAB VI PEMBAHASAN