Kualitas Audit LATAR BELAKANG KELUARGA

29 b. Perencanaan audit Langkah berikutnya setelah perikatan audit diterima oleh auditor adalah perencanaan audit. Keberhasilan penyelesaian perikatan audit sangat ditentukan oleh kualitas perencanaan audit yang dibuat oleh auditor. c. Pelaksanaan pengujian audit Tahap ini juga disebut dengan pekerjaan lapangan yang tujuan utamanya adalah untuk memperoleh bukti audit tentang efektivitas pengendalian intern klien dan kewajaran laporan keuangan klien. d. Pelaporan audit Tahap akhir pekerjaan audit atas laporan keuangan adalah pelaporan audit. Pelaksanaan tahap ini harus mengacu ke standar pelaporan.

E. Kualitas Audit

Definisi kualitas menurut Kotler 2003 adalah sebagai berikut : “Quality is the totally of features and characteristics of a product or service that bear on its ability to satisfy stated or implied needs”. Kemampuan suatu organisasi menghasilkan produk barang atau jasa yang berkualitas tinggi merupakan kunci sukses bagi keberhasilan masa datang. Apabila jasa yang diterima atau dirasakan sudah sesuai dengan yang diharapkan maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan jika jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang baik. Sebaliknya jika kualitas jasa diperoleh lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas jasa dikatakan kurang baik. 30 Dengan demikian, baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelannggan secara konsisten. Tan dan Alison 1999 dalam Budiman 2010:24 mengemukakan bahwa: “Kualitas audit yang dihasilkan dinilai dari seberapa banyak auditor memberikan respon yang benar dari setiap pekerjaan audit yang diselesaikan. Kualitas audit bisa juga dilihat dari kualitas keputu san yang diambil.” Pendapat lain dari Budiman 2010 mengatakan bahwa investor akan lagi cenderung pada data akuntansi yang dihasilkan dari kualitas audit yang tinggi. AAA American Accounting Association financial accounting comitee 2000 dalam Budiman 2010, menyatakan bahwa kualitas audit ditentukan oleh dua hal, yaitu kompetensi keahlian dan independensi. Kedua hal tersebut berpengaruh langsung terhadap kualitas audit. Schoeder 1986 dalam Budiman 2010 menyimpulkan lima faktor penting penentu kualitas audit yaitu perhatian partner dan manajer KAP dalam audit perencanaan dan pelaksanaan, komunikasi tim audit dan manajemen klien, independensi anggota tim dan menjaga kemuktahiran audit. Menurut Hasibuan 2010 kualitas audit merupakan suatu hasil kerja auditor dalam mengevaluasi tentang kewajaran pada laporan keuangan klien dan melaporkannya. Sedangkan menurut Aini 2009 kualitas audit merupakan kemampuan seorang auditor dalam mengurangi faktor ketidakpastian yang berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan pihak manajemen. Dan menurut Agestino 2010 kualitas audit sebagai kemungkinan probability dimana auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi klien. 31 Sementara itu Barbadillo 2004 dalam Budiman 2010 mengemukakan bahwa reputasi auditor sering digunakan sebagai proksi dari kualitas audit, namun demikian dalam banyak penelitian kompetensi dan independensi masih jarang digunakan untuk melihat seberapa besar kualitas audit secara aktual. Menurut Budiman 2010 reputasi auditor didasarkan pada kepercayaan pemakai jasa auditor bahwa auditor memiliki kekuatan monitoring yang secara umum tidak dapat diamati. Lennox 2000 dalam Budiman 2010 menjelaskan bahwa teori reputasi memprediksikan adanya hubungan positif antara ukuran KAP dengan kualitas audit Dari penjelasan diatas berarti dapat ditarik suatu benang merah bahwa kualitas audit dapat dinilai dari kualitas hasil pekerjaan auditor dan juga reputasi auditor. De Angelo1981 dalam Budiman 2010 mendefenisikan kualitas audit sebagai probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. Dia menujukan bahwa KAP yang besar akan berusaha untuk menyajikan kualitas audit yang lebih besar dibangdingkan dengan KAP yang kecil. Menurut Deis dan Giroux 1992 dalam Budiman 2010 ada empat hal yang dianggap mempunyai hubungan dengan kualitas audit yaitu : a. Lama waktu auditor telah melakukan pemeriksaan terhadap suatu perusahaan tenure, semakin lama seorang auditor telah melakuan audit pada klien yang sama maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin rendah. 32 b. Jumlah klien, semakin banyak jumlah klien maka kualitas audit akan semakin baik karena auditor dengan jumlah klien yang bayak akan berusaha menjaga reputasinya. c. Kesehatan keuangan klien, semakin sehat kondisi keuangan klien maka akan ada kecenderungan klien tersebut untuk meneken auditor agar tidak mengikuti standar. d. Review oleh pihak ketiga, kualitas audit akan meningkat jika auditor tersebut mengetahui bahwa hasil pekerjaannya akan di review oleh pihak ketiga. Akuntan publik atau auditor independen dalam menjalankan tugasnya harus memegang prinsip-prinsip profesi. Menurut Simamora 2002:47 ada delapan prinsip yang harus dipatuhi akuntan publik yaitu : 1. Tanggung jawab profesi. Setiap anggota harus menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya. 2. Kepentingan publik. Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme. 3. Integritas. Setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan intregitas setinggi mungkin. 33 4. Objektivitas. Setiap anggota harus menjaga objektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. 5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional. Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan hati-hati, kompetensi dan ketekunan serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional. 6. Kerahasiaan. Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan. 7. Perilaku Profesional. Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. 8. Standar Teknis. Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan.

F. Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Pengaruh Independensi, Akuntabilitas dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)

3 15 168

Pengaruh profesionalisme, karakteristik personal auditor. dan batasan waktu audit terhadap kualitas audit : studi empiris pada kantor akuntan publik di dki jakarta

3 10 134

Pengaruh sikap skeptisme auditor profesionalisme auditor dan tekanan anggaran waktu terhadap kualitas audit (studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta Utara)

2 12 137

Pengaruh profesionalisme dan independensi Auditor terhadap kualitas audit dengan etika Auditor sebagai variabel moderating (studi empiris pada kantor akuntan publik di dki jakarta)

1 5 124

Pengaruh Pengalaman Auditor dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Bandung)

4 53 32

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyak

0 2 16

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN PROFESIONALISME AUDITOR Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta ).

0 3 14

Pengaruh Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung.

0 3 20

Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Survey Terhadap Kantor Akuntan Publik di Jakarta Selatan).

0 2 83

Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang)

0 0 6