Bagaimana monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh tim APU
HASIL WAWANCARA
Nama : Masriyah
Jabatan : Relawan Program Layanan Jenazah Gratis
Hari : 21 April 2016
Tempat : Rumah Gemilang Indonesia
1. Sejak kapan Ibu menjadi relawan LJG di Al Azhar?
Jawab: Sejak 2013. Dulu ketika ada pelatihan TERPUJI tingkat se-JABODETABEK dan
kebetulan ibu mewakili dari FKM Forum Komunikasi Mubalighah se- Kecamatan Tajur Halang. Setelah pelatihan itu, sekitar 1 bulan kemudian
dihubungin dan mintai tolong untuk jadi Amil mengurus jenazah di LJG.
2. Bentuk pelayanan yang diberikan selama ibu melayani apa saja?
Jawab: Paket lengkap terdiri dari memandikan, perlengkapan jenazah, ambulance dan
tergantung permintaan.
3. Untuk sasaran penerima LJG ini siapa saja?
Jawab: Sasarannya, orang yang tidak mampu. Kadang ada yang awalnya kaya tapi
mungkin karena sakit parah dan butuh dana banyak sehingga butuh bantuan, dan kadang ada juga yang rumahnya kelihatan bagus tapi mungkin karena sakitnya
lama, jadi kita tetep bantu yang seperti ini. Dan kita pernah mengalami hal semacam ini.
Tapi kalau pas tiba di tempat, ternyata menurut kordinator tidak layak maka pemohon dimintakan infak seikhlasnya.
4. Apa kesan ibu dalam melayani LJG ini?
Jawab: Ibu merasa jadi orang yang bermanfaat dan dapat berbuat dalam kondisi kita. Ada
kepuasan dan kesenangan kalau kita bisa membantu. Terkadang juga dalam melayani di suatu tempat tidak digubris dan dicuekin, mungkin ini ketidaktahuan
mereka dalam hal ini. Terkadang juga dalam melayani suatu tempat sudah ada Amilnya, jadi terkadang rishi. Tetapi ibu serahkan ke Amil setempat dan ibu
membantunya.Tapi yang ibu rasakan lebih kepada kepuasan diri ketika kita sudah melakukan layanan ini.
5. Apa kiat-kiat dari ibu untuk kaum muda agar mau mengurus seperti ini?
Jawab: Dikemablikan ke hokum keluarga saja. Sebenarnya kewajiban memandikan itu
kan dari keluarga, misalkan ibunya meninggal anaknya berkewajiban mengurus, entah anak atau suami atau isteri yang keluarganya meninggal. Dan mengurus itu
sebagai bakti kita kepada orangtua. Jadi yang muda-muda ini mempunyai peran juga, kecuali yang belum baligh.
6. Bagaimana alur belanja perlengkapan kebutuhan jenazah ini?
Jawab: Kalau untuk belanja perlengkpaan, biasanya oleh Pak Eko selaku kordinator tapi
yang membuat laporannya ibu. Alurnya ditelepon, lalu dikirim nanti ditransfer lewat rekening.
7. Apa saja jenis paket perlengkapan jenazah tersebut?
Jawab: Tiap paket itu terdiri dari
- kain kafan. LJG pakai yang ukuran 12,5 meter. Kita kebetulan kalau beli itu
satu bal, 1 bal itu isi 50 meter jadi kita bagi 4 paket. -
Kapas ½ kg. -
Tikar pandan 1 lembar -
Perintil-perintilannya terdiri dari bubuk cendana, kapur barus, sampo, sabun, minyak wangi non alcohol, masker, katenbat, air mawar 2 botol.
- Papan ari
Itu perlengkapan yang dari kita.
8. Berapa harga untuk masing-masing perlengkapan?
Jawab: -
1bal kain kafan Rp380.000,- untuk 4 paket -
Kapas ½ kg Rp22.500,- -
Minyak wangi 1 lusin Rp13.500,- -
Tikar pandan 1 lembar Rp55.000,- -
Papan ari 1 ikat Rp99.000,- -
Perintilannya Rp20.000,- untuk 1 paket Jadi harga 1 paket kalau kita beli di pasar sekitar Rp350.000,-
Tapi kalau di sini, kemarin ibu ngitung 1 paket itu kurang lebih Rp300.000,- untuk 1 jenazah.
lJG biasa belanja paling sedikit itu Rp20.000.000,-2 bulan
Sawangan, 21 April 2016