sebagai Badan Legislatif Daerah yang merupakan mitra dan berkedudukan yang sejajar dengan Kepala Daerah. Hal ini berarti bahwa menurut Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 1999, Badan Eksekutif Daerah bertanggungjawab kepada Badan Legislatif Daerah.
Walaupun kedudukan Kepala Daerah adalah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah, sebagaimana yang dimaksudkan dalam Pasal 1 Angka 3
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, namun mengenai hubungan antara pemerintah daerah dan DPRD ini, dalam penjelasan umum Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 disebutkan bahwa hubungan antara pemerintah daerah dan DPRD merupakan hubungan kerja yang kedudukannya setara dan bersifat kemitraan.
Kedudukan yang setara disini bermakna bahwa di antara lembaga pemerintahan daerah itu memiliki kedudukan yang sama dan sejajar, tidak saling membawahi.
Makna yang terkandung dari hubungan yang demikian adalah adanya kerja sama yang erat untuk memajukan daerahnya dalam rangka mensejahterakan rakyat.
C. Tugas, Wewenang dan Kewajiban Kepala Daerah
Tugas dan wewenang Kepala Daerah secara lengkap sebagaimana yang dimaksudkan dalam Pasal 25 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, adalah :
a. memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang
ditetapkan bersama DPRD; b.
mengajukan rancangan Peraturan Daerah; c.
menetapkan Peraturan Daerah yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD;
d. menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Daerah tentang APBD kepada
DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama; e.
mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah; f.
mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan
g. melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Dalam melaksanakan tugas dan wewenang ini, kepala daerah mempunyai
kewajiban sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 27 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, yaitu
240
: a.
memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. meningkatkan kesejahteraan rakyat;
c. memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat;
d. melaksanakan kehidupan demokrasi;
e. mentaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan;
f. menjaga etika dan norma dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah;
g. memajukan dan mengembangkan daya saing daerah;
h. melaksanakan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik;
i. melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan
daerah; j.
menjalin hubungan kerja dengan seluruh instansi vertikal di daerah dan semua perangkat daerah;
k. menyampaikan rencana strategis penyelenggaraan pemerintahan daerah di
hadapan Rapat Paripurna DPRD.
240
Kewajiban Kepala Daerah ini sujdah termasuk juga kewajiban Wakil Kepala Daerah.
Yang dimaksudkan dengan rapat paripurna DPRD dalam ketentuan di atas adalah rapat paripurna yang diselenggarakan setelah 3 tiga bulan terpilihnya
pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah.
241
Selain mempunyai kewajiban-kewajiban sebagaimana tersebut di atas, kepala daerah juga mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan
pemerintahan daerah kepada pemerintah. Laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah ini disampaikan kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri oleh
Gubernur dan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur oleh Bupati atau Walikota dalam tempo satu kali dalam satu tahun. Selain itu, kepala daerah juga
memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada DPRD, serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada
masyarakat, sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 27 Ayat 2. Yang dimaksud ”menginformasikan” dalam ketentuan ini dilakukan melalui media yang tersedia di
daerah dan dapat diakses oleh publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Manfaat dari laporan tersebut adalah akan digunakan oleh Pemerintah sebagai
dasar pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah dan sebagai bahan pembinaan lebih lanjut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada.
241
Marsono, Kepala Daerah Pilihan Rakyat, Jakarta: C.V Eka Jaya, 2005, hlm. 98.
D. Hubungan Antara DPRD dengan Kepala Daerah Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004