1. Memberikan informasi untuk menambah pengetahuan mengenai sistem manajemen pengelolaan donatur bagi lembaga-lembaga
sosial yang bergerak dalam bidang sejenis. 2. Menjadi bahan evaluasi bagi sistem yang telah berjalan dan sebagai
bahan penelitian selanjutnya dalam bidang manajemen pengelolaan donatur.
3. Memberikan gambaran proses umum mengenai sistem manajemen pengelolaan donatur.
1.5 Metode Penelitian
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah : 1. Studi Lapangan
Penelitian ini dilakukan dengan datang langsung ketempat penelitian untuk memperoleh informasi serta data yang diperlukan.
Adapun teknik yang ditempuh adalah Jogiyanto, 2008: a. Observasi
merupakan teknik
atau pendekatan
untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung dari
objek datanya; b. Interview atau wawancara adalah komunikasi dua arah untuk
mendapatkan data dari responden.
2. Studi Pustaka Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-buku
dan referensi dari internet yang dapat dijadikan acuan pembahasan dalam masalah ini.
3. Studi Literatur penelitian sejenis Dalam studi literatur ini dilakukan dengan melihat atau
membandingkan beberapa penelitian sejenis dari penelitian yang sebelumnya telah dilakukan dengan penelitian yang saat ini sedang
dilakukan.
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode yang digunakan dalam pengambangan sistem informasi manajemen pengelolaan donatur ini, adalah menggunakan metode
pengembangan sistem OOAD Object Oriented Analysis and Design Mathiasen,et.al : 2001, dengan notasi visual menggunakan Unifield
Modeling Language UML. Tahapan pada pengembangan sistem OOAD
dapat dilihat pada Gambar 1.1 di bawah ini.
Gambar 1.1 Tahapan OOAD Sumber: Mathiassen,et al. 2000
Penjelasan Tahapan-tahapan dari gambar di atas ialah sebagai berikut: 1. Problem Domain Analysis
Dalam tahapan ini sistem dirancang sesuai dengan kebutuhan informasi dari pengguna, tahapan ini menentukan hasil dari keseluruhan aktivitas
analisis dan perancangan. Tahapan dari Problem Domain Analysis ini adalah :
a. Menentukan Class yang ada dalam sistem dengan melakukan proses identifikasi dari definisi sistem yang telah dikembangkan.
b. Menganalisa dan mengembangkan struktur hubungan dari class-class yang ada.
c. Menganalisa Behavior dari class-class tersebut untuk menentukan state
dari setiap class yang termasuk dalam sistem ini. Hasil laporan perancangan yang dihasilkan dari tahapan ini adalah :
a. System Definition : mendefinisikan seluruh sistem sebagai sebuah model yang akan dilihat user saat sistem jadi.
b. Pemodelan class entity : menunjukan kelas-kelas yang ada di dalam sistem yang saling berhubungan antar kelas-kelas tersebut.
c. Class Diagram : untuk menggambarkan hubungan antara class- class
dalam sebuah sistem. Dari tahap ini dapat dilihat model aplikasi secara keseluruhan
bagaimana aplikasi tersebut akan terbentuk. Seperti terlihat pada alur di bawah ini.
Gambar 1.2 Aktifitas pada alur Problem Domain Analysis Sumber: Mathiassen,et al 2000
2. Application Domain Analysis Tahapan ini berfokus pada bagaimana sistem akan digunakan oleh
pengguna. Tahap ini dan tahap sebelumnya dapat dimulai secara
bergantian, tergantung pada kondisi pengguna. Terdapat 3 tahapan yang akan dilakukan dalam Application Domain Analysis Mathiasen. et.al,
2001, yaitu : a. Menentukan usage, yaitu menentukan Aktor dan Use Case yang
terlibat dan interaksinya. b. Menentukan fungsi sistem untuk memproses informasi dan membuat
daftar fungsi. c. Menentukan interface pengguna dan sistem, untuk interaksi
sesungguhnya dari pengguna dan sistem informasi yang dirancang. Laporan yang akan dihasilkan dari tahapan ini adalah :
1. Use Case Diagram, yang menggambarkan interaksi pengguna sebagai aktor dengan sistem informasi.
2. Function List, yaitu kemampuan yang harus dimiliki sistem sebagai kebutuhan dasar dari user.
3. User Interface Navigation Diagram, yaitu diagram untuk menggambarkan tampilan layar yang akan dirancang untuk
memenuhi kebutuhan user. Tahap application domain analysis dapat dilihat dari alur dibawah ini.
Gambar 1.3 Alur Application-domain analysis Sumber: Mathiassen,et.al 2000
3. Architectural Design Dalam tahap ini dirancang arsitektur hubungan antara client dan server
yang memadai untuk sistem agar dapat berjalan baik. Perancangan tahap ini menentukan bagaimana struktur sistem fisik akan dibuat dan
bagaimana distribusi sistem informasi pada rancangan fisik tersebut. Laporan yang dihasilkan dalam tahapan ini adalah Deployment Diagram.
4. Component Design Tahap ini adalah tahap terakhir dalam Unified Software Deployment
sebelum melakukan programming. Sistem ini akan dimodelkan secara lengkap dalam diagram yang disebut sebagai Component Diagram. Di
tahap ini terlihat bagaimana sistem bekerja dan interaksi yang terjadi antara sistem dan pengguna. Pada tahap ini dapat di lihat pada alur di
bawah ini.
Gambar 1.4 Alur pada tahap Component Design Sumber:Mathiassen,et.al 2000.
5. Programming Pada tahapan ini merupakan pemasukan coding pada program yang
dibuat.
6. Quality Assurance Pada tahapan ini dilakukan pengujian pada sistem dengan menggunakan
Black box testing .
1.6 Sistematika Penulisan