59
3. Uji Hipotesis
a. Uji-t
Uji t biasanya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variabel terikat. Untuk mengetahui
kebenaran hipotesis digunakan kriteria bila t hitung t tabel maka H ditolak
dan H
1
diterima, artinya ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan derajat keyakinan yang digunakan sebesar
α = 1, α = 5 dan α = 10 begitu pula sebaliknya bila t hitung t tabel maka menerima H
dan menolak H
1
artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Selain itu untuk mengetahui kebenaran hipotesis dapat juga dilihat
melalui nilai probabilitas t-statistic yang lebih kecil atau lebih besar dari α.
b. Uji F
Uji F atau uji model secara keseluruhan dilakukan untuk melihat apakah semua koefisien regresi berbeda dengan nol atau model diterima. Uji F dapat
dilakukan dengan membandingkan F-tabel. Jika nilai F-stat F-tabel maka dapat dikatakan terdapat hubungan antara variabel dependen dan variabel
independen. Namun, jika nilai F-stat F-tabel maka tidak terdapat hubungan antara variabel dependen dan variabel independen.
Selain itu, pengujian hipotesis dapat juga dilakukan dengan melihat p-value atau nilai probabilitas dari F-statistic. Konsep ini membandingkan
α dengan nilai probabilitas. Jika p-value lebih kecil dari
α maka dapat dikatakan bahwa
60 pada taraf keyakinan pada
α yang ditetapkan 1 , 5 , atau 10 , variabel dependen dan independen memiliki hubungan. Shochrul dkk, 2011 : 34
c. Koefisien Determinasi R
2
Uji ini digunakan untuk mengukur kedekatan hubungan dari model yang dipakai. Koefisien determinasi R
2
merupakan angka yang menunjukkan besarnya kemampuan varian atau penyebaran dari variabel-variabel independen
yang menerangkan variabel dependen atau angka yang menunjukkan seberapa besar variasi variabel dependen dipengaruhi oleh variabel-variabel independen.
Besarnya koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai dengan 1 atau 0 R
2
1, yang berarti variasi dari variabel bebas semakin dapat menjelaskan variasi dari variabel tidak bebas bila angkanya semakin mendekati 1. Pada penelitian
ini juga akan digunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan dengan jumlah variabel dan jumlah observasinya adjusted R
2
atau dilambangkan dengan adj R
2
, karena lebih menggambarkan kemampuan yang sebenarnya dari variabel independen untuk menjelaskan variabel dependen.
E. Operasional Variabel Penelitian
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian
Variabel Definisi
Satuan
Produk Domestik Regional Bruto
PDRB PDRB adalah jumlah nilai tambah barang
dan jasa yang dihasilkan dari seluruh kegiatan pekonomian diseluruh daerah
dalam tahun tertentu atau perode tertentu dan biasanya satu tahun. BPS 2007:2
Juta Rupiah
61 membedakan perhitungan PDRB ke dalam
dua dasar, yaitu PDRB atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan.
PDRB atas
dasar harga
Berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan
jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun yang berlaku. PDRB atas dasar
harga berlaku digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi. Dalam
penelitian ini data yang digunakan adalah PDRB propinsi Jawa Tengah.
Foreign Direct Investment
FDI FDI adalah arus modal internasional
dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan
atau memperluas
perusahaannya di negara lain. Dalam inestasi ini tidak hanya terjadi pemindahan
sumber daya,
tetapi juga
terjadi pemberlakuan control terhadap perusahaan
di luar negeri. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah nilai realisasi FDI
propinsi Jawa Tengah. Ribu US
Dollar
Infrastruktur Secara bahasa dalam kamus besar bahasa
Indonesia, infrastruktur dapat diartikan sebagai sarana dan prasarana. Definisi
lainnya mengenai infrastruktur, adalah bahwasannya infrastruktur mengacu pada
fasilitas fisik dan termasuk pula kerangka kerja organisaional, pengetahuan dan
M W H
62 teknologi yang penting untuk organisasi
masarakat dan pembangunan ekonomi. Dalam
perekonomian infrastruktur
merupakan wujud dari modal publik yang terbentuk dari investasi yang dikeluarkan
oleh pemerintah. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah total penggunaan
energi listrik untuk sektor industri propinsi Jawa Tengah.
Pengangguran Pengangguran adalah istilah untuk orang
yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari
selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan
yang layak. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah jumlah pengangguran
propinsi Jawa Tengah. Jiwa
63
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Provinsi Jawa Tengah terletak 5’40 dan 8’30 Lintang Selatan dan antara
108’30 dan 111’30 Bujur Timur. Provinsi Jawa Tengah letaknya diapit oleh dua propinsi besar, yaitu Jawa Barat dan Jawa Timur.
Berdasarkan administrasi wilayah, Propinsi Jawa Tengah terbagi menjadi 29 Kabupaten dan 6 Kota. Luas Wilayah Jawa Tengah sebesar 3,25 juta hektar atau
sekitar 25,04 persen dari luas pulau Jawa 1,70 persen luas Indonesia. Luas yang ada terdiri dari 1,00 juta hektar 30,80 persen lahan sawah dan 2,25 juta hektar
69,20 persen bukan lahan sawah. Jumlah penduduk di wilayah Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebanyak 33.270.207 jiwa dengan tingkat kepadatan
penduduk 1.003 jiwa per km2. Penyebaran penduduk di Provinsi Jawa Tengah masih bertumpu di Kabupaten Brebes yakni sebesar 5,35 persen dan Kabupaten
Cilacap sebesar 5,1 persen sedangkan yang terendah Kota Magelang sebesar 0,4 persen .
Sementara dilihat dari kepadatan penduduk KabupatenKota yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kota Surakarta yakni sebanyak
11.393 jiwa per Km2 dan yang paling rendah adalah Kabupaten Blora dengan tingkat kepadatan penduduk sebanyak 465 jiwa per Km2.