Hasil Koping Coping Outcome Penilaian Koping

5 Escapeavoidance: usaha untuk mengatasi situasi menekan dengan lari dari situasi tersebut atau menghindarinya dengan beralih pada hal lain.

3. Hasil Koping Coping Outcome

Menurut Lazarus dan Folkman 1984 dalam Nasir 2011, agar koping efektif, maka strategi koping perlu mengacu pada lima fungsi tugas koping yang disebut coping task, yaitu sebagai berikut. a. Mengurangi kondisi lingkungan yang berbahaya dan meningkatkan prospek untuk memperbaikinya. b. Menoleransi atau menyesuaikan diri dengan kenyataan yang negatif. c. Mempertahankan gambaran diri yang positif. d. Mempertahankan keseimbangan emosional. e. Melanjutkan kepuasan terhadap hubungannya dengan orang lain. Menurut Taylor 1991 dalam Nasir 2011, efektifitas koping bergantung pada keberhasilan pemenuhan coping task. Setelah koping dapat memenuhi sebagian atau semua fungsi tugas tersebut, maka dapat terlihat bagaimana coping outcome yang dialami tiap individu. Coping outcome merupakan kriteria hasil koping untuk menentukan keberhasilan koping, yaitu sebagai berikut. a. Ukuran fungsi fisiologis, yaitu apabila koping yang digunakan dapat mengurangi indikator dan membangkitkan arousal stres seperti menurunnya tekanan darah, detak jantung, detak nadi, dan sistem pernapasan. b. Individu dapat kembali pada keadaan seperti sebelum ia mengalami stres dan seberapa cepat ia dapat kembali. c. Efektifitas dalam mengurangi psychological distres, yaitu apabila koping tersebut dapat mengurangi rasa marah, cemas, dan depresi pada individu.

4. Penilaian Koping

Beberapa instrumen yang dapat digunakan untuk menilai mekanisme koping pada remaja adalah sebagai berikut. a. Ways of Coping Checklist, dikembangkan oleh Lazarus dan Folkman 1984, adalah skala yang berisi 67 item dengan 4 poin penilaian berdasarkan skala Likert 0 = tidak pernah, 1 = kadang-kadang, 2 = sering, 3 = selalu. Faktor analisis terbagi menjadi problem-focused coping misalnya, problem solving dan menyusun rencana tindakan dan emotion-focused coping misalnya, mencari dukungan sosial dan avoidance. Koefisien alpha berkisar dari 0,53 sampai 0,69 saat digunakan kepada laki-laki berusia 19-63 tahun Folkman, dkk, 1992 dalam Rew, 2005. b. Adolescent Coping Orientation for Problem Experiences A-COPE, dikembangkan oleh Patterson McCubbin 1987, digunakan untuk mengukur perilaku koping pada remaja berusia 11-18 tahun dan berisi 54 item pernyataan dengan 5 poin penilaian menggunakan skala Likert 1 = tidak pernah, 2 = jarang, 3 = kadang-kadang, 4 = sering, 5 = selalu. Koefisien alpha untuk 12 subskala berkisar dari 0,50 sampai 0,75 McCubbin Thompson, 1991 dalam Rew, 2005. c. Adolescent Coping Scale ACS, dikembangkan oleh Frydenberg Lewis 1993, digunakan untuk remaja antara 12-18 tahun. Terdapat 2 versi, yaitu long form 80 item dan short form 19 item Rew, 2005.

D. Penelitian Terkait