b. Data posttes kelas Eksperimen Hasil  posttest  pada  kelas  eksperimen  diperoleh  nilai  tertinggi
100  dan  nilai  terendah  60,  nilai  rata-rata  sebesar  81,14  dan  standar deviasi sebesar 11,42
Tabel 4. 1 Data hasil postest kelas X-l
Max 100
Min 60
Mean 81,14
Me 88,5
Mo 70
SD 11,42
2. Deskripsi DataN-Gain Gain adalah selisih antara nilai pretes dan posttes. Gainmenunujukan
peningkatan pemahaman dan penguasaan konsep siswa setelah lingkungan sekitar sekolah dijadikan sumber belajar. Rata - rata nilai posttes pada kelas
X-l  menuhjukan  peningkatan  dari  nilai  pretes  yaitu  53,94  menjadi  81,14. Hal  ini  menunjukan  besarnya  peningkatan  hasil  belajar  peserta  didik
sebesar  27,2. Pada  kelas  X-l  diperoleh  rata-rata  nilai  N-gain  sebesar  0,59 yang  termasuk  kategori  sedang.  Adapun  penyajian  rerata  N-gain  untuk
kelas X-l dapat dilihat dari tabel berikut ini: Tabel 4. 3
Kategori Nilai N-gain Kelas X-l Normal Ga in
Eksperimen Terendah
0,33 Tertinggi
1 Rata-rata
0,59 SD
0,47 Kategori
Sedang
B. Analisis Data
1. Uji Normalitas Uji  normalitas  dilakukan  untuk  mengetahui  apakah  sampel
berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas dilakukan dengan menggunakan Lilieefors dengan taraf signifikansi a = 0,05. Adapun kriteria
penerimaan bahwa suatu data berdistribusi normal atau tidak adalah dengan rumus sebagai berikut:
Jika L hitung  L tabel, Ho diterima maka sampel berdistribusi normal Jika L hitung  L tabel, Ho ditolak  maka sampel  tidak berdistribusi  normal
Uji Normalitas kelas eksperimen, hasil perhitungan uji normalitas hasil pretes dan posttes dapat dili hat pada tabel 4. 4 berikut:
Tabel 44 Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas X-l
N Hasil
L hitung L tabel
Kesimpulan 35
Pre test -0,1932
0,1891 Sampel Berdistribusi
Normal Post test
-0,1487
Tabel  4.  4  menunujukan  L  hitung  pretest  =  -0,  1932  dan  L  tabel posttest = -0, 1487 dengan N = 35 siswa dan taraf signifikansi a = 0,05 maka L
tabel = 0,1891 sehingga Ho diterima dan sampel berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas
Homogenitas dilakukan setelah data hasil yang diperoleh berdistribusi normal. Uji homogenitas dilakukan yakni menggunakan uji Fisher pada taraf
signifikansi 5 a = 0. 05. Adapun kriteria uji homogenitas adalah sebagai berikut:
Jika F hitung  F tabel, maka Ho diterima dan kedua sampel homogen Jika F hitung  F tabel, maka Ho di tolak dan kedua sampel tidak homogen
a. Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen Hasil perhitungan uji homogenitas data pretest pada ekperimen di
dapat F hitung sebesar 2,53 dan F tabel sebesar artinya F hitung  F tabel. Hal ini menunjukan bahwa taraf signifikan a = 0,05 Ho diterima. Dengan
demikian  dapat  disimpulkan  bahwa  sampel  yang  berasal  dari  populasi berdistribusi  homogen.  Untuk  lebih  jelasnya  dapat  dilihat  pada tabel  4,5
berikut: Tabel 4. 5
Uji Homogenitas Pretest Kelas X-l
a F
N Kesimpulan
0,05  Hitung Tabel
35 3,54
2,85 Ho diterima
b. Uji Homogenitas Posttest Kelas X-l Hasil perhitungan uji homogen data posttest pada kelas eksperimen
di dapat F hitung sebesar 3,64 dan F tabel sebesar 2,33 dan F tabel sebesar 2,85  artinya  F  Ho  diterima.  Dengan  demikian  dapat  disimpulkan  bahwa
sampel  yang  berasal  dari  populasi  berdistribusi  homogen.  Untuk  lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4,6 berikut:
Tabel 4. 6 Uji Homogenitas Posttest Kelas X-l
a F
N Kesimpulan
0,05  Hitung Tabel
35 3,64
2,85 Ho diterima
C. Pengajuan Hipotesis dan Pembahasan
1. Penguj ian Hipotesis Berdasarkan  pengujian  persyaratan  analisis  diperoleh  kesimpulan
sampel  pada  penelitian  ini  berdistribusi  normal  dan  homogen.  Pengujian berikutnya  adalah  pengujian  hipotesis  dengan  menggunakan  uji  t.  kriteria
pengujian ini adalah sebagai berikut: Jika t hitung  t tabel, maka Ho diterima
Jika t hitung  t tabel maka Ho ditolak a. Hasil pengujian Hipotesis Uji-t Nilai Posttest
Dapat  diketahui  bahwa  sampel  penelitian  berasal  dari  populasi normal  dan  homogen.  Selanjutnya  data  hasil  posttest  dapat  di  analisa
melalui uji t. Hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t , maka didapat hasil  berikut:  t  hitung  =  4,35  t  tabel  =  3,208  a  =  0,055  3,871  a  =
0,011 Karena t hitung  t tabel, maka Hipotesis nol Ho ditolak. Dengan
demikian dapat disimpulkan terdapat pengaruh lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar terhadap hasil belajar peserta didik df SMA 2 Mei
Tangerang Selatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. 8
Hasil Pengujian Hipotesis Uji-t Nilai Posttest Kelas
N Rata-rata  T hitung  T tabel
Kesimpulan a = 0,05  a= 0,01
X-l 35
81,14 4,35
3,208 3,871
Ho diterima b. Hasil pengujian Hipotesis Uji-t Nilai N-Gain
.  Dapat  diketahui  bahwa  sampel  penelitian  berasal  dari  populasi normal  dan  homogen.  Selanjutnya  data  hasil  N-gain  dapat  di  analisa
melalui uji t. Hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t, maka didapat hasil  berikut:  t  hitung  =  4,47  t  tabel  =  3,208  a  =  0,055  3,871a  =
0,011 Karena t hitung  t tabel, maka Hipotesis nol Ho ditolak. Dengan
demikian dapat disimpulkan terdapat pengaruh lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar terhadap hasil belajar peserta didik di-SMA 2 Mei
Tangerang Selatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Kelas N
Rata-rata T hitung
T tabel Kesimpulan
a = 0,05 a= 0,01
X-l 35
0,59 4,57
3,208 3,871
Ho ditolak