Tipe-tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah

25 dituntut untuk dapat mengelola jalinan kerjasama tersebut dengan sebaik mungkin.

c. Tipe-tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah

Dalam kegiatan menggerakkan, membimbing, mengarahkan dan mempengaruhi bawahannya dalam mencapai tujuan organisasi banyak cara yang dilakukan oleng seorang pemimpin. Cara seorang pemimpin ini dapat dilihat pada bentuk atau tipe-tipe kepemimpinan yang dijalankannya. Secara umum Drs. Pandji Anoraga membagi menjadi tiga jenis tipe kepemimmpinan, yaitu: 1. Kepemimpinan Otokratik Yaitu kepemimpinan yang berdasarkan atas kekuasaan mutlak segala keputusan berada di satu tangan. Gaya kepemimpinan ini sering membuat pengikutnya tidak senang dan sering frustasi. 2. Kepemimpinan Demokratik Yaitu kepemimpinan yang berdasarkan atas kekuasaan, dalam arti bukan dipilihnya si pemimpin itu secara demokratik, melainkan cara yang dilaksanakan si pemimpin yang demokratik. Si pemimpin melaksanakan kegiatan sedemikian rupa sehingga setiap keputusan merupakan hasil musyawarah. 3. Kepemimpinan Bebas Bahwa seorang pemimpinan sebagai penonton bersifat pasif 24 . Namun, Drs. Pandji Anoraga, menjelaskan bahwa untuk memilih gaya tipe Kepemimpinan yang akan digunakan perlu dipertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Ada empat faktor yang mempengaruhinya: 1. Faktor dalam organisasi 2. Faktor pimpinan manager 3. Faktor bawahan 4. Faktor situasi penugasan 25 24 Pandji Anoraga, Psikologi Kepemimpinan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1992, cet. Ke-2. Hal. 3. 25 Pandji Anoraga, Psikologi Kepemimpinan,.... hal. 11. 26 Namun demikian, seorang pemimpin yang baik, adalah yang selalu menjalankan kepemimpinannya dengan menghubungkan dirinya bersama bawahannya dan sebaliknya bawahannya bersama pimpinannya. Dalam hal ini seorang pemimpin harus bersifat demokratis. Menurut Drs. Hendiyat Soetopo dan Drs. Wasty Soemanto, mengungkapkan bahwa: ... untuk mencapai kepemimpinan yang demokratis, aktifitas memimpin harus: a Meningkatkan interaksi kelompok dan perencanaan kooperatif. b Menciptakan iklim yang sehat untuk perkembangan individual dan memecahkan pemimpin-pemimpin yang potensial. 26 Kemudian dilihat dari sifatnya kepemimpinan dibagi lagi menjadi beberapa bagian sebagaimana dikemukakan oleh Dr. Hadari Nawawi, bahwa menurut sifatnya kepemimpinan dapat dibedakan pula antara lain: 1. Pemimpin Kharismatis Pemimpin diterima karena kepribadiannya yang berpengaruh dan dipercayai sehingga diikuti pendapat dan keputusannya. Misalnya: beberapa alim ulama, pemuka adat, guru, dan lain- lain. 2. Pemimpin Simbol Pemimpin yang secara tradisional ini diakui sebagai simbol kebesaran kelompok atau organisasi, walaupun tidak berfungsi dan kepemimpinannya diselenggarakan oleh orang lain yang menjadi pembantunya. Misalnya: raja yang diangkat secara turun temurun. 3. Pemimpin Headmanship Pemimpin yang ditempatkan sebagai kehormatan karena pengalaman dan posisinya di dalam masyarakat. Misalnya: gubernur ditempatkan sebagai Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia KONI. 4. Pemimpin Ahli Expert Pemimpin yang ditunjuk karena memiliki keahlian di dalam bidang tertentu yang menjadi beban tugas suatu organisasi, sehingga harus ditunjuk seorang profesional karena tugas-tugas tidak mungkin dilaksanakan orang lain. Misalnya: seorang dokter diangkat menjadi kepala rumah sakit, atau seorang guru diangkat menjadi kepala sekolah. 26 Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, Jakarta: Bina Aksara, 1998 cet. Ke-2. Hal. 11. 27 5. Pemimpin Otokratis dan Administrator Pemimpin yang karena kecakapannya dalam mengorganisasi sejumlah orang untuk bekerjasama dalam menwujudkan tugas- tugas kelompoknya, baik dalam bentuk kegiatan manajemen administratif, maupun dalam kegiatan menejemen operatif. Misalnya: pemimpin dalam organisasi profesi dan organisasi fungsional, seperti PGRI, KNPI, Pramuka, dan lain-lain. 6. Pemimpin Agitator Pemimpin yang memiliki kemampuan melakukan tekanan- tekanan, mengadu domba, menimbulkan perpecahan dan mempertajam perselisihan dengan menarik keuntungan untuk dirinya atau kelompoknya. Pemimpin seperti itu kerap kali mampu memanfaatkan pertentangan yang ditimbulkannya untuk memperoleh dukungan dari kedua belah pihak yang bertentangan, walaupun masing-masing memiliki alasan yang berbeda. 27 Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi mengungkapkan sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin diantaranya: 1. Memiliki kematangan spiritual, mental, sosial, dan fisik 2. Menunjukkan pribadi teladan 3. Memiliki kewibawaan dan keunggulan 4. Memiliki keuletan dan kerajinan 5. Memiliki kejujuran 6. Memiliki motivasi yang kuat untuk memimpin 7. Memiliki disiplin yang kuat 8. Memiliki identitas dan integritas diri 9. Memiliki rasa tanggung jawab penuh 10. Berjiwa merakyat 11. Memiliki kemampuan teknis memimpin antara lain kemampuan dalam: a. Berkomunikasi baik lisan maupun tulisan, baik individual atau kelompokorganisasilembaga. b. Menyusun rencana kegiatan c. Melaksanakan, mengawasi dan meneliti kegiatan. d. Mendinamiskan sumber-sumber penunjang e. Menguasai materi f. Membuat keputusan secara tetap g. Mengatur pembagian kekuasaan dan wewenang. 28 27 Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, Jakarta: CV. Haji Masagung, 1998, cet. Ke-6. Hal. 79. 28 Ahmad Rohani dan Abu ahmadi, Pedoman Penyelenggaraan administrasi Pendidikan Di sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 1991. Cet. Ke-1. Hal. 92-93. 28

d. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah

Dokumen yang terkait

Hubungan Interaksi Sosial Antar Siswa dengan Hasil Belajar IPS (di SMP Dua Mei Ciputat)

5 24 106

Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Disiplin Kerja Guru Di Madrasah Aliyah Daar El-Qolam Gintung, Jayanti, Tangerang

0 6 137

Persepsi siswa terhadap pola interaksi dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial di SMP Dua Mei Ciputat

9 83 118

Korelasi Antara Kewibawaan Kepala Sekolah Dengan Disiplin Kerja Guru Di Smk Triguna Utama Ciputat Tangerang

2 30 150

Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Disiplin Kerja Guru : di SMP Negeri 2 Ciputat

0 8 113

Hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan disiplin kerja guru di MTS Ta'Lim al- Mubtadi Cipondoh - Tangerang

1 17 114

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN DISIPLIN KERJA GURU MELALUI PROGRAM Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Disiplin Kerja Guru Melalui Program Workshop Motivasi Kerja Di Mts Muhammadiyah Surakarta.

0 4 18

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN DISIPLIN KERJA GURU MELALUI PROGRAM Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Disiplin Kerja Guru Melalui Program Workshop Motivasi Kerja Di Mts Muhammadiyah Surakarta.

0 3 14

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA GURU, DAN KOMUNIKASI ANTAR GURU PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA GURU, DAN KOMUNIKASI ANTAR GURU TERHADAP UNJUK KERJA GURU SMP SUB RAYON

0 1 14

Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja dengan Disiplin Kerja pada Guru SD di Kecamatan Bantul.

0 0 2