Sebagai atasan Supervisor program LJG, apakah bapak pernah ikut terjun

6. Bagaimana alur belanja perlengkapan kebutuhan jenazah ini? Jawab: Kalau untuk belanja perlengkpaan, biasanya oleh Pak Eko selaku kordinator tapi yang membuat laporannya ibu. Alurnya ditelepon, lalu dikirim nanti ditransfer lewat rekening. 7. Apa saja jenis paket perlengkapan jenazah tersebut? Jawab: Tiap paket itu terdiri dari - kain kafan. LJG pakai yang ukuran 12,5 meter. Kita kebetulan kalau beli itu satu bal, 1 bal itu isi 50 meter jadi kita bagi 4 paket. - Kapas ½ kg. - Tikar pandan 1 lembar - Perintil-perintilannya terdiri dari bubuk cendana, kapur barus, sampo, sabun, minyak wangi non alcohol, masker, katenbat, air mawar 2 botol. - Papan ari Itu perlengkapan yang dari kita. 8. Berapa harga untuk masing-masing perlengkapan? Jawab: - 1bal kain kafan Rp380.000,- untuk 4 paket - Kapas ½ kg Rp22.500,- - Minyak wangi 1 lusin Rp13.500,- - Tikar pandan 1 lembar Rp55.000,- - Papan ari 1 ikat Rp99.000,- - Perintilannya Rp20.000,- untuk 1 paket Jadi harga 1 paket kalau kita beli di pasar sekitar Rp350.000,- Tapi kalau di sini, kemarin ibu ngitung 1 paket itu kurang lebih Rp300.000,- untuk 1 jenazah. lJG biasa belanja paling sedikit itu Rp20.000.000,-2 bulan Sawangan, 21 April 2016 HASIL WAWANCARA Nama : Aisyah Jabatan : Siswi Rumah Gemilang Indonesia Hari : 18 Mei 2016 Tempat : Rumah Gemilang Indonesia 1. Apakah Anda sudah mengetahui tentang Program LJG ini? Jawab: Sebenarnya belum tahu apa layanan-layanan yang ada, tahunya itu ketika ada orang yang meninggal itu nanti akan mengajukan pelayanannya, cuma seperti pemandian gratis, ambulance gratis dan pemakaman gratis, saya cuma tahu itu saja. 2. Menurut Anda, bagaimana dengan Program LJG ini? Jawab: Bagus. Karena bisa membantu masyarakat yang kurang mampu juga. Membantu sekalian meringankan beban yang berduka.

3. Menurut Anda, penting tidak kita sebagai remaja muda untuk mengetahui

tentang kepengurusan jenazah? Jawab: Penting banget. Karena kalau menurut saya kita kan biasanya kalau di sekolah yang dipakai cuma materi-materi, praktiknya jarang. Jadi sebagai kaum muda itu kita juga harus bersemangat untuk belajar. Rata-rata kan untuk masalah seperti ini yang lebih tahu itu kaum tua, kita ini sebagai generasinya kita harus lebih bisa menjadikan sebagai penerusnya. Jadikan ketika ada orang yang meninggal, orangtua, saudara kita bisa turun tangan, tidak perlu lagi untuk minta bantuan orang lain, walaupun kita juga membutuhkan akan bantuan tersebut, setidaknya kita bisa terjun langsung.

4. Apakah Anda sendiri siap untuk dijadikan sebagai seorang Amil untuk

mengurus jenazah? Jawab: Insya Allah saya siap.

5. Apa pendapat Anda tentang pelatihan pengurusan jenazah yang telah Anda

ikuti? Jawab: Menambah wawasan. Banyak orang mengatakan cuma teori-teori dan teori tapi praktiknya orang jarang mendapatkannya, jadi di sinilah saya mendapatkan ilmu praktiknya. Ilmu memandikan jenazah, mengafani jenazah, kalau di luar-luar itu biasanya menyolatkan saja kan praktiknya. Kalau yang di sini saya lebih mendapatkan dari yang di luar, aliyas langsung praktiknya dan mengalami langsung.