Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah

28

d. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah

Kemampuan kepala sekolah merupakan faktor penentu pemberdayaan guru dan peningkatan mutu proses dan produk pembelajaran. Kepala sekolah adalah orang yang paling bertanggung jawab supaya guru dan staf sekolah dapat bekerja secara optimal. Kultur sekolah dan kultur pembelajaran juga dibangun oleh kepemimpinan kepala sekolah dalam berinteraksi dengan komunitasnya. Menurut Sudarman Danim tugas kepala sekolah bersifat ganda yang satu sama lain memiliki kaitan erat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Tugas-tugas tersebut adalah mengkoordinasi, mengarahkan dan mendukung hal-hal yang berkaitan dengan tugas pokoknya yang sangat kompleks, yaitu 29 : 1. Merumuskan tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran sekolah. 2. Mengevaluasi kinerja guru. 3. Mengevaluasi kinerja staf sekolah. 4. Menata dan menyediakan sumber-sumber organisasi sekolah. 5. Membangun dan menciptakan iklim psikologi yang baik antara komunitas sekolah. 6. Menjalin hubungan dan ketersentuhan kepedulian terhadap masyarakat. 7. Membuat perencanaan bersama-sama staf dan komunitas sekolah. 8. Menyusun penjadwalan kerja. 9. Mengatur masalah-masalah pembukuan. 10. Melaksanakan negosiasi dengan pihak internal. 11. Melaksanakan hubungan kerja kontraktual. 12. Memotivasi guru dan karyawan untuk terampil optimal. 13. Memecahkan konflik antara sesama guru dan antara pihak pada komunitas sekolah. 14. Melakukan supervise pembelajaran atau pembinaan profesional. 29 Prof. Dr. Sudarman Danim, Menjadi Komunitas Pembelajar: Kepemimpinan Transformasional dalam Komunitas Organisasi Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003, cet. I, halaman. 197-198. 29 15. Melaksanakan kegiatan lain yang mendukung operasi sekolah. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut di atas dengan baik, kepala sekolah dapat menempuh berbagai cara, seperti membina tanggung jawab bersama dikalangan staf sekolah, mendelegasikan penyelenggaraan dan pertanggung jawaban sebagaimana tugasnya kepada wakil kepala sekolah, guru, staf tata usaha sekolah dan petugas sekolah lainnya, dan sebagian lagi diselenggarakan dengan mengikut sertakan wakil-wakil murid, wakil-wakil orang tuamasyarakat, dan pejabat setempat, dimana kepala sekolah berperan sebagai koordinator dan penanggung jawab umum, disamping itu bertindak sebagai pelaksana aktif pada kegiatan-kegiatan yang tepat dan memungkinkan baginya. Jadi partisipasi, dan kerja sama yang luas sangat diperlukan bagi kegiatan penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Sedangkan Wahjosumidjo mengemukakan delapan tugas kepala sekolah sebagai seorang pemimpin di lembaga pendidikan formal sekolah, yaitu 30 : 1. Dalam kehidupan berorganisasi, khususnya lembaga pendidikan sekolah, ada banyak perbedaan kebutuhan dan kepentingan baik guru, murid dan staf di sekolah. Untuk itu kepala sekolah harus bersikap arif, bijaksana, adil dan tidak memihak pada siapapun. 2. Dalam meningkatkan motivasi kerja, rela berkorban dan rasa kebersamaan yang tinggi antar guru, murid dan staf, maka kepala sekolah harus mampu memberikan sugesti dan saran yang tepat sesuai dengan kebutuhan dalam keadaan dan situasi yang tepat pula. 3. Kepala sekolah mempunyai tugas untuk menyediakan dukungan, dana, sarana dan sebagainya untuk optimalisasi sumber daya manusia yang ada di lembaga pendidikan 30 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya, Jakarta : P.T RajaGrafindo Persada, 2007, halaman.106-109 30 4. Kepala sekolah sebagai katalisator, ia mampu membangkitkan semangat dan menggerakan siswa, guru, dan staf kearah pencapaian tujuan lembaga pendidikan. 5. Kepala sekolah harus mampu memberikan rasa aman terhadap murid, staf dan guru dalam melaksanakan setiap tugasnya. 6. Karena ia menjadi pusat perhatian, maka seorang kepala sekolah harus selalu dijaga integritasnya, selalu terpercaya, dihormati baik sikap, perilaku dan perbuatannya. 7. Kepala sekolah sebagai sumber semangat guru dan murid serta staf dalam menjalankan tugasnya masing-masing. Untuk itu kepala sekolah harus dapat menjaga dan membangkitkan semangat para guru, murid dan staf sehingga mereka bekerja penuh dengan tanggung jawab. 8. Kepala sekolah harus dapat menghargai hasil yang dicapai oleh bawahannya, penghargaan tersebut dapat berupa kenaikan gaji, pangkat, atau diberikannya fasilitas lebih dan lain sebagainya. Dengan kompleksitas tugas yang dimiliki oleh kepala sekolah sebagai seorang pemimpin, maka kepala sekolah diharuskan mempunyai kompetensi khusus sebagaimana disampaikan sebelumnya berupa kompetensi profesional, kompetensi wawasan kependidikan dan manajemen, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Jika kompetensi tersebut dimiliki oleh kepala sekolah, maka tugas dan tanggung jawab yang diembankan kepada kepala sekolah sebagai motivator, katalisator, pengarah, pembantu guru, staf, karyawan dan petugas sekolah lainnya dapat dilaksanakan dengan baik. Keberhasilan pendidikan di sekolah akan dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala sekolah yang efektif dan efektifitas kepemimpinan kepala sekolah juga akan ditentukan dengan kompetensi yang dimiliki kepala sekolah. Berdasarkan pembahasan berbagai teori tentang kepemimpinan kepala sekolah dapat disintesiskan bahwa yang dimaksud dengan kepemimpinan kepala sekolah dalam penelitian ini adalah kemampuan 31 kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga pendidikan formal untuk mengembangkan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya guna meningkatkan iklim kerja yang kondusif, meliputi kemampuan membimbing, menggerakkan, mempengaruhi dan mengerahkan para bawahannya untuk mencapai tujuan institusional pendidikan.

B. Kerangka Berfikir

Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah, mempunyai peranan yang penting untuk menggerakkan, membimbing, melindungi, membina, memberi teladan, dorongan, serta bantuan kepada guru, murid dan staf di sekolah, peran dan fungsi yang terpenting lagi bagi kepala sekolah adalah menggerakkan segala sumber yang ada pada suatu sekolah. Sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Guru sebagai subjek pendidikan di sekolah menjadi orang yang paling berwenang dan bertanggung jawab untuk membimbing dan membina anak didik di sekolah atau di luar sekolah, peranan yang dimiliki guru sangat kompleks dan beragam, karenanya potensi guru harus dioptimalkan. Upaya optimalisasi potensi guru salah satu nya dengan diterapkannya disiplin kerja guru di sekolah. Dalam menjalankan peran dan tugasnya dalam bentuk melaksanakan disiplin kerja guru, guru dihadapkan pada beberapa persoalan yang menyebabkan menurun atau naiknya tingkat kepatuhan terhadap disiplin kerja guru. Beberapa faktor yang mempengaruhi tersebut bisa terjadi karena kepribadian guru, perilaku atasan dalam hal ini kepala sekolah, sistem kerja yang berlaku dan sebagainya. Disiplin kerja guru di sebuah institusi pendidikan harus dilaksanakan dan dikembangkan dengan sebaiknya agar tercapai tujuan organisasi sekolah yaitu, mutu pendidikan yang berkualitas. Agar disiplin kerja dapat dilaksanakan secara optimal, kepala sekolah harus menerapkan kepemimpinan dengan penguasaan setiap kompetensi kepala sekolah yang telah ditetapkan, yaitu kompetensi profesional, kompetensi wawasan kependidikan untuk

Dokumen yang terkait

Hubungan Interaksi Sosial Antar Siswa dengan Hasil Belajar IPS (di SMP Dua Mei Ciputat)

5 24 106

Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Disiplin Kerja Guru Di Madrasah Aliyah Daar El-Qolam Gintung, Jayanti, Tangerang

0 6 137

Persepsi siswa terhadap pola interaksi dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial di SMP Dua Mei Ciputat

9 83 118

Korelasi Antara Kewibawaan Kepala Sekolah Dengan Disiplin Kerja Guru Di Smk Triguna Utama Ciputat Tangerang

2 30 150

Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Disiplin Kerja Guru : di SMP Negeri 2 Ciputat

0 8 113

Hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan disiplin kerja guru di MTS Ta'Lim al- Mubtadi Cipondoh - Tangerang

1 17 114

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN DISIPLIN KERJA GURU MELALUI PROGRAM Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Disiplin Kerja Guru Melalui Program Workshop Motivasi Kerja Di Mts Muhammadiyah Surakarta.

0 4 18

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN DISIPLIN KERJA GURU MELALUI PROGRAM Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Disiplin Kerja Guru Melalui Program Workshop Motivasi Kerja Di Mts Muhammadiyah Surakarta.

0 3 14

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA GURU, DAN KOMUNIKASI ANTAR GURU PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA GURU, DAN KOMUNIKASI ANTAR GURU TERHADAP UNJUK KERJA GURU SMP SUB RAYON

0 1 14

Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja dengan Disiplin Kerja pada Guru SD di Kecamatan Bantul.

0 0 2