30 Menurut UU no. 1 Th. 1967 dan UU no 11 Th. 1970 tentang PMA, yang
dimaksud dengan Penanaman Modal Asing PMA adalah penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan-
ketentuan Undang-undang ini dan yang digunakan untuk menjalankan Perusahaan di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung
menanggung resiko dari penanaman modal tersebut.
4. Foreign Direct Ivestment FDI
a. Pengertian Foreign direct Investment
FDI adalah arus modal internasional dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan atau memperluas perusahaannya di negara lain. Oleh karena itu tidak
hanya terjadi pemindahan sumber daya, tetapi juga terjadi pemberlakuan control terhadap perusahaan di luar negeri.
FDI Foreign Direct Investment atau investasi langsung luar negeri adalah salah satu ciri penting dari sistem ekonomi yang kian mengglobal. Hal ini
bermula saat sebuah perusahaan dari satu negara menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke sebuah perusahaan di negara lain. Dengan cara ini perusahaan
yang ada di negara asal biasa disebut home country bisa mengendalikan perusahaan yang ada di negara tujuan investasi biasa disebut host country baik
sebagian atau seluruhnya. Caranya dengan si penanam modal membeli perusahaan di luar negeri yang sudah ada atau menyediakan modal untuk
membangun perusahaan baru di sana atau membeli sahamnya sekurangnya 10.
31 Panayotou 1998 menjelaskan bahwa FDI lebih penting dalam menjamin
kelangsungan pembangunaan dibandingkan dengan aliran bantuan atau modal portofolio, sebab terjadinya FDI disuatu negara akan diikuti dengan transfer of
technology, know-how, management skill , resiko usaha relatif kecil dan lebih
profitable. FDI dapat memberikan beragam manfaat ekonomi dan lainnya untuk lokasi
tuan rumah, manfaat ini termasuk meningkatkan lapangan kerja, peningkatan pendapatan, dampak menguntungkan untuk investasi lokal, alih teknologi,
membaiknya keterampilan buruh, meningkatnya ekspor, meningkatkan kebersaingan internasional dari perusahaan-perusahaan lokal dan meningkatnya
persaingan domestik. Pemerintah sangat memberi perhatiaan pada FDI karena aliran investasi
masuk dan keluar dari negara mereka bisa mempunyai akibat yang signifikan. Para ekonom menganggap FDI sebagai salah satu pendorong pertumbuhan
ekonomi karena memberi kontribusi pada ukuran-ukuran ekonomi nasional seperti Produk Domestik Bruto PDBGDP, Gross Fixed Capital Formation
GFCF, total investasi dalam ekonomi negara tuan rumah dan saldo pembayaran. Mereka juga berpendapat bahwa FDI mendorong pembangunan
karena bagi negara tuan rumah atau perusahaan lokal yang menerima investasi itu, FDI menjadi sumber tumbuhnya teknologi, proses, produk sistem organisasi,
dan ketrampilan manajemen yang baru. Lebih lanjut, FDI juga membuka pasar dan jalur pemasaran yang baru bagi perusahaan, fasilitas produksi yang lebih
32 murah dan akses pada teknologi, produk, keterampilan, dan pendanaan yang
baru.
b. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Investasi
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi investasi FDI adalah sebagai berikut:
1 Tingkat suku bunga, terdapat hubungan negatif antara jumlah investasi dan tingkat bunga. Jika tingkat suku bunga naik maka investasi akan berkurang,
begitupun sebaliknya. 2 Inovasi dan teknologi, perusahaan perlu menanamkan investasi untuk
membeli mesin-mesin baru dan canggih agar produksinya jadi lebih efisien. 3 Kondisi perekonomian, semakin besar pendapatan nasional akan membuat
semakin banya bagian pendapatan yang ditabung. Yang nantinya akan diinvestasikan pada usaha yang menguntungkan.
4 Ramalan atau harapan akan konsidi perekonomian dimasa yang akan datang 5 Tingkat keuntungan perusahaan, makin banyak keuntungan yang diperoleh
makin banya bagian dari laba yang ditahan untuk tujuan investasi selanjutnya.
6 Situasi politik dan birokrasi, jika situasi politik aman serta mudahnya birokrasi akan membuat investor merasa aman untuk melakukan investasi.
33
5. Infrastruktur
a. Pengertian Infrastruktur
Secara bahasa dalam kamus besar bahasa Indonesia, infrastruktur dapat diartikan sebagai sarana dan prasarana. Definisi lainnya mengenai infrastruktur,
adalah bahwasannya infrastruktur mengacu pada fasilitas fisik dan termasuk pula kerangka kerja organisaional, pengetahuan dan teknologi yang penting untuk
organisasi masarakat dan pembangunan ekonomi. Infrastruktur meliputi undang- undang, sistem pendidikan dan kesehatan publik, sistim distribusi dan perawatan
air, pengumpulan sampah dan limbah, pengolahan dan pembuangannya, sisten komunikasi, sistem transportasi dan utilitas publik Tatom, 1993:124
Dalam perekonomian infrastruktur merupakan wujud dari modal publik yang terbentuk dari investasi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Familoni
2004:16 menyebut infrastruktur sebagai Basic essential service dalam proses pembangunan. Maksudnya adalah pembangunan sosial dan ekonomi akan dapat
terjadi dan dipercepat dengan adanya infrastruktur sosial serta infrastruktur fisik pendukung perekonomian.
Infrastruktur merupakan elemen yang berfungsi sebagai sarana dan prasarana yang memudahkan mobilitas dan kegiatan manusia. Bagi
perekonomian infrastruktur berfungsi sebagai input dalam kegiatan produksi dan sarana dalam mendistribusikan hasil produksi barang dan jasa. Infrastruktur
mengacu kepada sistem fisik yang menyediakan transportasi, air, listrik dan fasilitas publik lain yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia
34 secara ekonomi maupun sosial Grigg dalam Kodoatie, 2003:8. Sistem
infrastruktur merupakan pendukung utama fungsi-fungsi sistem sosial dan ekonomidalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Gambar 2.2 Skema Hubungan Infrastruktur dan Sistem ekonomi
Sumber : Grigg, 1988
Gambar diatas menunjukan bahwa infrastruktur merupakan pendukung dari sistem sosial dan ekonomi. Ketersedian infrastruktur meningkatkan akses
masyarakat terhadap sumber daya sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas yang berujung pada pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Oleh
karena itu penting untuk memperhatikan konsisi infrastruktur terutama fisik untuk mendukung kegiatan ekonomi di suatu daerah.
Menurut Canning dan Pedroni 2004:11 infrastruktur memiliki sifat externalitas. Infrastruktur berupa jalan, pendidikan, listrik dan kesehatan
memiliki sifat eksternalitas yang positif. Ini menggambarkan bahwa fasilitas yang diberikan pemerintah berupa infrastruktur merupakan eksternalitas positif
yang dapat meningkatkan produktifitas semua input dalam proses produksi.