58 konstan. Hal ini sering terjadi pada data yang bersifat cross section dibanding
time series. Wing Wahyu, 2011 : 5.8
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi ada tidaknya masalah heterokedastisitas. Diantaranya dapat menggunakan Uji
White. Untuk mengetahuinya yaitu dengan membandingkan nilai probabilitas dari obsR-Squared. Apabila nilai probabilitas obsR-Squared lebih besar dari
0,05 maka dapat dikatakan data terbebas dari geala Heterokedastisias Wing Wahyu, 2011:5.16
d. Uji Autokorelasi
Autokolerasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-i sebelumnya. Tentu saja model regresi yang baik adalah regresi bebas dari autokolerasi. Gujarati 2007:112. Autokorelasi
menurut Wing Wahyu Winarno 2011 : 5.26 dapat berbentuk autokorelasi
posiif dan autokorelasi negatif.
Mengidentifikasi adanya autokorelasi dapat dilakukan dengan melakukan Uji Durbin-Watson.Apabila D-W berada diantara 1,54 hingga 2,46 maka model
tersebut tidakterdapat autokolerasi. Sebaliknya, jika DW tidak berada diantara 1,54 hingga 2,46 maka model tersebut terdapat autokolerasi. Wing Wahyu,
2009:5.27
59
3. Uji Hipotesis
a. Uji-t
Uji t biasanya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variabel terikat. Untuk mengetahui
kebenaran hipotesis digunakan kriteria bila t hitung t tabel maka H ditolak
dan H
1
diterima, artinya ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan derajat keyakinan yang digunakan sebesar
α = 1, α = 5 dan α = 10 begitu pula sebaliknya bila t hitung t tabel maka menerima H
dan menolak H
1
artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Selain itu untuk mengetahui kebenaran hipotesis dapat juga dilihat
melalui nilai probabilitas t-statistic yang lebih kecil atau lebih besar dari α.
b. Uji F
Uji F atau uji model secara keseluruhan dilakukan untuk melihat apakah semua koefisien regresi berbeda dengan nol atau model diterima. Uji F dapat
dilakukan dengan membandingkan F-tabel. Jika nilai F-stat F-tabel maka dapat dikatakan terdapat hubungan antara variabel dependen dan variabel
independen. Namun, jika nilai F-stat F-tabel maka tidak terdapat hubungan antara variabel dependen dan variabel independen.
Selain itu, pengujian hipotesis dapat juga dilakukan dengan melihat p-value atau nilai probabilitas dari F-statistic. Konsep ini membandingkan
α dengan nilai probabilitas. Jika p-value lebih kecil dari
α maka dapat dikatakan bahwa