1.7 Model Teoretis
1.8 Konsep Operasional
Konsep operasional berfungsi untuk memudahkan kerangka konsep dalam penelitian. Maka berdasarkan kerangka konsep dibuatlah operasionalisasi konsep
untuk membentuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian. Berdasarkan hal itu, maka operasionalisasi konsep yang diukur dalam penelitian ini adalah peran
orang tua dan pemahaman terhadap tayangan televisi. Operasionalisasi untuk konsep operasional peran orang tua diambil dari :
Orang Tua
Komunikasi Antar Pribadi Oleh Orang Tua Untuk
Memberikan Pemahaman Tentang Literasi Media
Anak
Peningkatan Pemahaman
Terhadap Tayangan Televisi
Tayangan Televisi
UU No.32 Tentang
Penyiaran dan P3SPS
Universitas Sumatera Utara
a. Konsep komunikasi antar pribadi yang disampaikan oleh James A. Devito,
yaitu : 1.
Keterbukaan Keterbukaan adalah suatu keadaan di mana orang tua mengetahui
informasi tentang hal-hal yang disukai maupun tidak disukai oleh si anak melalui proses komunikasi yang dilakukannya, termasuk
tayangan terfavorit atau yang sama sekali tidak disukai, terlepas dari nilai yang tekandung dalam tayangan tersebut.
2. Empati
Empati adalah suatu keadaan di mana orang tua mampu memposisikan dirinya sama seperti apa yang sedang dirasakan oleh anaknya,
termasuk di dalamnya tentang pemahaman terhadap kebutuhan yang seharusnya atau tidak seharusnya dipenuhi.
3. Dukungan
Dukungan adalah suatu keadaan di mana orang tua mendorong anak menuju ke arah yang lebih positif, dalam berbagai hal, termasuk di
dalamnya tentang tayangan-tayangan yang baik bagi perkembangannya.
4. Rasa positif
Rasa positif adalah kemampuan orang tua dalam menyalurkan pemahamannya tentang suatu tayangan secara positif sehingga
membangkitkan tanggapan yang juga positif dari anak.
Universitas Sumatera Utara
5. Kesamaan
Kesamaan adalah suatu keadaan di mana orang tua dan anak memiliki pandangan sama tentang suatu hal, dalam hal ini orang tua memiliki
peranan dalam menyamakan pandangan tersebut.
b. Tujuh elemen dasar literasi media yang disampaikan oleh Art Silverblatt,
dan ditambahi satu elemen oleh Stanley J. Baran sehingga menjadi delapan Baran, 2009:27-31. Adapun elemen literasi media yang diambil
disesuaikan dengan kebutuhan penelitian sehingga yang dianggap paling tepat adalah lima elemen berikut :
1 Kemampuan dalam berpikir kritis.
Kemampuan dalam berpikir kritis adalah kemampuan yang memungkinkan para orang tua sebagai konsumen media massa, untuk
mengembangkan penilaian independen tentang konten media dalam memahami isi tayangan yang sedang disaksikan dan selanjutnya
menanmkan pemahaman tersebut kepada anaknya. 2
Pemahaman tentang proses komunikasi massa Pemahaman tentang proses komunikasi massa adalah kemampuan
orang tua dalam memahami tayangan televisi sebagai sesuatu yang “diciptakan” dan melewati suatu proses yang kompleks, dan
selanjutnya bagaimana orang tua menyalurkan pemahaman tersebut kepada anaknya.
Universitas Sumatera Utara
3 Tanggap akan dampak media
Tanggap akan dampak media, yaitu adanya pengetahuan dan kepedulian orang tua tentang dampak tayangan televisi, baik positif
maupun negatif, dan selanjutnya bagaimana orang tua meminimalisir atau memaksimalkan dampak yang dimiliki media tersebut terhadap
anak-anaknya. 4
Pemahaman terhadap isi media. Pemahaman terhadap isi adalah pemahaman orang tua tentang manfaat
tayangan televisi ke dalam kehidupan. 5
Kemampuan menikmati, memahami, dan mengapresiasi isi media. Kemampuan untuk menikmati, memahami, dan mengapresiasi isi
media, dan kemudian menanamkan kemampuan tersebut kepada anaknya.
c. Operasionalisasi untuk konsep operasional pemahaman terhadap tayangan
televisi diambil dari pernyataan Darmadi Durianto Durianto, 2003 : 68- 73 dan komponen yang dipilih juga didasarkan pada kebutuhan
penelitian. Komponen tersebut adalah: a
Pemahaman terhadap stimulus Pemahaman terhadap stimulus, yaitu pengetahuan orang tua tentang
pemahaman anak terhadap stimulus, dalam hal ini tayangan televisi.
Universitas Sumatera Utara
b Motivasi
Motivasi, yaitu pengetahuan orang tua tentang tujuan yang mendorong anaknya untuk menyaksikan tayangan televisi.
c Pengetahuan
Pengetahuan, yaitu informasi awal yang dimiliki orang tua tentang pengetahuan yang dimiliki anak, dan selanjutnya mencari tahu pengayaan
wawasan yang dimiliki anak sesudah menyaksikan tayangan televisi. d
Persepsi : Persepsi, yaitu pengetahuan orang tua tentang kemampuan penafsiran yang dimiliki anak terhadap tayangan yang disaksikannya.
Persepsi meliputi; kemampuan kognitif, yakni kemampuan yang berkisar pada pemahaman orang tua tentang pengetahuan faktual yang tersimpan
dalam memori anak, serta kemampuan Afektif, yakni kemampuan afektif adalah pemahaman orang tua tentang perasaan dan emosi yang diperoleh
anak saat dan setelah menyaksikan tayangan, misalnya rasa takut, terkejut, sedih, dan ekspresi emosi lainnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORETIS
2.1 Komunikasi
Defenisi komunikasi, jika dikumpulkan dari para pakar yang berasal dari bidang ilmu yang berbeda-beda akan menunjukkan angka ratusan. Masing-masing
defenisi mendapat penekanan yang berbeda satu sama lain, dan perbedaan tersebut
Literasi Media
Komunikasi Antar Pribadi
UU RI NO.32 Th. 2002 dan
P3SPS
Komunikasi Massa
Televisi dan Tayangan
Sinetron Komunikasi
Pemahaman
Universitas Sumatera Utara