58
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Kualitas Data a. Hasil Uji Validitas
Hasil uji validitas data digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya sebuah kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila
mapu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson
Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat
dikatakan valid. Ghozali 2005. Tabel 4.7 menunjukkan hasil uji validitas dari variabel Tekanan
Klien dengan 55 sampel responden.
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Tekanan klien
Pernyataan Pearson Corelation
Sig 2- Tailed
Keterangan TK1
.768 .000
Valid
TK2 .763
.000 Valid
TK3 .629
.000
Valid
TK4 .648
.000 Valid
TK5 .400
.003 Valid
TK6 .571
.000
Valid
TK7 .684
.000
Valid
TK8 .287
.034 Valid
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan hasil table 4.7 diatas menunjukkan bahwa pada
variabel Tekanan Klien terdiri atas 8 butir pernyataan, dari ke-8 butir pernyataan tersebut adalah valid semua. Hal ini dikarenakan nilai
signifikan lebih kecil dari 0,05.
59 Tabel 4.8 menunjukkan hasil uji validitas dari variabel
Pengalaman Auditor dengan 55 sampel responden.
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Pengalaman Auditor
Pernyataan Pearson Corelation
Sig 2-Tailed Keterangan
PA1 .838
.000 Valid
PA2 .814
.000 Valid
PA3 .837
.000 Valid
PA4 .772
.000 Valid
PA5 .802
.000 Valid
PA6 .741
.000 Valid
PA7 .767
.000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan hasil uji validitas variabel pengalaman auditor yang
berjumlah 7 pertanyaan dinyataan valid untuk semua jenis pertanyaan pada variabel pengalaman auditor. Hal ini dikarenakan nilai signifikan
lebih kecil dari 0,05. Ghozali 2005 Tabel 4.9 menunjukkan hasil uji validitas dari variabel
Profesionalisme Auditor dengan 55 sampel responden.
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Profesionalisme Auditor
Pernyataan Pearson Corelation Sig 2-Tailed Keterangan
Pra1 .792
.000 Valid
Pra2 .842
.000 Valid
Pra3 .798
.000 Valid
Pra4 .716
.000 Valid
Pra5 .741
.000 Valid
Pra6 .877
.000 Valid
Pra7 .799
.000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
60 Berdasarkan hasil uji validitas variabel profesionalisme auditor
terdiri atas 7 butir
pernyataan
, dari ke-7 butir
pernyataan
tersebut dinyataan valid untuk semua jenis pertanyaan pada vartiabel
profesionalisme auditor. Hal ini dikarenakan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. Ghozali 2005.
Tabel 4.10 menunjukkan hasil uji validitas dari variabel kualitas audit dengan 55 sampel responden.
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Kualitas Audit
Pernyataan Pearson Corelation
Sig 2-Tailed Keterangan
Kual1 .796
.000 Valid
Kual2 .821
.000 Valid
Kual3 .874
.000 Valid
Kual4 .627
.000 Valid
Kual5 874
.000 Valid
Kual6 .232
.088 Tidak Valid
Kual7 .385
.004 Valid
Sumber: Data primer yang diolah Berdasakan hasil tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa pada
variabel Kualitas Audit yang terdiri atas 7 butir pernyataan, terdapat 1 butir pertanyaan tidak valid yaitu pada item pertanyaan Kual 6 0,088.
Hal ini dilihat dari nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,050, sehingga pertanyaan tersebut tidak dapat digunakan dalam penelitian
selanjutnya. Sedangkan pertanyaan yang lainnya dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
61 b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menilai konsistensinya dari instrumen penelitian, instrumen dikatakan reliabel jika nilai Cronbach
Alpha diatas 0,6.
Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbachs
Alpha N of Items
Tekanan Klien 0,748
8 Pengalaman Auditor
0,903 7
Profesional Auditor 0,903
7 Kualitas Audit
0.853 6
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.11 menunjukkan nilai
cronbach’s alpha atas variabel Tekanan Klien sebesar 0,748, variabel Pengalaman Auditor sebesar
0,903, variabel Profesionalisme Auditor sebesar 0,903 dan variabel Kualitas Audit sebesar 0,853. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pernyataan dalam kuesioner semua variabel ini reliabel karena mempunyai nilai cronba
ch’s alpha lebih besar dari 0,6. Ghozali, 2005 Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang
digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang
relatif sama dengan jawaban sebelumnya.Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah item-item yang ada di dalam kuesioner mampu
mengukur peubah yang didapatkan dalam penelitian ini Ghozali, 2005. Maksudnya untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner
62 dilihat
jika pertanyaan
dalam kuesioner
tersebut mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. 2. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolonieritas Pengujian multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah pada
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksi adanya problem multikol, maka dapat dilakukan
dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF serta besaran korelasi antar variabel independen.
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolonieritas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
TK .950
1.052 PA
.490 2.039
PRA .495
2.021 a. Dependent Variable: KA
Sumber: Data primer yang diolah Pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa masing-masing variabel
mempunyai nilai tolerance mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor VIF disekitar angka 1. Tekanan Klien mempunyai
nilai tolerance 0,950, Pengalaman Auditor mempunyai nilai tolerance 0,490 dan professional auditor mempunyai nilai tolerance 0,495 dan
Tekanan Klien mempunyai nilai VIF 1,052, Pengalaman Auditor mempunyai nilai VIF 2,039, professional auditor mempunyai nilai VIF
63 2,021. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi
tidak terdapat problem multikolineritas. Ghozali 2005. b. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual
dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas. Ghozali 2005.
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4.1 Grafik Scatterplot
Gambar 4.1 menunjukkan titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu serta tersebar diatas dan dibawah angka
0 nol pada sumbu Y. Ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi kualitas
64 audit berdasarkan masukan atas variabel tekanan klien, pengalaman
auditor dan profesionalisme auditor. c. Hasil Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Ghozali,
2005.
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
Berdasarkan tampilan grafik normal P-Plot gambar 4.2 dapat disimpulkan bahwa terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal,
serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Sedangkan pada grafik histogram terlihat bahwa grafik histogram memberikan pola
distribusi yang mendekati normal.
65 Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram
Dengan demikian, dapat disimpulkan grafik histogram gambar 4.3 menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena asumsi
normalitas. 3. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model analisis regresi berganda multiple regression analysis, yaitu:
Hasil Uji Regresi Linier Berganda Untuk mengetahui hubungan dua atau lebih independen
variabel dengan satu dependen variabel, misalnya dalam penelitian ini penulis menggunakan Tekanan Klien, Pengalaman Auditor dan
Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit. Berdasarkan pada pengolahan data, menggunakan Software SPSS 16.0 maka didapatkan
66 suatu model regresi linear berganda dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.13 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant 1.529
2.205 .693 .491
TK -.004
.063 -.003
-.060 .952 .950
1.052 PA
.650 .054
.809 11.949 .000 .490
2.039 PRA
.146 .056
.177 2.619 .012
.495 2.021
a. Dependent Variable: KA
Sumber : data diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai koefisien dari
persamaan regresi. Dalam kasus ini, persamaan regresi berganda yang digunakan adalah:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ ε Keterangan:
a = konstanta b = koefisien regresi
Y = Kualitas Audit X1 = Tekanan Klien
X2 = Pengalaman Auditor X3 = Profesionalisme Auditor
ε = standar error Dari output didapatkan model persamaan regresi:
Persamaan model Y = 1,529 - 0,004 X
1
+ 0, 650 X
2
+ 0,146 X
3
67 Pada persamaan regresi di atas menunjukkan nilai konstanta
sebesar 1.529, hal ini menyatakan bahwa jika variabel Tekanan Klien,
Pengalaman Auditor dan Profesionalisme Auditor dianggap konstan, maka Kualitas Audit akan konstan sebesar 1.529 satuan.
Koefisien regresi pada variabel Tekanan Klien sebesar -0.004, hal ini berarti jika variabel Tekanan Klien bertambah satu satuan maka
variabel Kualitas Audit bertambah sebesar -0.004 satuan. Koefisien regresi pada variabel Pengalaman Auditor sebesar 0.650,
hal ini berarti jika variabel Pengalaman Auditor bertambah satu satuan maka variabel Kualitas Audit bertambah sebesar 0.650 satuan.
Koefisien regresi pada variabel Profesionalisme Auditor sebesar 0.146, hal ini berarti jika variabel Profesionalisme Auditor bertambah
satu satuan maka variabel Kualitas Audit bertambah sebesar 0.146 satuan.
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi Uji Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen.
Tabel 4.14 Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.941
a
.885 .878
1.15394 a. Predictors: Constant, PRA, TK, PA
b. Dependent Variable: KA
Sumber: Data primer yang diolah
68 Hasil pengujian menunjukkan besarnya koefisien korelasi R,
koefisien determinasi R Square, koefisien determinasi yang disesuaikan Adjusted R Square, dan Standar Error SE Tabel
4.14. Pada tabel diatas terlihat bahwa koefisien determinasi yang disesuaikan Adjusted R Square sebesar 0.878 memberi pengertian
bahwa variasi yang terjadi pada variabel Y kualitas audit adalah sebesar 87,8 ditentukan oleh variabel Tekanan Klien, pengalaman
auditor dan Profesional Auditor selebihnya sebesar 12,2 100 - 87,8 ditentukan oleh faktor lain yang tidak diketahui dan tidak
termasuk dalam analisa regresi ini. Adapun faktor yang diindikasikan mempunyai pengaruh terhadap variabel kualitas audit adalah
Indepedensi, Lingkungan Kerja, Kode Etik Auditor dan lain-lain. b. Hasil Uji Statistik Secara Parsial Uji t
Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.15, jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka H
a
diterima dan menolak H
0,
sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H diterima dan menolak H
a.
Nugroho, 2005
Tabel 4.15 Hasil Uji t
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 1.529
2.205 .693
.491 TK
-.004 .063
-.003 -.060
.952 PA
.650 .054
.809 11.949
.000 PRA
.146 .056
.177 2.619
.012 a. Dependent Variable: KA
Sumber: Data primer yang diolah
69
Hipotesis 1 Pengaruh Tekanan Klien Terhadap Kualitas Audit.
Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.15, variabel Tekanan Klien mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,952. Hal ini
berarti menolak H
a1
sehingga dapat dikatakan bahwa Tekanan Klien tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit karena tingkat
signifikansi yang dimiliki variabel tekanan klien lebih besar dari 0,05.
Hipotesis 2 Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit.
Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.15, variabel Pengalaman Auditor mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal
ini berarti menerima H
a2
sehingga dapat dikatakan bahwa pengalaman auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel pengalaman auditor lebih kecil dari 0,05. Selain itu, variabel pengalaman auditor merupakan variabel
paling dominan yang mempengaruhi kualitas audit karena dilihat dari nilai Standardized Coefficients Beta 0,809 lebih besar dbandingkan
variabel lain.
Hipotesis 3 Pengaruh Profesionalsme Auditor Terhadap Kualitas Audit.
Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.15, variabel pengalaman auditor mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,012. Hal
ini berarti menerima H
a3
sehingga dapat dikatakan bahwa profesionalisme
70 auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel pengalaman auditor lebih kecil dari 0,05.
c. Hasil Uji Statistik Secara Simultan Uji F Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.16, jika nilai
probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka H
a
diterima dan menolak H
0,
sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H diterima dan menolak H
a.
Tabel 4.16 Hasil Uji Statistik F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression 523.798
3 174.599 131.122
.000
a
Residual 67.911
51 1.332
Total 591.709
54 a. Predictors: Constant, PRA, TK, PA
b. Dependent Variable: KA
Sumber: Data primer yang diolah
Hipotesis 4 Pengaruh Tekanan Klien, Pengalaman Auditor dan Profesionalisme
Auditor Terhadap Kualitas Audit.
Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.16 nilai F diperoleh sebesar 131.122 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat
signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H
a4
diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan klien, pengalaman auditor dan profesionalisme
auditor bepengaruh terhadap kualitas audit.
71
C. PEMBAHASAN DAN INTEPRETASI