Uji Asumsi Klasik Analisis pengaruh Foreign Direct Investment (FDI), inftastruktur dan pengangguran terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Propinsi Jawa Tengah periode Tahun 2000-2012

59

3. Uji Hipotesis

a. Uji-t

Uji t biasanya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variabel terikat. Untuk mengetahui kebenaran hipotesis digunakan kriteria bila t hitung t tabel maka H ditolak dan H 1 diterima, artinya ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan derajat keyakinan yang digunakan sebesar α = 1, α = 5 dan α = 10 begitu pula sebaliknya bila t hitung t tabel maka menerima H dan menolak H 1 artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Selain itu untuk mengetahui kebenaran hipotesis dapat juga dilihat melalui nilai probabilitas t-statistic yang lebih kecil atau lebih besar dari α.

b. Uji F

Uji F atau uji model secara keseluruhan dilakukan untuk melihat apakah semua koefisien regresi berbeda dengan nol atau model diterima. Uji F dapat dilakukan dengan membandingkan F-tabel. Jika nilai F-stat F-tabel maka dapat dikatakan terdapat hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Namun, jika nilai F-stat F-tabel maka tidak terdapat hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Selain itu, pengujian hipotesis dapat juga dilakukan dengan melihat p-value atau nilai probabilitas dari F-statistic. Konsep ini membandingkan α dengan nilai probabilitas. Jika p-value lebih kecil dari α maka dapat dikatakan bahwa 60 pada taraf keyakinan pada α yang ditetapkan 1 , 5 , atau 10 , variabel dependen dan independen memiliki hubungan. Shochrul dkk, 2011 : 34

c. Koefisien Determinasi R

2 Uji ini digunakan untuk mengukur kedekatan hubungan dari model yang dipakai. Koefisien determinasi R 2 merupakan angka yang menunjukkan besarnya kemampuan varian atau penyebaran dari variabel-variabel independen yang menerangkan variabel dependen atau angka yang menunjukkan seberapa besar variasi variabel dependen dipengaruhi oleh variabel-variabel independen. Besarnya koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai dengan 1 atau 0 R 2 1, yang berarti variasi dari variabel bebas semakin dapat menjelaskan variasi dari variabel tidak bebas bila angkanya semakin mendekati 1. Pada penelitian ini juga akan digunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan dengan jumlah variabel dan jumlah observasinya adjusted R 2 atau dilambangkan dengan adj R 2 , karena lebih menggambarkan kemampuan yang sebenarnya dari variabel independen untuk menjelaskan variabel dependen.

E. Operasional Variabel Penelitian

Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian Variabel Definisi Satuan Produk Domestik Regional Bruto PDRB PDRB adalah jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh kegiatan pekonomian diseluruh daerah dalam tahun tertentu atau perode tertentu dan biasanya satu tahun. BPS 2007:2 Juta Rupiah 61 membedakan perhitungan PDRB ke dalam dua dasar, yaitu PDRB atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. PDRB atas dasar harga Berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun yang berlaku. PDRB atas dasar harga berlaku digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah PDRB propinsi Jawa Tengah. Foreign Direct Investment FDI FDI adalah arus modal internasional dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan atau memperluas perusahaannya di negara lain. Dalam inestasi ini tidak hanya terjadi pemindahan sumber daya, tetapi juga terjadi pemberlakuan control terhadap perusahaan di luar negeri. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah nilai realisasi FDI propinsi Jawa Tengah. Ribu US Dollar Infrastruktur Secara bahasa dalam kamus besar bahasa Indonesia, infrastruktur dapat diartikan sebagai sarana dan prasarana. Definisi lainnya mengenai infrastruktur, adalah bahwasannya infrastruktur mengacu pada fasilitas fisik dan termasuk pula kerangka kerja organisaional, pengetahuan dan M W H 62 teknologi yang penting untuk organisasi masarakat dan pembangunan ekonomi. Dalam perekonomian infrastruktur merupakan wujud dari modal publik yang terbentuk dari investasi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah total penggunaan energi listrik untuk sektor industri propinsi Jawa Tengah. Pengangguran Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah jumlah pengangguran propinsi Jawa Tengah. Jiwa 63

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Provinsi Jawa Tengah terletak 5’40 dan 8’30 Lintang Selatan dan antara 108’30 dan 111’30 Bujur Timur. Provinsi Jawa Tengah letaknya diapit oleh dua propinsi besar, yaitu Jawa Barat dan Jawa Timur. Berdasarkan administrasi wilayah, Propinsi Jawa Tengah terbagi menjadi 29 Kabupaten dan 6 Kota. Luas Wilayah Jawa Tengah sebesar 3,25 juta hektar atau sekitar 25,04 persen dari luas pulau Jawa 1,70 persen luas Indonesia. Luas yang ada terdiri dari 1,00 juta hektar 30,80 persen lahan sawah dan 2,25 juta hektar 69,20 persen bukan lahan sawah. Jumlah penduduk di wilayah Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebanyak 33.270.207 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk 1.003 jiwa per km2. Penyebaran penduduk di Provinsi Jawa Tengah masih bertumpu di Kabupaten Brebes yakni sebesar 5,35 persen dan Kabupaten Cilacap sebesar 5,1 persen sedangkan yang terendah Kota Magelang sebesar 0,4 persen . Sementara dilihat dari kepadatan penduduk KabupatenKota yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kota Surakarta yakni sebanyak 11.393 jiwa per Km2 dan yang paling rendah adalah Kabupaten Blora dengan tingkat kepadatan penduduk sebanyak 465 jiwa per Km2.