Kepribadian merek Brand personality

32 banyaknya pengamatan dan pengalaman yang didalamnya. Plummer, 2000:42 menguraikan suatu model mengenai konsep citra merek dari persepsi konsumen sebagai suatu hasil dari tiga komponen, yaitu komponen “product attributes”, “consumer benefits” dan “brand personality”. Gambar 2.2 Citra Merek Sumber: Plummer, J.T. 2000. How Personality Makes a Difference, Journal of Advertising Research, Vol. 40, Issue 6

D. Kepribadian merek Brand personality

1. Definisi Kepribadian Merek Supranto, 2008:104 kepribadian personality merupakan suatu karakteristik individu mengenai kecenderungan merespon lintas situasi yang mirip. Kepribadian konsumen menunjukkan dan menagrahkan perilaku yang dipilih untuk mencapai tujuan dalam situasi yang berbeda. Plummer, 2000:122 kepribadian merek telah lama diterima sebagai bagian dari teori merek. Gagasan tentang kepribadian merek pertama kali ditemukan oleh levy pada tahun 1959, ketika ia menyoroti tentang simbolisme merek. Hal tersebut didasarkan pada pengamatannya bahwa Product attributes Consumer Benefits Brand Image Brand Personality 33 barang- barang konsumsi secara simbolis menyampaikan maksud pribadi dan maksud sosial tertentu. Seperti juga manusia, merek memiliki ciri- ciri dan karakteristik- karakteristik tertentu yang membentuk suatu kepribadian, yang dapat membedakan ciri mereka dari merek- merek lainnya. Istilah “kepribadian merek” sendiri pertama kali dikemukakan oleh plummer pada tahun 1985 dan sekarang ini teori mengenai kepribadian merek sangat dipengaruhi oleh J. Aaker. Meskipun penelitian tentang kepribadian merek telah banyak dilakukan, belum ada consensus yang umum atas definisi kepribadian merek. Schiffman dan Kanuk, 2004:134 kepribadian adalah karakteristik psikologis seseorang yang menentukan dan merefleksikan bagaimana seseorang merespon lingkungannya. Berdasarkan definisi ini maka Nampak bahwa yang ditekankan adalah karakter-karakter internal termasuk didalamnya berbagai atribut, sifat, tindakan yang membedakannya dengan orang lain. Secara praktis konsep kepribadian dapat didifinisikan sebagai seperangkat pola perasaan, pemikiran dan perilaku yang unik yang menjadi standar respon konsumen untuk berbagai situasi. Simamora, 10:2008 tiap orang mempunyai kepribadian yang khas dan ini akan mempengaruhi perilaku pembeliannya, kepribadian menagcu pada karakteristik seseorang maupun ciri untuk suatu merek yang dapat membedakan dengan yang lain yang unik menimbulkan tanggapan relatif konstan terhadap lingkungannya sendiri. Kepribadian sangat bermanfaat 34 untuk menganalisis perilaku konsumen bagi beberapa pilihan produk atau merek, atau pemasar juga dapat menggunakan konsep diri atau citra diri seseorang. menguraikan definisinya sendiri dengan mendefinisikan kepribadian merek sebagai sekumpulan karakteristik- karakteristik manusia yang dihubungkan dengan suatu merek. Azoulay dan Kapferer, 2004 mengkritik bahwa definisi ini dirumuskan terlalu luas. Mereka mendefinisikan kepribadian secara lebih rinci sebagai sekumpulan ciri kepribadian manusia yang unik, yang relevan dan sesuai dengan merek. Larson, 2002 mendefinisikan kepribadian merek sebagai reaksi pertama orang- orang terhadap merek ketika mereka mendengar, melihat, merasakan, atau menyentuh suatu produk tertentu yang berada dibawah suatu nama merek spesifik. Menurut Rangkuti, 2002 mendefinisikan kepribadian merek sebagai suatu bentuk konsisten terhadap citra merek yang cenderung memiliki oleh konsumen yang terbiasa menggunakan merek tertentu. Aaker. J, 1997 interaksi konsumen dan merek melalui kepribadian merek sudah diperluas kepada personifikasi merek sebagai partner. Meskipun ciri- ciri kepribadian merek manusia terbentuk melalui perilaku individual, karakteristik- karakteristik fisik, demografis, dan sikap- sikap, kepribadian merek lebih dibentuk oleh kontak langsung atau tidak langsung yang dilakukan oleh konsumen terhadap merek. Dengan demikian, karakteristik- karakteristik manusia yang dihubungkan dengan 35 pemakai dari merek tersebut dan juga kategori produk itu sendiri adalah faktor- faktor pembentuk kepribadian merek. Aaker, J. 1997 telah menggambarkan secara detail bagaimana kepribadian merek dapat menciptakan diferensiasi di pasar. Pertama, suatu kepribadian dapat membuat merek menjadi mengesankan dan menarik. Ia menambahkan bahwa suatu merek tanpa kepribadian akan memiliki masalah dalam meningkatkan kesadaran dan mengembangkan hubungan dengan pelanggan. Kedua, kepribadian merek dapat merangsang pertimbangan dalam membangun energi dan kesegaran, yang berguna bagi banyak merek. Ketiga, suatu kepribadian merek dapat membentuk hubungan merek dengan pelanggan seperti teman, rekan, atau penasehat. Ia menyimpulkan bahwa dengan metafora kepribadian yang sesuai, perkembangan hubungan menjadi lebih jelas dan lebih dapat memotivasi. Suatu kepribadian merek yang kuat sangat penting agar pelanggan mempunyai ikatan yang kuat secara emosional terhadap suatu merek, dan mereka cenderung untuk merasakan kepercayaan dan kesetiaan yang lebih besar terhadap merek. Ketika konsumen mempunyai ikatan secara emosional yang kuat terhadap merek, menjadi lebih sulit bagi merek yang lain untuk menirunya, dan perusahaan dapat membedakan dirinya dari para pesaing. Hawkins, 2001:78 berpendapat bahwa pemahaman terhadap kepribadian merek adalah suatu faktor yang sangat penting bagi pemasar untuk menjamin kesuksesan dari suatu merek tertentu dipasar. 36 Menciptakan suatu kepribadian merek unik yang dapat berkomunikasi dengan pelanggan adalah cara utama yang dilakukan pemasar untuk membuat suatu produk lebih menonjol dari pesaing- pesaingnya dan dari hal ini kemudian akan tercipta kesetiaan pelanggan. 2. Macam- macam Brand Personality Plummer, 2000:124 mengemukakan bahwa ada dua segi berbeda, yang sama pentingnya untuk memahami konsep kepribadian merek. Kedua segi kepribadian merek digambarkan plummer sebagai input yaitu apa yang kita kehendaki untuk dipikirkan dan dirasakan oleh konsumen, dan out- take yaitu apa yang sesungguhnya dipikirkan dan dirasakan konsumen. Lebih lanjut lagi, ia menjelaskan kedua segi ini dikenal sebagai Plummer, 2000:125 a. Brand personality Statement Brand personality statement berfungsi sebagai petunjuk untuk semua aktivitas pemasaran yang ditunjukan kepada konsumen. Ia mewakili apa yang perusahaan inginkan dan harapkan, yaitu bahwa produk- produk mereka akan mewakili para pembeli potensial dimasa yang akan datang. Brand personality statement dapat menjadi karakteristik strategis utama didalam menciptakan suatu produk baru. Dari perspektif pemasar, suatu Brand personality statement dikomunikasikan melalui bauran pemasaran 4P: product, price, place dan promotion tools. Pengaruh yang paling kuat dicapai melalui aspek promosi dari bauran pemasaran, terutama periklanan. 37 b. Brand Personality Profile Brand personality profile menggambarkan persepsi- persepsi konsumen terhadap merek, yaitu bagaimana konsumen mengidentifikasi komponen- komponen yang mencolok dari kepribadian merek, kemudian menandai dimensi- dimensi mana yang bersifat kuat dan dimensi- dimensi mana yang besifat lemah. Dalam membangun kepribadian merek, perusahaan harus mempertimbangkan sudut pandang konsumen, yaitu dengan berfokus pada aspek brand personality profile. Hal ini harus diimbangi dengan atribut- artibut fisik dan karakteristik- karakteristik fungsional merek yang mendukung. 3. Pengukuran Kepribadian Merek Digman, 1990:234 pengukuran yang sesuai atas kepribadian merek telah diteliti selama lebih dari dua puluh tahun, diawali oleh Plummer pada tahun 1985. Penelitian mengalami berbagai hambatan untuk mengembangkan suatu instrument pengukuran yang dapat dipercaya dan valid atas kepribadian merek dan dapat digunakan secara umum terhadap berbagai kategori produk dan segmen konsumen. Instrumen pengukuran yang paling sering digunakan akhir- akhir ini adalah pengukuran yang dikembangkan oleh J. Aaker 1997. J. Aaker berfokus pada bagaimana konsumen melihat karakteristik- karakteristik manusia atas merek- merek yang berbeda. Pendekatan ini sangat mengandung metafora dan secara harfiah dirancang untuk 38 melukiskan suatu gambaran tersembunyi yang terkandung didalam suatu merek, seperti menyatakan persepsi merek dari sudut pandangan konsumen. Ia lebih lanjut memelopori alat pengukuran pertama yang valid untuk mengevaluasi kepribadian- kepribadian merek dan telah banyak digunakan oleh para peneliti sebagai dasar pengukuran yang utama. Kepribadian merek telah dibahas oleh beberapa pengarang, akan tetapi didalam penelitian ini “Big Five” skala kepribadian merek J. Aaker 1997 yang akan digunakan . Untuk menyelidiki bagaimana kepribadian merek dapat dirasakan konsumen, diperlukan pendekatan pengukuran yang mendukung. Caprara, 2001 penelitian dibidang psikologi menunjukan keberadaan lima dimensi kepribadian manusia yang dikenal sebagai “The Big Five” yaitu exraversion, agreeableness, emotional stability, openness dan conscientiousness. J. Aaker mengusulkan sejumlah ciri- cirri unik yang kemudian digolongkan dengan cara yang sama dengan “Big Five” psikologi manusia. “Big Five” yang telah dimodifikasi kedalam kepribadian merek ini menjadi sangat berpengaruh karena telah berhasil menambahkan validitas dan generalisasi yang hilang kedalam konsep kepribadian merek. Oleh karena itu, instrument tersebut digunakan sebagai suatu landasan penelitian oleh kebanyak peneliti. “Big Five” kepribadian merek oleh J. Aaker dapat dilihat pada bagan dibawah ini. 39 Gambar 2.3 Dimensi Kepribadian Merek Sumber: Aaker, J. 1997. Dimensions of Brand Personality, Journal of Marketing Research, Vol. 39 34, issue 3 Kepribadian Merek Ketulusan Mengasyikan Kasar Sophisticatio n Kemampuan Rendah Hati Jujur Menyeh atkan Menyen angkan Bersemang at Berani Imajinatif Menjaman Dapat dipercaya Pandai Sukses Kelas atas Mempeson a Kokoh Tanggu h 40 Tabel 2.1 Skala Kepribadian Merek No Traits Face Name Factor Name 1 2 3 down- to- earth family- oriented small-town Down-to-earth Sincerity 4 5 6 Honest sincere real Honest 7 8 Wholesome Original Wholesome 9 10 11 Cheerful sentimental friendly Cheerful 12 13 14 Daring trendy exciting Daring Excitement 15 16 17 Spirited cool young Spirited 18 19 Imaginative Unique Imaginative 20 21 22 up- to- date independent contemporary up- to- date 23 24 25 Reliable Hard working Secure Reliable Competence 26 27 28 Intelligent Technical Corporate Intelligent 29 30 31 Successful Leader Confident Successful 32 33 34 Upper class Glamorous Good looking Upper class Sophistication 35 36 37 Charming Feminine Smooth Charming 38 39 40 Outdoorsy Masculine Western Outdoorsy Ruggedness 41 42 Tough Rugged Tough Sumber: Aaker, J. 1997. Dimensions of Brand Personality, Journal of Marketing Research, Vol. 39 34, issue 3 41 Kerangka J. Aaker sangat umum sehingga membuatnya lebih mudah untuk digunakan didalam kategori- kategori produk yang berbeda. Hal ini dapat membantu para peneliti untuk memahami tentang kepribadian merek di dalam kategori- kategori produk yang berbeda. Secara luas telah diakui bahwa sebagian besar penelitian kepribadian merek ini didasarkan pada skala tersebut, meskipun skalanya bukanlah tanpa kritik. Terdapat banyak kritik terhadap dasar- dasar konseptualnya, dengan beberapa kritik yang mempertanyakan apakah aspek- aspek yang diukur benar- benar mewakili kepribadian merek. Suryani, 2008:57 kepribadian sering diartikan sebagai karakteristik individual yang merupakan perpaduan dari sifat, temperamen, kemampuan umum dan bakat yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh interaksi individu dengan lingkungannya. Kepribadian juga bisa diartikan sebagai karakteristik yang ada dalam diri individu yang melibatkan berbagai proses psikologis yang akan menentukan kecenderungan dan respon seseorang terhadap lingkungan. Suryani, 2008:58 Terdapat beberapa karakteristik penting berkaitan dengan definisi kepribadian, antara lain: a. Kepribadian antar individu berbeda Tidak ada dua individu yang memiliki kepribadian yang sama, oleh karena itu dinyatakan bahwa kepribadian adalah unik, artinya khas hanya pada individu tertentu. 42 b. Kepribadian terbentuk karena interaksi dengan lingkungan Tumbuh kembang individu mulai dari dalam kandungan, bayi, kanak-kanak, remaaj dewasa tidak akan terlepas dari lingkungan dimana individu melakukan interaksi. c. Kepribadian relatif bersifat permanen Diyakini oleh para pakar psikologis bahwa kepribadian yang ada paad individu bersifat relatif permanen artinya relatif sangat sulit untuk mengubah kepribadian, jika kepribadian itu telah terbentuk pada diri individu. d. Kepribadian dapat berubah Meskipun kepribadian bersifat relative permanen, tetapi dalam kondisi tertentu kepribadian dapat berubah. Sebagai contohnya adalah perubahan yang sanagt drastic dalam kehidupan seperti perpisahan, perubahan lingkungan yang sangat berbeda dengan kondisi yang sebelumnya, perceraian. Buchari, 2002:76 kepribadian adalah sangat unik, demikian dinyatakan oleh para ahli dengan kepribadian yang dimiliki oleh seseoranga atau merek dia dapat memikat orang lain , orang menjadi simpati padanya, orang tertarik dengan pembicaraannya, orang terkesima oleh nya. Penjual yang memiliki kepribadian seperti ini sering sekali berhasil dalam penjualan asala saja menjurus kearah negatif bukan menipu calon pembeli. 43

E. Merek

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepercayaan Pada Merek Dan Sikap Atas Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Pasta Gigi Merek Pepsodent (Studi Kasus Pada Mahasiswa Yang Kost Di Lingkungan Kampus USU)

2 38 96

Analisis Sensitivitas Respon Konsumen Terhadap Ekstensifikasi Merek (Brand Extension) Pada Sikat Gigi Merek Pepsodent Di Asrama Putri Usu

8 156 68

ANALISIS KESADARAN MEREK PADA PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT DI BANDARLAMPUNG

6 50 85

Pengaruh Pemasaran Dari Mulut ke Mulut, Persepsi Kualitas, dan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa FE USU

0 9 123

Hubungan iklan produk pasta gigi pepsodent di televisi dengan loyalitas merek produk pasta gigi pepsodent pada konsumen.

0 3 134

Pengaruh Pemasaran Dari Mulut ke Mulut, Persepsi Kualitas, dan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa FE USU

0 0 2

PENGARUH KESADARAN, LOYALITAS, ASOSIASI MEREK, DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN PADA MEREK PASTA GIGI PEPSODENT DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

PENGARUH EKUITAS MEREK DAN CITRA MEREK TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN PASTA GIGI PEPSODENT DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

PENGARUH EKUITAS MEREK DAN CITRA MEREK TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN PASTA GIGI PEPSODENT DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

HUBUNGAN IKLAN PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT DI TELEVISI DENGAN LOYALITAS MEREK PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT PADA KONSUMEN

0 0 132