3.3 Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada Bulan April, dengan lama penelitian yang akan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan.
3.4 Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di daerah Lingkungan III, Kelurahan Pekan, Kecamatan Tanjung Morawa, 20362.
3.5 Subjek Penelitian
Dalam menentukan subjek penelitian yang paling penting adalah subjek penelitian harus memungkinkan atau dapat diakses, menarik, dan tentu saja dapat
digeneralisasikan. Selain itu, subjek penelitian yang baik adalah orang-orang dengan peran tertentu dan memiliki pengalaman. Subjek penelitian haruslah
memiliki kaitan erat dengan kasus yang ingin diteliti. Untuk studi kasus, jumlah informan dan individu yang dijadikan informan dipilih berdasarkan tujuan dan
kebutuhan penelitian. Orang-orang yang dapat dijadikan sebagai informan adalah orang-orang yang memiliki pengalaman sesuai dengan penelitian, orang-orang
dengan peran tertentu dan tentu saja mudah untuk diakses. Adapun subjek penelitian untuk penelitian ini adalah para orang tua yang
memiliki anak usia 6 sampai 12 tahun dan berdomisili di Lingkungan III, Kelurahan Pekan, Kecamatan Tanjung Morawa. Subjek penelitian diupayakan
berasal dari latar belakang demografis yang berbeda-beda, dengan harapan akan lebih dapat merepresentasi keragaman demografis tersebut, antara lain dari segi
Universitas Sumatera Utara
pendidikan, pekerjaan, dan jumlah anak yang dimiliki. Subjek penelitian adalah orang tua lengkap, yakni ada ayah dan ada ibu, tanpa bermaksud
membandingkannya dengan keluarga yang hanya terdiri atas satu pemimpin keluarga.
3.6. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan field research. Penelitian lapangan adalah pengumpulan data
di lapangan yang meliputi kegiatan survey di lokasi penelitian. Pengumpulan data dari responden dilakukan melalui wawancara mendalam Indepth Interview.
Wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar
mendapatkan data lengkap dan mendalam. Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi tinggi berulang-ulang secara intensif. Pada wawancara mendalam ini,
pewawancara relatif tidak mempunyai kontrol atas respons informan, artinya informan bebas memberikan jawaban. Karena itu periset mempunyai tugas agar
informan bersedia memberikan jawaban-jawaban yang lengkap, mendalam, dan bila perlu tidak ada yang disembunyikan. Caranya dengan mengusahakan
wawancara berlangsung informal seperti orang sedang mengobrol Kriyantono, 2008 : 100.
Dalam melakukan wawancara ada beberapa teknik yang dapat diterapkan oleh peneliti. Teknik yang biasanya terdapat dalam wawancara mendalam, antara
lain:
Universitas Sumatera Utara
a. Peneliti harus menjamin anonimitas.
Peneliti harus menjelaskan kepada informan bahwa apa yan b.
Memastikan bahwa peneliti telah bertindak akurat. c.
Menghindari pertanyaan yang mengarahkan jawaban. d.
Meminta informan mendefenisikan istilah-istilah yang tidak dipahami. e.
Tetap fokus. f.
Peneliti harus memastikan pertanyaannya jelas dan dapat dimengerti oleh informan.
g. Peneliti tidak segan meminta contoh dan penjelasan detail sebagai upaya
memenuhi prinsip authenticity h.
Peneliti harus menyiapkan pertanyaan sebelum wawancara. Peneliti harus menjelaskan kepada informan responden bahwa apa yang
mereka sampaikan dijamin kerahasiaannya dan tidak ada seorang pun di luar peneliti yang dapat mengenal siapa penyedia informasi tersebut.
3.7 Teknik Analisis Data