49
D. Kerangka Pemikiran
Dalam rumusan pemasalahan yang sudah ditetapkan pada bab sebelumnya yang akan menganalisis pengaruh Foreign Direct Investment, Infrastruktur dan
Pengangguran terhadap PDRB propinsi Jawa Tengah periode tahun 2000-2012. Berdasarkan masalah tersebut dapat dijelaskan kaitan antar variabel dalam
penelitian ini, diduga variabel PDRB dipengaruhi oleh FDI, Infrastruktur dan Pengangguran.
Foreign direct investment sebagai pembentuk modal dalam perekonomian
tentunya diduga dapat mempengaruhi kondisi perekonomian suatu dareah. Investasi yang masuk akan sangat mempengaruhi perkembangan PDRB suatu
daerah. Semakin besar investasi yang masuk diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Sedangkan infrastruktur merupakan faktor
pendukung yang
diharapkan dapat
memperlancar jalannya
kegiatan perekonomian. Kondisi infrastruktur yang memadai dan kondisi yang baik tentu
akan mempengaruhi kegiatan perekonomian yang nantinya kan meningkatkan produktifitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.
Kondisi pengangguran yang tinggi di suatu daerah akan mengurangi produktifitas daerah tersebut dalam menghasilkan barang dan jasa. Hal ini akan
berimbas pada perkembangan PDRB dan pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Dari uraian tersebut dapat dibuat persamaan seperti berikut ini:
50
Y = f X
1
,X
2
,X
3
Dimana: Y = PDRB
X
1
= Foreign Direct Investment X
2
= Inftasruktur X
3
= Pengangguran
Untuk lebih jelasnya mengenai pengaruh FDI, Infrastruktur dan pengangguran terhadap PDRB propinsi Jawa Tengah, dapat dilihat pada gambar
2.3 kerangka pemikiran dibawah ini:
51
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
Latar Belakang Penelitian
Rumusan Masalah
Model Ekonometrika Variabel Independen:
- Foreign Direct Investment - Infrastruktur
-Pengangguran Variable Dependen:
Produk Domestik Regional Bruto PDRB
Kesimpulan dan Saran Interpretasi dan Hasil
Regresi Linier Berganda: - Uji t
- Uji F - Koefisien Determinasi
Uji Asumsi Klasik: - Uji Normalitas
- Uji Multikolinearitas - Uji Hetrokedastisitas
- Uji Autokorelasi
52
E. Hipotesis
Dengan mengacu pada dasar pemikiran teoritis dan studi empiris yang pernah dilakukan berkaitan dengan penelitian di bidang ini, maka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut : 1.
H
: Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara FDI, Infrastruktur
dan Pengangguran terhadap angka PDRB Jawa tengah secara parsial.
H
1
: Diduga ada pengaruh yang signifikan antara FDI, Infrastruktur dan Pengangguran terhadap angka PDRB Jawa tengah secara parsial.
2. H : Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara FDI, Infrastruktur dan
Pengangguran terhadap angka PDRB Jawa tengah secara simultan.
H
1
: Diduga ada pengaruh yang signifikan antara FDI, Infrastruktur dan Pengangguran terhadap angka PDRB Jawa tengah secara simultan
.
53
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan empat variabel dimana terdapat satu variabel terikat Dependen Variabel dan tiga variabel bebas Independen
Variabel, yang terdiri atas: Variabel dependen : Produk Domestik Regional Bruto PDRB
Variabel independen : Foreign Direct Investment, Infrastruktur dan
Pengangguran.
B. Metode Penentuan Sampel
Dalam peneelitian ini sampel yang digunakan adalah propinsi Jawa Tengah.
Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu suatu cara pengambilan sampel dimana anggota sampel diserahkan pada
pertimbangan pengumpulan data yang berdasarkan atas pertimbangan yang sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu. Cirinya antara lain: sampel sesuai
tujuan, jumlah sampel tidak dipermasalahkan, dan unit sampel disesuaikan dengan kriteria tertentu berdasarkan tujuan penelitian. Pertimbanganya adalah
dengan membandingkan PDRB tertinggi dan terendah. Dalam penelitian ini populasi penelitian adalah 6 propinsi di Pulau Jawa
yaitu, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
54
C. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan hal yang harus dilakukan dalam penyusunan penelitian ini untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian ini.
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui studi pustaka sebagai metode pengumpulan data. Periode data yang digunakan adalah data sekunder berupa data
semesteran tahun 2000 – 2012 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik BPS
Indonesia dan Provinsi Jawa Tengah, Badan Koordinator Penanaman Modal BKPM, dan PT. PLN Persero. Dan sebagai bahan pendukung digunakan buku
referensi, jurnal, surat kabar elektronik, dan beberapa situs resmi yang terkait dengan objek penelitian PDRBpertumbuhan ekonomi.
D. Metode Analisis Data
1. Model Analisis
Dalam pengolahan data, digunakan penerapan metode kuadrat terkecil biasa atau biasa disebut dengan Ordinary Least SquareOLS untuk model
regresi linier berganda. Didukung oleh analisis kuantitatif dengan menggunakan model ekonometrik untuk mendapatkan gambaran hubungan antara variabel-
variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Penulis menggunakan alat bantu ekonometrika software yaitu eviews.
Faktor-faktor yang mempengaruhi PDRB Propinsi Jawa Tengah, FDI, Infrastruktur dan Pengangguran yang dinyatakan dalam fungsi :
Y = fX
1
, X
2
, X
3
55 Fungsi yang telah dijabarkan sebelumnya dimasukan dalam bentuk model
regresi linier berganda pada ekonometrika sebagai berikut :
Keterangan: PDRB
= PDRB ELC
= Infrastruktur
β
= Konstanta UEM
= Pengangguran β
1
β
2
β
3
= Koefisien Regresi μ
= Standar Eror FDI
= FDI
2. Uji Asumsi Klasik
Model regresi yang baik adalah model regresi yang menghasilkan estimasi linier tidak bias Best Linear Unbias EstimatorBLUE. Kondisi ini akan terjadi
jika dipenuhi beberapa asumsi, yang disebut dengan asumsi klasik. Asumsi klasik selengkapnya adalah sebagai berikut :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak pada variabel terikat dan variabel bebas. Model regresi yang
baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Untuk melihat data terdistribusi normal atau tidak adalah dengan melihat probabilitas jarque-
PDRB= β + β
1
FDI+ β
2
ELC + β
3
UEM μ
56 berra
. Bila probabilitas lebih besar dari 5 , maka data terdistribusi normal. Wing Wahyu, 2011 : 5.37-5.39
b. Uji Multikolinieritas
Multikoliniearitas adalah kondisi adanya hubungan linier antarvariabel independen. Karena melibatkan beberapa variabel independen, maka
multikolinieartias tidak akan terjadi pada persamaan regresi sederhana yang terdiri atas satu variabel dependen dan satu variabel independen. Wing Wahyu,
2011 : 5.1
Menurut Singgih Santoso 2010:206, Multikoliniearitas mengandung arti bahwa antar variabel independen yang terdapat dalam model memiliki
hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1. Gery Wibisono, 2013 : 65
Untuk mengetahui gejala multikolinearitas dapat dilihat dari nilai correlation matrix. Apabila hasil dari correlation matrix barada diantara 0,8
hingga 1, maka data terindikasi gejala multikolinearitas. Apabila hasilnya dibawah 0,8 maka data terbebas gejala multikolinearitas wing wahyu,
2011:5.5.
Indikasi multikoliniearitas ditunjukan dengan beberapa informasi antara lain :
1 Nilai
R
2
tinggi, tetapi variabel independen banyak yang yang tidak
signifikan.
2 Dengan menghitung koefisien korelasi antarvariabel independen,apabila
koefisien rendah maka tidak terdapat multikoliniearitas.