25
2. Tujuan Audit
Tujuan umum audit adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha serta arus
kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Untuk mencapai tujuan ini auditor perlu menghimpun bukti kompeten yang cukup, auditor
perlu mengidentifikasikan dan menyusun sejumlah tujuan audit spesifik untuk setiap akun laporan keuangan.
Menurut Halim 2003 tujuan audit spesifik ditentukan berdasar asersi yang dibuat oleh manajemen yang tercantum dalam laporan keuangan.
Laporan keuangan meliputi asersi manajemen yang bersifat eksplisit maupun implisit. Asersi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1 Keberadaan atau keterjadian existence or occurance 2 Kelengkapan completeness
3 Hak dan kewajiban right and obligation 4 Penilaian atau pengalokasian valuation or allocation
5 Penyajian dan pengungkapan presentation and disclosure Berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik 2001, tujuan audit atas
laporan keuangan oleh auditor independen adalah : “Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya
adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai
dengan prinsip akuntasi yang berlaku umum di Indonesia
” SA seksi 110.
3. Jenis-jenis Audit
Menurut Boynton dkk 2006 mengungkapkan tiga jenis audit yang ada umumnya menunjukkan karakteristik kunci yang tercakup dalam definisi
26 auditing yang telah disampaikan diatas. Jenis-jenis audit tersebut adalah audit
laporan keuangan, audit kepatuhan, dan audit operasional. a. Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan financial statement audit berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan
entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan- laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum Generally Accepted Accounting Principles GAAP.
b. Audit Kepatuhan Audit kepatuhan compliance audit berkaitan dengan kegiatan
memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan
persyaratan, ketentuan atau peraturan tertentu. Kriteria yang ditetapkan dalam audit jenis berasal dari berbagai sumber. Sebagai contoh,
manajemen dapat mengeluarkan kebijakan atau ketentuan yang berkenaan dengan kondisi kerja, partisipasi dalam program pensiun, serta
pertentangan kepentingan. c. Audit Operasional
Audit operasional operational audit berkaitan dengan kegiatan memeperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan
efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu.
27
4. Standar Auditing