dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka Mulyana, 2005 : 57.
4 Littlejohn menyebutkan setidaknya terdapat tiga pandangan yang merujuk
pada makna komunikasi. Pertama, komunikasi harus terbatas pada pesan yang secara sengaja diarahkan kepada orang lain dan diterima oleh
mereka, kedua, komunikasi harus mencakup semua perilaku yang bermakna bagi penerima, apakah disengaja atau pun tidak, dan yang ketiga
adalah komunikasi harus mencakup pesan-pesan yang dikirimkan secara sengaja, namun sengaja ini sulit ditentukan Mulyana, 2005 : 62.
Berdasarkan defenisi-defenisi di atas dapat ditarik kesimpulan pengertian komunikasi adalah suatu proses penyampaian pernyataan oleh seseorang kepada
orang lain, dengan mengandung tujuan tertentu, memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung, secara lisan, maupun
tidak langsung melalui media.
1.5.2. Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara komunikator dengan seorang komunikan. Komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis, berupa percakapan dan umpan balik bersifat langsung. Komunikator mengetahui
tanggapan komunikan ketika itu juga, pada saat komunikasi dilancarkan. Komunikator mengetahui pasti apakah komunikasi yang sedang berlangsung
tersebut positif atau negatif, berhasil atau tidak. Jika tidak, ia dapat metakinkan
Universitas Sumatera Utara
komunikan ketika itu juga karena ia dapat memebri kesempatan kepada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya. Dengan demikian komunikator dapat
mengarahkannya ke suatu tujuan sebagaimana yang ia inginkan Effendi, 1986 : 9.
Dalam komunikasi antar pribadi terjadi proses pertukaran makna antara orang-orang yang saling berkomunikasi. Pengertian proses mengacu pada
perubahan dan tindakan yang berlangsung terus menerus. Komunikasi antar pribadi juga merupakan suatu pertukaran, yaitu tindakan menyampaikan dan
menerima pesan secara timbal balik. Di balik pengertian ini, terdapat enam karakteristik yang disampaikan oleh Judy C. Pearson yang menentukan apakah
suatu kegiatan komunikasi dapat disebut sebagai komunikasi antar pribadi Sendjaja, 2005 : 2.1. Karakteristik tersebut adalah :
a. Komunikasi antar pribadi dimulai dari diri pribadi self.
b. Komunikasi antar pribadi bersifat transaksional. Anggapan ini mengacu
pada tindakan pihak-pihak yang berkomunikasi secara serempak menyampaikan dan menerima pesan.
c. Komunikasi antar pribadi mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan
antar pribadi. Komunikasi antar pribadi tidak hanya berkenaan dengan isi pesan yang dipertukarkan, tetapi juga partner komunikasi, serta
bagaimana hubungan yang terjalin dengannya. d.
Komunikasi antar pribadi mensyaratkan adanya kedekatan fisik antar pihak-pihak yang berkomunikasi.
Universitas Sumatera Utara
e. Komunikasi antar pribadi melibatkan pihak-pihak yang saling bergantung
satu dengan lainnya dalam proses komunikasi. f.
Komunikasi antar pribadi tidak dapat diubah maupun diulang. Selanjutnya, untuk memperjelas pengertian komunikasi antar pribadi,
Devito dalam Liliweri 1991 : 13 memberikan beberapa ciri komunikasi antar pribadi, yaitu :
a. Keterbukaan openes, yakni komunikator dan komunikasn saling
mengungkapkan segala ide atau gagasan bahkan permasalahan secara bebas tidak ditutupi dan terbuka tanpa rasa takut atau malu. Kedua-
duanya saling memahami dan mengerti pribadi masing-masing. b.
Empati empathy, yaitu kemampuan seseorang untuk memproyeksi dirinya kepada peranan orang lain.
c. Dukungan supportiveness, yakni setiap pendapat, ide, atau gagasan yang
disampaikan mendapat dukungan dari pihak-pihak yang berkomunikasi. Dukungan membantu seseorang untuk lebih bersemangat dalam
melaksanakan aktivitas serta meraih tujuan yang didambakan. d.
Rasa positif positiveness, adalah setiap pembicaraan yang disampaikan mendapat tanggapan pertama yang positif, rasa positif menghindarkan
pihak-pihak yang berkomunikasi untuk tidak curiga atau berprasangka, sehingga mengganggu jalinan interaksi.
e. Kesamaan equality, yakni suatu komunikasi lebih akrab dan jalinan antar
pribadi lebih kuat, apabila memiliki kesamaan tertentu seperti kesamaan pandangan, sikap, usia, ideologi, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
Manusia hidup secara sosial dan hal ini mengharuskannya membuat kesepakatan-kesepakatan tertentu mengenai simbol atau lambang-lambang pesan
guna mempertukarkan informasi di antara mereka. Kerlinger Liliweri, 1991 : 45 mengemukakan bahwa hubungan dengan orang lain ternyata mempengaruhi
kehidupan seorang individu. Seseorang tergantung pada orang lain karena orang lain tersebut juga berusaha mempengaruhi dirinya melalui pengertian yang
diberikan, informasi yang dibagikan, semangat yang disumbangkan, dan masih banyak lagi pengaruh lainnya.
Sukses tidaknya komunikasi antar pribadi sangat bergantung pada situasi komunikasi, mengacu pada hubungan tatap muka antara dua orang atau sebagian
kecil orang dengan mengandalkan suatu kekuatan yang segera saling mendekati satu dengan yang lain pada saat itu juga daripada memeprhatikan umpan balik
yang tertunda.
1.5.3. Komunikasi Massa