8 Ibnussabil, menurut Ibnu Zaid yang dikutip oleh Yusuf Qardawi dalam
bukunya Hukum Zakat, menerangkan bahwa yang dimaksud Ibnussabil adalah musafir, apakah ia kaya atau miskin, apabila mendapat musibah
dalam bekalnya atau hartanya sama sekali tidak ada atau terkena sesuatu musibah atas hartanya, atau ia sama sekali tidak memiliki apa-
apa, maka dalam keadaan semikian itu hanya persifat pasti.
30
3. Tahapan-tahapan Pendayagunaan Zakat
Pendayagunaan zakat dapat dilakukan dengan beberapa tahap, diantaranya:
31
a. Penyaluran Murni
Tahap penyaluran murni umumnya setiap dana yang ada digunakan untuk kegiatan karitatif langsung. Biasanya pada saat
dibagikan, dana langsung habis sesuai dengan penyampaian bantuan yang dilakukan. Orientasi tahap penyaluran murni adalah sampainya
dana kepada mustahik. Artinya, pada tahap penyaluran ini, yang diutamakan adalah sampainya dana kepada mustahik.
b. Semi Pendayagunaan
Pada tahap ini, dana yang ada selain digunakan untuk hibah konsumtif, santunan dan kegiatan kariatif juga digunakan untuk
kegiatan-kegiatan pengembangan Sumber Daya Manusia SDM. Tahap Semi Pendayagunaan ini saat dibagikan, dana juga langsung
30
Yusuf Qardawi, Hukum Zakat … h. 645.
31
Didin Hafidhuddin dan Ahmad Juwaini, Membangun Peradaban Zakat Jakarta: Institut Manajemen Zakat, 2007, h. 69.
habis. Orientasi tahap ini adalah selain sampainya dana ke mustahik, juga orientasi manfaat dana program bagi mustahik.
c. Pendayagunaan
Pendayagunaan merupakan tahap tarakhir. Pada tahap ini dana yang ada digunakan untuk kegiatan hibah, baik untuk kegiatan karitas
langsung maupun tidak langsung, pengembangan SDM dan ekonomi. Dana pada tahap pendayagunaan ini tidak langsung habis, karena
digunakan untuk kegiatan ekonomi yang secara berkala terus berputar di kalangan mustahik. Orientasi pada tahap ini adalah perubahan
mustahik, sejauh mana perubahan mustahik setelah mendapatkan bantuan dari lembaga zakat.
4. Pemanfaatan dan Pendayagunaan Alokasi Zakat
Terdapat empat macam pemanfaatan dan pendayagunaan zakat,
32
diantaranya: a
Konsumtif Tradisional Dalam kategori ini zakat dibagikan kepada yang berhak
menerimanya untuk dimanfaatkan langsung oleh yang bersangkutan, seperti zakat fitrah yang diberikan kepada fakir-miskin untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari atau zakat harta yang diberikan untuk korban bencana alam.
32
Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf Jakarta: UI Press, 1988, h. 62.
b Konsumtif Kreatif
Yang dimaksud Konsumtif Kreatif adalah zakat yang diwujudkan dalam bentuk lain dari barangnya semula seperti misalnya
diwujudkan dalam bentuk alat-alat sekolah, beasiswa dan lain-lain. c
Produktif Tradisional Produktif Tradisional adalah zakat yang diberikan dalam
bentuk barang-barang produktif misalnya kambing, sapi, mesin jahit, alat-alat pertukangan dan sebagainya. Pemberian zakat seperti ini akan
mendorong orang menciptakan suatu usaha atau memberikan suatu lapangan kerja baru bagi fakir-miskin.
d Produktif Kreatif
Yang dimaksud
Produktif Kreatif
adalah seluruh
pendayagunaan zakat diwujudkan dalam bentuk modal yang dapat dipergunakan, baik untuk membangun suatu proyek sosial maupun
untuk membantu atau menambah modal seorang pedagang atau pengusaha kecil.
Pada pola pendayagunaan ketiga dan keempat ini perlu dikembangkan karena pendayagunaan zakat tersebut mendekati
hakikat zakat, baik yang terkandung dalam fungsinya sebagai ibadah maupun dalam kedudukannya sebagai dana sosial.
5. Pendayagunaan Zakat dalam Aspek Modern
Zakat yang dikumpulkan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan lahir batin masyarakat, khususnya para mustahik yang
meliputi: 1
Sarana Peribadatan
33
Zakat dapat digunakan untuk kegiatan seperti renovasi masjid, musholla, langgar, majelis taklim atau juga membantu dalam
melengkapi perlengkapan ibadah. 2
Pendidikan dan Beasiswa
34
Pada bidang pendidikan, biasanya digunakan untuk membangun sarana pendidikan seperti sekolah, madrasah, membeli perlengkapan sekolah,
beasiswa dan kebutuhan lainnya. 3
Bidang Kesehatan Pada bidang kesehatan, pendayagunaan zakat biasanya digunakan
untuk renovasi atau mendirikan rumah kesehatan seperti puskesmas, rumah bersalin, pelayanan mobil ambulance.
4 Bidang Pelayanan Sosial
Bidang pelayanan sosial digunakan untuk mendirikan rumah yatim, mendirikan lembaga sosial, penderita cacat.
33
Pedoman Zakat Jakarta: Proyek Pembinaan Zakat dan Wakaf, 1985, h. 342.
34
Pedoman Zakat … h. 339.