7 Memiliki program untuk mendayagunakan zakat bagi
kesejahteraan umat. 8
Bersedia diaudit syariat dan keuangan secara berkala.
38
3. Tingkatan Lembaga Amil Zakat
Lembaga Amil Zakat dibagi menjadi dua tingkat, yaitu: 1
Lembaga Amil Zakat Tingkat Pusat Lembaga Amil Zakat tingkat pusat dibentuk oleh lembaga
dakwah atau organisasi masyarakat yang bergerak dibidang dakwah, pendidikan, sosial dan kemaslatan ummat yang telah memiliki jaringan
disepertiga jumlah provinsi di Indonesia. Adapun syarat agar LAZ dapat dikukuhkan menjadi Lembaga
Amil Zakat tingkat pusat yaitu: a
Berbadan hukum b
Memiliki data muzaki dan mustahik c
Telah beroperasi minimal selama dua tahun d
Memiliki laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik selama dua tahun terakhir
e Memiliki wilayah operasi secara nasional minimal 10 provinsi
f Telah mampu mengumpulkan dana sebesar Rp1.000.000.000,-
dalam satu tahun g
Bersedia disurvey oleh tim yang dibentuk oleh Kementerian Agama dan bersedia diaudit oleh akuntan publik
h Dalam melaksanakan kegiatan bersedia berkoordinasi dengan
Badan Amil Zakat Nasional dan Kementerian Agama.
39
2 Lembaga Amil Zakat Tingkat Provinsi
Lembaga Amil Zakat tingkat provinsi dibentuk oleh organisasi Islam atau lembaga dakwah yang bergerak di bidang dakwah,
38
Standarisasi Amil Zakat di Indonesia Jakarta: Kementerian Agama RI Direktorat Jenderal
… h. 60-62.
39
Standar Operasional Prosedur Lembaga Pengelola Zakat Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Zakat Direktorat Jenderal
… h. 58-59.
pendidikan, kemaslatan umat yang telah memiliki jaringan dipertiga jumlah kabupaten di provinsi yang bersangkutan.
Syarat agar dapat dikukuhkan menjadi Lembaga Amil Zakat tingkat provinsi yaitu:
a Berbadan hukum
b Memiliki data muzaki dan mustahik
c Telah beroperasi minimal dua tahun
d Memiliki laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan
publik selama dua tahun terakhir e
Memiliki wilayah operasi secara nasional minimal 40 dari jumlah kabupaten di provinsi tempat lembaga berada
f Mendapat rekomendasi dari kantor wilayah Kementerian Agama
provinsi setempat g
Telah mampu mengumpulkan dana Rp500.000.000,- dalam satu tahun
h Bersedia disurvei oleh tim yang dibentuk oleh kantor Wilayah
Kementerian Agama provinsi setempat dan bersedia diaudit oleh akuntan publik
i Dalam melaksanakan kegiatan bersedia berkoordinasi dengan
Badan Amil Zakat Daerah dan kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi setempat.
40
Kewajiban LAZ yang ditetapkan UU No. 23 Tahun 2011 pasal 19 adalah
melaporkan pelaksanaan
pengumpulan, pendistribusian
dan pendayagunaan zakat yang telah diaudit kepada BAZNAS secara berkala.
Menurut Bagian Kelima pasal 19 LAZ tidak hanya melapor ke BAZNAS, tetapi juga wajib melapor ke pemerintah daerah setempat dimana LAZ berada
secara berkala. Adapun ketentuan pelaporan akan diatur dalam Peraturan Pemerintah.
40
Standar Operasional Prosedur Lembaga Pengelola Zakat Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Zakat Direktorat Jenderal
… h. 59-60.