D = −
=
−
Keterangan: BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan
benar BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal
dengan benar JA : banyaknya peserta kelompok atas JB : banyaknya peserta
kelompok atas PA : proporsi kelompok atas yang menjawab benar
PB : proporsi kelompok bawah yang menjawab benar Kriteria yang digunakan: ,
Tabel 3. 6 Kriteria Daya Pembeda
Rentang Keterangan
0. 70-1.00 Baik sekali
0. 40-0. 70 Baik
0. 20-0. 40 Cukup
0. 00-0.20 Jelek
Bertanda negatif Jelek sekali
G. Teknis Analisis Data
1. Penskoran Uji Normal Gain Gain adalah selisih antara pretest dan posttest. Uji Normal Gain
adalah untuk mengetahui signifikansi peningkatan hasil belajar siswa. Di samping itu, gain juga menunjukan tingkat pemahaman atau penguasaan
konsep siswa setelah pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Uji Normal gain dilakukan dengan rumus :
N gain 2. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui bahwa data yang diperoleh dari sampelberdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji
Liliefors taraf signifikansi a 0,05 dengan rumus : Lo = FZi - SZi
Keterangan: Lo: harga mutlak terbesar
FZi : peluang angka baku SZi : proporsi angka baku
Dengan kriteria pengujian : Jika L hitung L tabel maka sampel berdistribusi normal
Jika L hitung L tabel maka sampel berdistribusi tidak normal
Langkah - langkah perhitungan uji Liliefors sebagai berikut: a.
Data di urutkan dari data terkecil sampai terbesar b.
Tentukan nilai Zi dari tiap-tiap data berikut dengan rumus: Zi =
Keterangan: Z I
: skor baku Xi
: skor data X
: mean S
: simpangan baku c. Nilai Zi di konsultasikan dengan daftar F kolom Ztabel.
d. Untuk kolom F Zi : jika Zi negatif, maka F Zi = 0. 5 - Zt positif, maka F Zi = 0,5 + Zt.
e. Untuk kolom S Zi = f.
Kolom F Zi - S Zi merupakan harga mutlak dari selisih antara F Zi - S Zi.
g. Menentukan harga terbesar dari harga mutlak tersebut untuk menentukan Lo.
h. Apabila Lo hitung Lo tabel maka sam pel berasal dari distribusi normal
3. Uji Homogenitas Uji Homogenitas adalah pengujian untuk mengetahui sama tidaknya
variansi-variansi dua distribusi atau lebih. Pengujian homogenitas dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa sekumpulan data dalam
serangkaian analisis memang berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya. Uji homogenitas yang di gunakan adalah uji Fisher, dengan
rumus : F = S
Keterangan: F
: Homogenitas S 1
: varians terbesar S 2
: varians terkecil Jika F hitung F tabel maka sampel Homogen
Jika F hitung F tabel maka sampel tidak Homogen
4. Uji t Hipotesis Berdasarkan uji normalitas,data terdistribusi dan berdasarkan uji
homogenitas data tersebut homogen. Maka untuk melihat perbedaan hasil tes siswa untuk kelompok eksperimen dapat menggunakan uji parametik
dengan uji t yakni sebagai berikut: T
= SEM =
√ SEM
√
Keterangan: T
: t hasil perhitungan M
: mean kelompok eksperimen SD
: simpangan baku kelompok eksperimen N
: jumlah sampel kelompok eksperimen SEM
: standar error mean sampel kelompok eksperimen
50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Data dari hasil penelitian yang dia analisis adalah skor hasil belajar pada asfek kognitif yang terdiri dari skor pretest dan posttest dari kelas X-l
Dari hasil belajar peserta didik di peroleh dari 35 siswa, skor belajar ditentukan berdasarkan jumlah jawaban benar dari 40 soal tes berupa pilihan ganda
dengan empat alternatif jawaban dengan skor maksimal 100 dan skor minimal 0. Masing-masing soal mempunyai skor 1 atas jawaban yang benar dan 0
untuk jawaban yang salah. Berikut disajikan dari data kelompok subjek penelitian yaitu kelas X-l
yang di ambil dari pretest dan posttes. 1. Data Hasil Belajar
Nilai pretest dan posttes kelas X-l yang diperoleh melalui tes berbentuk soal pilihan ganda sebanyak 40 soal adalah sebagai berikut:
a. Data pretest kelas X-l Hasil pretest pada kelas X-l diperoleh nilai tertinggi 77 dan nilai
terendah 40, nilai rata-rata sebesar 53,94 dan standar deviasi sebesar 8.077.
Tabel 4. 1 Data hasil pretes kelas X-l
Data Eksperimen
Max 77
Min 40
Mean 53,94
Me 54,5
Mo 50
SD 8,07
Keterangan : Mean
: rerata Max : nilai tertinggi
Min : nilai terendah Me
: median Mo
: modus nilai yang sering muncul SD
: standar deviasi
b. Data posttes kelas Eksperimen Hasil posttest pada kelas eksperimen diperoleh nilai tertinggi
100 dan nilai terendah 60, nilai rata-rata sebesar 81,14 dan standar deviasi sebesar 11,42
Tabel 4. 1 Data hasil postest kelas X-l
Max 100
Min 60
Mean 81,14
Me 88,5
Mo 70
SD 11,42
2. Deskripsi DataN-Gain Gain adalah selisih antara nilai pretes dan posttes. Gainmenunujukan
peningkatan pemahaman dan penguasaan konsep siswa setelah lingkungan sekitar sekolah dijadikan sumber belajar. Rata - rata nilai posttes pada kelas
X-l menuhjukan peningkatan dari nilai pretes yaitu 53,94 menjadi 81,14. Hal ini menunjukan besarnya peningkatan hasil belajar peserta didik
sebesar 27,2. Pada kelas X-l diperoleh rata-rata nilai N-gain sebesar 0,59 yang termasuk kategori sedang. Adapun penyajian rerata N-gain untuk
kelas X-l dapat dilihat dari tabel berikut ini: Tabel 4. 3
Kategori Nilai N-gain Kelas X-l Normal Ga in
Eksperimen Terendah
0,33 Tertinggi
1 Rata-rata
0,59 SD
0,47 Kategori
Sedang