Perumusan Masalah Penelitian Tekanan Klien

7 dalam penelitian ini adalah kualitas audit. Variabel dependen ini adalah juga variabel dependen pada penelitian sebelumnya. Dari uraian di atas, penulis termotivasi untuk melakukan penelitian ini karena cukup penting untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas audit dan sejauh mana pengaruh setiap faktor terhadap kualitas audit. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Tekanan Klien dan Pengalaman Auditor dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit ”.

B. Perumusan Masalah Penelitian

Perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian sebagai berikut: 1. Apakah Tekanan Klien berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas Audit? 2. Apakah Pengalaman Auditor berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas Audit? 3. Apakah Profesionalisme Auditor berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas Audit? 4. Apakah Tekanan Klien, Pengalaman Auditor, dan Profesionalisme Auditor secara signifikan dan simultan terhadap Kualitas Audit? 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dengan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan sebagai berikut: a. Menganalisis pengaruh tekanan klien terhadap kualitas audit. b. Menganalisis pengaruh pengalaman auditor terhadap kualitas audit. c. Menganalisis pengaruh profesionalisme auditor terhadap kualitas audit. d. Menganalisis secara simultan pengaruh tekanan klien, pengalaman auditor, dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak, diantaranya: a. Bagi penulis Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan penulis tentang bagaimana pengaruh tekanan klien dan pengalaman auditor terhadap kualitas opini audit yang dilakukan perusahaan. b. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai kritikan dan saran agar perusahaan dapat memilih auditor atau KAP yang kompeten. 9 c. Bagi auditor Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi auditor dalam meningkatkan kualitas jasa yang diberikan kepada perusahaan. d. Bagi mahasiswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi mahasiswa khususnya jurusan akuntansi untuk digunakan dalam penelitian selanjutnya. e. Bagi pustaka akuntansi Selain bermanfaat bagi berbagai pihak, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menambah jumlah koleksi perpustakaan akuntansi yang ada. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tekanan Klien

Dalam penelitian Triana 2010 akuntan secara terus menerus mengalami dilema etika yang melibatkan pilihan antara lain nilai-nilai yang bertentangan, sehingga klien bisa saja mempengaruhi proses pemeriksaan yang dilakukan auditor yakni dengan menekan auditor untuk mengambil tindakan yang melanggar standar pemeriksaan. Apabila auditor memenuhi tuntutan klien berarti auditor melanggar standar etika profesi, tetapi dengan tidak memenuhi tuntutan klien auditor bisa kehilangan klien. Menurtut Triana 2010 Tekanan klien adalah suatu hal yang sudah menjadi risiko dari profesi akuntan publik, maka pertimbangan profesional seorang auditor yang berlandaskan pada nilai dan keyakinan individu serta kesadaran moral memainkan peranan penting dalam setiap keputusan auditor dalam menghadapi tekanan klien. Auditor harus memiliki kompeten untuk menjaga perilaku demi kehormatan profesi dengan cara apapun, bahkan dengan mengorbankan keuntungan pribadi sekalipun. Pendapat De Angelo 1981 dalam penelitian Triana 2010 : “large auditors will have more clients than small auditors do and their total fees will be allocated among those clients unlike smalls auditors who depend on one domicated client, theyfore, large auditors will be more independent than small auditors” Pendapat diatas dapat diartikan sebagai berikut : “Bagi KAP keberadaan klien sangat penting. Selain sebagai sumber pendapatan klien juga sebagai tolak ukur perkembangan karier, tetapi klien 11 bagi KAP kecil yang belum banyak memiliki klien dan hanya memiliki satu klien besar sebagai sumber pendapatan akan sangat mudah untuk ditekan daripada KAP besar yang memiliki banyak klien.” Dalam peneilitian Triana 2010:11 terdapat tiga teori yang menjelaskan tentang tekanan klien, yaitu antara lain : 1. Teori Keagenan Menurut Lodovicus Sensi Wondabiu 2006 auditor independen diperlukan dalam perspektif auditing dapat dikaitkan dengan dasar teori keagenan, yaitu hubungan antara pemilik principal dan manajemen agen. Manajemen yang memiliki kepentingan pribadi yang bertentangan dengan kepentingan pemilik perusahaan akan menimbulkan masalah. Oleh sebab itu dibutuhkan pihak ketiga yang independen sebagai pihak penengah untuk menangani konflik yang timbul. 2. Teori Kontrak Teori ini menegaskan bahwa perusahaan merupakan kumpulan kontrak- kontrak antara pihak ketiga, yaitu pemasok dan konsumen atau klien dari faktor-faktor produksi. Oleh sebab itu, untuk memperoleh keyakinan tentang pertanggungjawaban manajemen dalam bentuk informasi keuangan yang telah disusun sesuai standar akuntansi para stakeholder membutuhkan pihak independen untuk mengaudit laporan keuangan tersebut. 12 3. Engagement Risk. Yaitu risiko yang muncul dari perikatan antara klien dengan KAP. Upaya untuk menghambat risiko yang akan auditor hadapi dapat dilakukan pada tahap perencanaan penugasan audit planning dimana dalam tahap ini KAP melakukan manajemen resiko pada tahap keputusan untuk menerima atau menolak klien, sehingga auditor bisa menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan di kemudian hari yang berkaitan dengan klien. Menurut Elfarini, 2007. tekanan dari klien dapat timbul pada situasi konflik antara auditor dengan klien. Situasi konflik terjadi ketika antara auditor dengan manajemen atau klien tidak sependapat dengan beberapa aspek hasil pelaksanaan pengujian laporan keuangan atestasi. Tekanan dari klien seperti tekanan personal, emosional atau keuangan dapat mengakibatkan independensi auditor berkurang dan dapat mempengaruhi kualitas audit. Dengan menerima fee audit yang besar dan pemberian fasilitas dari klien, auditor dapat mengalami tekanan dari klien.Tekanan dari klien tersebut dapat berupa tekanan untuk memberikan pernyataan wajar tanpa pengecualian pada laporan audit atas laporan keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen.

B. Pengalaman Auditor

Dokumen yang terkait

Pengaruh Independensi, Akuntabilitas dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)

3 15 168

Pengaruh profesionalisme, karakteristik personal auditor. dan batasan waktu audit terhadap kualitas audit : studi empiris pada kantor akuntan publik di dki jakarta

3 10 134

Pengaruh sikap skeptisme auditor profesionalisme auditor dan tekanan anggaran waktu terhadap kualitas audit (studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta Utara)

2 12 137

Pengaruh profesionalisme dan independensi Auditor terhadap kualitas audit dengan etika Auditor sebagai variabel moderating (studi empiris pada kantor akuntan publik di dki jakarta)

1 5 124

Pengaruh Pengalaman Auditor dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Bandung)

4 53 32

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyak

0 2 16

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN PROFESIONALISME AUDITOR Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta ).

0 3 14

Pengaruh Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung.

0 3 20

Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Survey Terhadap Kantor Akuntan Publik di Jakarta Selatan).

0 2 83

Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang)

0 0 6