4 Walaupun disadari bahwa kepemimpinan itu mempengaruhi disiplin
kerja guru namun masih banyak kepala sekolah yang belum dapat menerapkan kepemimpinan secara efektif, sehingga disiplin kerja guru rendah. Fenomena
tersebut nampaknya terjadi di SMP Dua Mei Ciputat dengan terdapatnya guru yang disiplin, namun adapula yang tidak disiplin. Adapun guru yang disiplin
dalam melaksanakan tugasnya dapat dilihat dengan datang dan pulangnya guru SMP Dua Mei Ciputat tepat pada waktunya, keluar kelas sesuai dengan
waktu pergantian jam pelajaran, sopan dalam berbusana serta mematuhi tata tertib guru. Adapun guru yang tidak disiplin yaitu sering terlambat, jarang
mengikuti upacara bendera pada hari senin walaupun ada jadwal mengajar, meninggalkan sekolah pada jam pelajaran tanpa izin guru piket. Jika ada guru
yang terlambat, kepala sekolah menegur guru tetapi tidak memberikan sanksi yang tegas bagi yang terlambat berulang-ulang. Adanya sikap tidak disiplin
bagi guru tentunya tidak baik jika didiamkan berlarut-larut, hal ini membutuhkan ketegasan dari kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah.
Kepemimpinan yang efektif diterapkan oleh kepala sekolah tentunya akan berpengaruh terhadap kedisiplinan guru.
Dari uraian di atas, penulis tertarik mengangkat skripsi yang berjudul ”Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Disiplin Kerja Guru di
SMP Dua Mei Ciputat”.
B. Identifikasi Masalah
Banyak variabel yang diduga kuat berpengaruh atau memiliki hubungan dengan disiplin kerja guru. Sehingga masalah yang terkait dengan disiplin
kerja tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Kurangnya pemberian motivasi akan mempengaruhi disiplin kerja guru.
2. Pemberian kompensasi berpengaruh terhadap disiplin kerja guru namun masih banyak sekolah yang belum memberi kompensasi secara memadai.
3. Ketatnya aturan berpengaruh terhadap disiplin kerja guru namun masih banyak guru yang belum taat.
5 4. Kecintaan guru terhadap profesinya masih kurang sehingga mereka tidak
menjalankan tugas secara benar. 5. Kesadaran dan tanggung jawab terhadap profesi masih kurang akibatnya
disiplin kerja guru rendah. 6. Banyak sekolah yang belum menerapkan reward dan punishment sehingga
tidak ada perbedaan antara guru yang disiplin dan tidak disiplin. 7. Banyak orang yang memilih profesi guru tetapi tidak didasarkan pada
kecintaannya terhadap profesi melainkan karena tidak ada pekerjaan yang lain.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat banyaknya masalah-masalah yang teridentifikasi dan supaya pembahasan masalah dalam skripsi ini terfokus dan tersusun dengan baik,
serta sesuai dengan keterbatasan penulis dalam hal waktu, tenaga dan biaya, maka perlu ada pembatasan masalah. Berdasarkan pertimbangan tersebut,
maka penelitian ini dibatasi pada “Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Disiplin Kerja Guru di SMP Dua Mei Ciputat”.
D. Perumusan Masalah
Dari penjelasan di atas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah di SMP Dua Mei Ciputat? 2. Bagaimana disiplin kerja guru di SMP Dua Mei Ciputat?
3. Bagaimana hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan disiplin kerja guru?
E. Manfaat Penelitian
Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi: 1. Penulis
a. Dapat menambah informasi dan wawasan tentang kepemimpinan kepala sekolah disebuah institusi pendidikan.
6 b. Dapat menambah info dan wawasan akademik tentang penelitian
secara mandiri. c. Dapat menambah wawasan, informasi dan pengetahuan tentang
penerapan disiplin kerja guru di sekolah. 2. Bagi sekolah SMP Dua Mei Ciputat, dapat menambah saran dan masukan
dari hasil penelitian ini sebagai evaluasi sekolah tentang pembahasan yang akan diteliti.
3. Para pembaca penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang objek yang diteliti dan masukan untuk penelitian berikutnya.
7
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR