dilakukan oleh rakyat agar dapat terpilih seorang kepala daerah yang dekat dan dikenal oleh rakyat di daerahnya.
218
Walaupun demikian, dalam Pasal 24 disebutkan bahwa sebelum undang-undang yang mengatur mengenai pemilihan kepala daerah ini
dibentuk, maka pemilihan kepala daerah dilakukan oleh dewan perwakilan rakyat daerah. Hal ini berarti bahwa pemilihan kepala daerah yang dilakukan oleh DPRD
hanya bersifat sementara, sampai dengan ditetapkannya peraturan perundang- undangan yang mengenai pemilihan kepala daerah.
Dalam kedudukan kepala daerah yang dipilih oleh rakyat ini, maka kedudukan kepala daerah sesungguhnya adalah sebagai alat daerah otonom, bukan alat pusat di
daerah. Mengenai kedudukan kepala daerah menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957 ini, Mahfud MD lebih lanjut menjelaskan bahwa:
219
Kedudukan kepala daerah sebagai alat daerah otonom semata-mata merupakan perwujudan dari keinginan UU No.1 Tahun 1957 untuk
menghilangkan sifat dualisme sekaligus untuk memberi bobot kehidupan demokrasi. Jika kepala daerah berhalangan atau berhenti maka tugasnya
dilakukan oleh wakil ketua DPD pasal 26 ayat 1 yang menurut pasal 6 ayat 3 wakil tersebut dipilih dari dan oleh anggota DPRD.
4. Penetapan Presiden Nomor 6 Tahun 1959 tentang Pemerintahan Daerah
Setelah dikeluarkannya dekrit presiden tanggal 5 Juli 1959 yang isinya kembali memberlakuka Undang-Undang Dasar 1945, terjadi perubahan yang sangat
mendasar dalam sistem pemerintahan Indonesia, yaitu dari sistem parlementer
218
Moh. Mahfud MD, Politik Hukum di......, Op.Cit., hlm. 115.
219
Ibid., hlm. 116.
berubah menjadi sistem presidensil, dan sistem pemerintahan di daerah kembali kepada ketentuan Pasal 18 UUD 1945.
Dalam konteks kehidupan kenegaraanini, pemerintah akhirnya mencabut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957
220
yang dianggap sebagai produk hukum dari sistem pemerintahan yang liberal, yang tidak sesuai dengan kehidupan politik yang
berkembang dalam konteks demokrasi terpimpin, dan menggantikannya dengan Penetapan Presiden Nomor 6 Tahun 1959 Tentang Pemerintahan Daerah.
221
Menurut Pasal 1 penetapan presiden ini, DPD telah diganti dengan badan Pemerintah Harian BPH yang bertugas sebagai pembantu dan sekaligus juga
sebagai penasihat Kepala Daerah. Pemerintah kolegial menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957 diganti dengan pemerintahan tunggal yang berpusat pada
kepala daerah, serta pengaturan mengenai pemerintah daerah yang terdiri atas kepala daerah dan DPRD.
Pengaturan mengenai kedudukan kepala daerah menurut penetapan Presiden ini justru menjadi semakin kuat dan sangat strategis, karena kewenangannya yang
cukup besar. Hal ini dapat dilihat dalam pengaturan mengenai fungsi kepala daerah
220
Tidak semua ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957 ini dicabut dengan Penetapan Presiden Nomor 6 Tahun 1959. Hal ini dapat dilihat dalam Bab IV yang mengatur
mengenai ketentuan penutup sebagai ketentuan peralihan Pasal 21 yang berbunyi: “Penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang rumah tangga daerah otonom dan tugas pembantuan dalam
pemerintahan tetap dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957, kecuali apabila bertentangan dengan sesuatu ketentuan dalam penentapan presiden ini”.
221
Apabila dihubungkan dengan ketentuan Pasal 18 UUD 1945, maka Penetapan Presiden Nomor 6 Tahun 1959 Tentang Pemerintahan Daerah ini sesungguhnya tidak taat asas atau
menyimpang dari Pasal 19 UUD 1945 yang menyatakan bahwa pengaturan mengenai pemerintahan daerah diatur dengan undang-undang, sehingga penetapannya harus dengan persetujuan DPR,
sedangkan penetapan Presiden ditetapkan oleh Presiden tanpa persetujuan Presiden.
sebagai alat pemerintah pusat
222
dan pemerintah daerah sebagaimana yang dimaksudkan dalam Pasal 14 Ayat 1. Selain itu, kepala daerah juga mempunyai
kekuasaan untuk menangguhkan atau menunda keputusan DPRD, apabila dipandang bertentangan dengan kepentingan umum atau peraturan perundang-undangan yang
lebih tinggi, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 15 Ayat 1. Dari kedua ketentuan ini dapat diketahui bahwa kedudukan kepala daerah menurut Penetapan Presiden
Nomor 6 Tahun 1959 adalah sangat kuat, karena terlihat berada di atas DPRD.
5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 Tentang Pokok-Pokok