45 b. Uji Validitas
Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Sebuah instrumen dikatakan valid, jika mampu mengukur
apa yang diinginkan dan mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat Ghozali, 2005:45. Pengujian validitas ini
menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan.
Apabila Pearson Correlation yang didapat memiliki nilai di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid.Ghozali, 2005:45
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert, atau skala lima tingkatan yaitu skala yang digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, kondisi dan persepsi tentang fenomena sosial. Metode yang sering digunakan ini dikembangkan oleh Rensis Likert. Dalam
penelitian ini pengukurannya akan digolongkan ke dalam lima kategori, yaitu:
Tabel 3.1 Metode Skala dan Pengukurannya
Sangat Setuju
SS Setuju
S Ragu
R Tidak
Setuju TS
Sangat Tidak Setuju
STS 5
4 3
2 1
Sumber: Indriantoro dan Supomo, 2002
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada
hubungan atau korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas
46 menyatakan hubungan antar sesama variabel independen. Dalam
penelitian ini uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah ada korelasi atau hubungan diantara variabel tekanan klien,
pengalaman auditor, dan profesional auditor. Pedoman suatu model regresi yang ideal adalah tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen nilai VIF dan tolerance disekitar angka 1 serta koefisien korelasi antar variabel independen haruslah dibawah 0,5. Jika variabel
independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal, yakni variabel orthogonal adalah variabel independen
yang memiliki nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol Ghozali, 2005.
b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
suatu model regresi terdapat persamaan atau perbedaan varian yang dapat dilihat dari grafik plot. Deteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana
sumbu Y adalah Y telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi - Y sesungguhnya yang telah di-studentized.
Menurut Nugroho 2005 cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari pola gambar scatterplot. Analisis
pada gambar
scatterplot yang
menyatakan tidak
terdapat heterkesdastisitas apabila:
47 1 Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka
0 pada sumbu Y. 2 Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah aja.
3 Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.
4 Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola. Jika plot membentuk pola tertentu bergelombang, melebar,
kemudian menyempit
maka mengindikasikan
telah terjadi
heteroskedastisitas. Jika plot tidak membentuk pola tertentu, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka
mengindikasikan telah terjadi homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah plot yang mengindikasikan homokedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas. Ghozali, 2005 c. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal.
Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka
uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu
dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
48 Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik
pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka menunjukkan
pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data titik menyebar menjauh dari
diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal maka tidak menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa
model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Ghozali, 2001:110
3. Uji Hipotesis