orang tua maupun anak dapat dikatakan tidak melakukan interaksi yang berarti pada kegiatan menonton televisi.
b. Kemampuan Melek Media Media Literacy
1. Kemampuan dalam berpikir kritis
Kemampuan dalam berpikir kritis adalah kemampuan yang memungkinkan para orang tua sebagai konsumen media massa, untuk
mengembangkan penilaian independen tentang konten media dalam memahami isi tayangan yang sedang disaksikan. Dikaitkan dengan penelitian,
hanya beberapa orang tua yang memiliki penilaian mandiri serta kritis tentang program televisi. Bahkan ada yang dapat membandingkannya dengan
perkembangan tayangan televisi untuk beberapa waktu yang lewat. Tetapi ada juga orang tua yang cenderung tidak peduli dan menyamakan semua jenis
tayangan yang ada, dengan argumen-argumen yang mereka miliki.
2. Pemahaman tentang proses komunikasi massa
Pemahaman tentang proses komunikasi massa adalah kemampuan orang tua dalam memahami tayangan televisi sebagai sesuatu yang diciptakan
dan melewati suatu proses yang kompleks. Dikaitkan dengan penelitian, semua orang tua mengetahui bahwa tayangan televisi yang disaksikan anak-
anaknya adalah murni buatan, tetapi ada juga yang menganggapnya sebagai perpaduan antara realita dengan rekayasa sutradara.
Universitas Sumatera Utara
3. Tanggap akan dampak media
Tanggap akan dampak media adalah adanya pengetahuan dan kepedulian orang tua tentang dampak tayangan televisi, baik positif maupun negatif.
Dikaitkan dengan penelitian, setiap orang tua memiliki pemahaman yang berbeda tentang dampak tayangan televisi, ada yang lebih menitikberatkan
pada segi dampak positifnya, atau lebih melihat dampak negatifnya. Ada juga orang tua yang beranggapan bahwa tayangan televisi tidak memiliki dampak
apa-apa. Pandangan tentang dampak ini turut mempengaruhi kebijaksanaan orang tua dalam melakukan pembatasan terhadap tindakan mengonsumsi
televisi pada anak. Tetapi pembatasan tersebut sering kali tidak diikuti dengan penjelasan lebih lanjut tentang dampak media yang mereka pahami, sehingga
anak tidak memiliki pengetahuan tentang hal tersebut.
4. Pemahaman terhadap isi media
Pemahaman terhadap isi media adalah pemahaman orang tua tentang manfaat tayangan televisi ke dalam kehidupan. Dikaitkan dengan penelitian,
orang tua memiliki pandangan yang hampir sama tentang menfaat televisi di dalam kehidupan, yakni memiliki fungsi rekreatif yang lebih menonjol
dibanding fungsi informatifnya. Anak juga kebanyakan cenderung memilih tayangan-tayangan untuk memperoleh hiburan, hanya sebagian anak yang
menganggap bahwa jauh lebih puas ketika menonton tayangan-tayangan yang bersifat informatif.
Universitas Sumatera Utara
5. Kemampuan menikmati, memahami, dan mengapresiasi isi media.
Dikaitkan dengan penelitian, keseluruhan orang tua dan anak dapat menikmati apa yang mereka lihat. Begitu juga dengan masalah apresiasi,
orang tua dan anak tampak memiliki kemampuan tersebut dilihat dari loyalitasnya terhadap program acara tertentu. Tetapi ada juga orang tua yang
melakukan “olok-olokan” saat menonton dengan latar belakang tujuan tertentu. Tidak semua yang dapat memahami makna tayangan televisi yang
ditonton, karena seing kali tidak menganggap penting hal tersebut, sehingga tayangan televisi hanya diterima begitu saja.
c. Pemahaman Anak