Pembahasan Komunikasi Antar Pribadi

IV.3. Pembahasan

De Vito mengemukakan ada lima karakteristik komunikasi antar pribadi ditinjau dari perspektif humanistik, yaitu : keterbukaan, perilaku positif, perilaku positif, empati, dan kesamaan atau kesetaraan. Dalam hal ini menurut hasil wawancara di lapangan dengan para informan, peneliti menyimpulkan bahwa faktor-faktor tersebut memang sangat berperan dalam komunikasi antar pribadi yang efektif di antara pelakunya. Jika para pelaku yang terlibat dalam komunikasi antar pribadi, dalam hal ini orang tua dan anak, dapat saling terbuka satu sama lain, saling memberi dukungan, dapat saling menilai positif, saling berempati, serta memiliki pengertian yang sama terhadap suatu pesan, maka komunikasi yang terjalin tersebut akan berkualitas. Dalam penelitian ini, komunikasi antar pribadi juga dikaitkan dengan konsep melek media. Komunikasi antar pribadi berperan sebagai penjembatan antara orang tua dengan anak dalam meningkatkan pemahaman anak terhadap tayangan televisi, di mana di dalamnya terkandung konsep melek media. Proses komunikasi antar pribadi tersebut melibatkan lima kemampuan melek media yang dijelaskan oleh Art Silverblatt dan mengalami penambahan oleh Stanley J. Baran, yaitu kemampuan dalam berpikir kritis, pemahaman tentang proses komunikasi massa, tanggap akan dampak media, pemahaman terhadap isi media, serta kemampuan menikmati, memahami, dan mengapresiasi isi media, di mana kelima kemampuan ini akan dilihat dari sisi orang tua. Kemampuan melek media yang baik inilah nantinya yang akan dapat meningkatkan pemahaman anak terhadap tayangan televisi. Anak akan lebih Universitas Sumatera Utara memahami apa yang disaksikannya, apa tujuan sebenarnya dari kegiatan menonton tersebut, meningkatnya pengetahuan yang dimilikinya, serta meningkatnya pula kemampuan kognitif dan kemampuan afektifnya.

a. Komunikasi Antar Pribadi

1. Keterbukaan Keterbukaan adalah suatu keadaan di mana orang tua mengetahui informasi tentang hal-hal yang disukai maupun tidak disukai oleh si anak melalui proses komunikasi yang dilakukannya. Dikaitkan dengan penelitian, orang tua dikatakan terbuka ketika mereka mengetahui tayangan terfavorit atau yang sama sekali tidak disukai oleh anak. Orang tua banyak membagi pengetahuan tentang hal-hal yang menurut mereka baru, juga menanyakan ketidaktahuan anak tentang hal-hal baru tersebut. Sebaliknya, anak banyak membagi pertanyaan serta pengetahuan yang ada pada dirinya dengan orang tuanya. Dalam tiap keluarga informan yang diteliti, setiap orang tua mengetahui tayangan terfavorit anaknya, namun hanya sebagian yang memiliki perhatian khusus dalam hal pengetahuan tentang hal-hal yang diketahui atau belum diketahui anak. Perilaku keterbukaan anak dalam hal ini tampak berbanding lurus dengan orang tua. Jika orang tua sering berbagi pengetahuan dan bertanya tentang ketidakpahaman anak, maka sebaliknya anak juga akan berperilaku demikian. Universitas Sumatera Utara 2. Empati Empati adalah suatu keadaan di mana orang tua mampu memposisikan dirinya sama seperti apa yang sedang dirasakan oleh anaknya. Dikaitkan dengan peneliian, sebagian orang tua sangat berempati terhadap kebutuhan menonton anak, bahkan sampai rela mengalah sepenuhnya terhadap keinginan anak, tetapi ada juga orang tua yangmelakukan pertimbangan terhadap hal tersebut, terutama dipandang dari penting tidaknya suatu tayangan disaksikan. Sebagian anak juga ada yang berbagi televisi dengan orang tuanya, serta sering ikut menyaksikan tayangan yang sering disaksikan orang tua, namun ada juga anak yang memiliki hak penuh terhadap televisi. 3. Dukungan Dukungan adalah suatu keadaan di mana orang tua mendorong anak menuju ke arah yang lebih positif, dalam berbagai hal, termasuk di dalamnya tentang tayangan-tayangan yang baik bagi perkembangannya. Dikaitkan dengan penelitian, sebagian orang tua mengarahkan anak untuk melihat tayangan-tayangan yang menurut mereka baik, dari segi isi maupun tampilan, tetapi ada sebagian orang tua yang membiarkan anak memilih tayangan sesuai kemauan hatinya. Anak yang terbiasa diarahkan menjadi lebih tahu tayangan televisi yang sebenarnya baik untuk ia konsumsi, dan anak yang diberi kebebasan penuh kebanyakan menonton semua jenis tayangan yang ada tanpa pengetahuan tentang baik buruknya tayangan tersebut. Universitas Sumatera Utara 4. Rasa positif Rasa positif adalah kemampuan orang tua dalam menyalurkan pemahamannya tentang suatu tayangan secara positif sehingga membangkitkan tanggapan yang juga positif dari anak. Dikaitkan dengan penelitian, ada orang tua yang sangat negatif penilaiannya terhadap televisi sehingga mengakibatkan dirinya menularkan penilaian negatif tersebut kepada anaknya, sehingga anak sangat terbatasi dalam hal menonton televisi. Tetapi lebih banyak orang tua yang memiliki penilaian positif terhadap televisi dengan memandang fungsi yang dimilikinya serta sebagian tayangan yang menurut mereka baik, sehingga hal ini menyebabkan anak menjadi lebih bebas dalam kegiatan menonton tersebut. Ada juga orang tua yang menganggap televisi sebagai sesuatu yang bebas nilai sehingga memberi kebebasan penuh terhadap anak untuk mengonsumsinya. 5. Kesamaan Kesamaan adalah suatu keadaan di mana orang tua dan anak memiliki pandangan sama tentang suatu hal, dalam hal ini orang tua memiliki peranan dalam menyamakan pandangan tersebut. Dikaitkan dengan penelitian, sebagian orang tua berhasil dalam mempersuasi anak untuk melihat baik buruknya suatu tayangan menjadi sama dengan pandangan yang dimilikinya. Anak, dengan keterbiasaan seperti itu memiliki pandangan yang sama dengan apa yang dipandang orang tuanya baik maupun buruk. Tetapi ada juga sebagian orang tua yang tidak mempermasalahkan hal tersebut, sehingga baik Universitas Sumatera Utara orang tua maupun anak dapat dikatakan tidak melakukan interaksi yang berarti pada kegiatan menonton televisi.

b. Kemampuan Melek Media Media Literacy

Dokumen yang terkait

Peran Orang Tua Dalam Membatasi Tayangan Televisi Bagi Anak di Perguruan TK Permata Bangsa Binjai Barat (Studi Kasus Terhadap Wacana Di Hapusnya Beberapa Tayangan Kartun Di Indonesia)

0 72 124

PERAN ORANG TUA DALAM PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL (Studi Deskriptif Tentang Peran Orang Tua Dalam Penggunaan Jejaring Sosial Oleh Remaja Di Lingkungan VII Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia)

0 37 7

Peran Orang Tua Dalam Penggunaan Jejaring Sosial (Studi Deskriptif Tentang Peran Orang Tua Dalam Penggunaan Jejaring Sosial Oleh Remaja Di Lingkungan VII Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia)

14 94 75

Respon Masyarakat Terhadap Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) Di Kelurahan Pekan Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang

1 39 127

Peran Orang Tua Dalam Membatasi Tayangan Televisi Bagi Anak di Perguruan TK Permata Bangsa Binjai Barat (Studi Kasus Terhadap Wacana Di Hapusnya Beberapa Tayangan Kartun Di Indonesia)

1 22 124

Peran Orang Tua Dalam Membatasi Tayangan Televisi Bagi Anak di Perguruan TK Permata Bangsa Binjai Barat (Studi Kasus Terhadap Wacana Di Hapusnya Beberapa Tayangan Kartun Di Indonesia)

0 0 16

Tinjauan Sosiologi Terhadap Kenakalan Re

0 0 13

PERAN ORANG TUA DALAM PEMAHAMAN ETIKA SOSIAL ANAK

0 0 25

Peran Orang Tua Dalam Penggunaan Jejaring Sosial (Studi Deskriptif Tentang Peran Orang Tua Dalam Penggunaan Jejaring Sosial Oleh Remaja Di Lingkungan VII Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia)

0 0 8

PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI ANAK DI PERUM TANJUNG RAYA PERMAI KELURAHAN PEMATANG WANGI KECAMATAN TANJUNG SENANG BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 106