Keberadaan Visual Kei dan Band Japanese Rock di Beberapa Kota

banyak toko ini membantu persebaran hal-hal yang bersifat “jejepangan” di Indonesia.

3.2 Keberadaan Visual Kei dan Band Japanese Rock di Beberapa Kota

Besar Di Indonesia, pengaruh Visual Kei sudah ada sejak tahun 2000. Walaupun saat itu masih belum banyak, namun komunitasnya sudah ada. Sebagian besar komunitas tersebut adalah penggemar musik Rock Jepang Japanese Rock yang sering berkumpul bersama ketika ada festival-festival band, atau mengadakan gathering khusus di tempat-tempat umum. Ada yang mendirikan band yang memainkan musik rock Jepang dan meniru Visual Kei dari band-band favorit mereka. Populernya Visual Kei di Indonesia di pelopori oleh beberapa komunitas yang senang mengadakan gathering sambil melakukan cosplay. Kepopuleran Japanese Rock di Indonesia seiring sejalan dengan kepopuleran manga komik Jepang dan penanyangan anime di televisi di penghujung tahun 1980-an. Berkat lagu-lagu soundtrack lagu tema anime yang dinyanyikan oleh para musisi terkenal Jepang inilah kemudian muncul trend bermusik Japanese Rock di kalangan remaja-remaja Indonesia. Awalnya musik- musik dari serial inilah yang kemudian disebut sebagai Japanese Rock J-Rock , namun kini semua musik yang bergenre rock bisa dikategorikan sebagai Japanese Rock. Pada bab sebelumnya sudah disebutkan bahwa Wasabi adalah salah satu pelopor Japanese Rock di Indonesia. Yang melatar belakangi terbentuknya Wasabi tahun 2001 ini adalah kekaguman mereka terhadap musik-musik Jepang. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Setahun setelah mereka mengawali langkah di komunitas Britpop, berbagai komunitas Jepang mulai merebak, yang tentunya diiringi dengan banyaknya acara-acara berlabel komunitas Jepang. Hal ini berdampak bagus buat wasabi dikarenakan minimnya band-band yang membawakan musik Jepang pada saat itu, sampai akhirnya menyebabkan wasabi semakin sering ditanggap untuk jadi pengisi acara tersebut. Kerja keras pun akhirnya membuahkan hasil, nama wasabi pun sering mulai terpampang di event-event komunitas Jepang sebagai bintang tamu. Band-band pengusung musik Jepang pun semakin banyak bermunculan dan memeriahkan warna-warni musik komunitas. 36 JRS J-Rocks mengawali karir mereka dengan membawakan lagu-lagu dari band Rock Jepang seperti Laruku, Glay, Malize Mizer, dan Kaze. Lagu-lagu dari Laruku lah yang mempengaruhi musik mereka. Tahun 2004 mereka mengikuti audisi Nescafe Gets Started 2004 di Bandung, yang juga diikuti band- band dari beberapa kota besar di Indonesia seperti Makassar dan Jogjakarta. Akhirnya mereka menjadi pemenang pertama pada kompetisi tersebut. Ketika itu memang warna musik yang mereka bawakan masih jarang di Industri musik Indonesia. Dari segi vokal, Iman memiliki karakter vokal yang kuat dan range vokal yang lebar, yang membuatnya mampu manjangkau nada-nada rendah hingga nada-nada tinggi, digabung dengan tekhnik falsetto namun tetap terjaga artikulasinya. Band-band tersebut seperti JRS J- Rocks, Jetto, Leto, Sound Wave, Lucifer, dan masih banyak lagi. 37 36 Friendster Wasabi Ada juga band Akatsuki sebelumnya bernama Yellow Box dan Astronia dari Jakarta yang mengaku terpengaruh oleh JRS untuk masuk komunitas Jepang, meskipun pada saat itu mereka sama sekali “buta” dengan hal- 37 Oleh Ihdhiny dalam http:ihdhiny.blog.friendster.com , tanggal 13 Maret 2007. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara hal yang “berbau” Jepang. Mereka mulai membawakan lagu-lagu Jepang dan seiring waktu pengetahuan mereka dalam bermusik juga bertambah. 38 Kyuushensi Jakarta terbentuk tahun 2004, dimulai dari empat orang yang memiliki ketertarikan yang sama terhadap musik Jepang. Dalam sebuah kompetisi band, mereka memainkan lagu-lagu L’arc En Ciel, Luna Sea, dan ZONE yang mengantarkan mereka menjadi juara ketiga dalam kompetisi tersebut. Sekarang mereka adalah band Visual Kei yang meng-cover band J-rock Japanese Rock seperti Pierrot, Plastic Tree, dan sebagainya. Suicide Maya Bandung secara resmi didirikan pada tanggal 25 Desember 2006. Group ini terbentuk dari pecahan sebuah band HISTERIQUE MEDIA ZONE atau lebih dikenal sebagai HIMEZO. Suicide Maya terinspirasi oleh Dir en Grey , Sadie , DespairsRay, UnsraW , Lynch , Gilgames , dan band visual lainnya , The Black Dahlia Murder, dan Dimmu Borgir. Tetapi Suicide Maya menilai genre musik mereka sebagai Post Metal Progressive. Semenjak pengaruh musik mereka berkembang, mereka mencampur antara visual kei, progressive rock, dan heavy metal. Shuriken Jakarta terbentuk awal tahun 2006. Walaupun terbilang baru, namun para personilnya sudah banyak pengalaman di scene J-Lokal Indonesia. Terdiri dari lima personil dimana tiga personilnya adalah personil dari beberapa band terdahulu seperti Wasabi, Sakura Drop, dan Chik-en-Katsu. Mereka memainkan lagu-lagu J-Metal terutama lagu-lagunya Dir En Grey. Namun mereka juga memiliki beberapa lagu karya mereka sendiri yang diharapkan bisa dinikmati oleh penikmat musik Tanah air terutama penggemar musik metal dan sejenisnya. PUREI Jakarta merupakan band covering L’arc En Ciel yang terbentuk 38 Friendster Akatsuki Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara pertengahan tahun 2007 bergenre Alternative Japanese Rock. Nama PuRei sendiri terinspirasi dari judul film horor Jepang. Lalu ada Sora Aoi S.O yang bergenre J- Rock, V-Kei, Funk Rock, “Happymetal” yang meng-cover band Maximum The Hormone, Girugamesh, Dir en Grey, soundtrack movie anime, dan masih banyak lagi. Band ini berdiri tanggal 19 Januari 2009 di Bandung. Selanjutnya ada D’arc Alice yang memulai perjalanan sebagai band jepang-jepangan sekitar bulan Februari 2008. Mereka dikenal public sebagai band cover Alice 9. Sebelumnya band ini bernama AFTER ALL, namun mereka mengganti nama bandnya menjadi D’arc Alice karena di luar negeri juga terdapat band dengan nama serupa. Giga Of Spirit Semarang adalah sekumpulan orang yang memiliki hobi yang sama dalam bermusik, sehingga membentuk band yang mengambil genre Nu Metal yang menggabungkan teknik vokal growl, scream, dan soft voice. Mereka terpengaruh banyak band luar seperti Maximum The Hormone, Girugamesh, dan Slipknot. Mereka juga memiliki lagu karya sendiri. Band lain yang juga membawakan lagu milik Maximun The Hormone adalah HOUKI BOUSHI Bandung. Selain itu mereka juga memainkan lagu milik band Gazzete, Luna Sea, Younha, Punk’en Ciel, dan Jealkb. Kabuki Clash adalah band yang tidak hanya memainkan satu genre J-Music saja, terkadang J-PopJ-Rock tergantung event. Mereka juga tidak mengcover satu atau dua band saja, tetapi mereka bebas membawakan lagu-lagu yang mereka suka dengan pendekatan J-Music secara umum. Salah satu band yang mereka cover adalah Abbingdon Boys School, serta pernah membawakan lagu milik Miyavi dan Kannivalism. Obake merupakan band spesialis covering lagu-lagu L’arc En Ciel yang memulai debut bermusik “jejepangan” pada awal tahun 2007. Rev De Kei Jogjakarta yang disinyalir satu-satunya band Indonesia Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara yang pernah meng-cover band Kaggra adalah pemenang Animosound 2008. Selain itu masih banyak band-band cover lainnya seperti : Mojigoi yang meng- cover band Gazzete, Girugamesh, dan Dir en Grey. Rakku Ranshin Kurabu meng-cover band Barouqe. Rozuka Rouzen Houka merupakan band cover Girugamesh. Tamama Impact dan Yajirobe yang sama-sama covering Asian Kung-Fu Generation, sedangkan Ponchi Monchi dan X-Shibuya juga sama-sama covering band Dir en Grey. 39 39 Selebihnya masih banyak band lainnya seperti Chick-en-Katsu terinfluence oleh L’arc en Ciel, Gackt, Luna Sea, Dir en Grey, AKG, Hyde, dan JRS, Sans Logique, Play Group a.k.a The Bonyo, Rosemary Marian, Visblood, Zeal, Kasa Rock, Dai’Shi, REI dulunya bernama Restu ibu, Julia Rock band, Ruins Arc, The Satpams, Suzero, Sakura for my valentine, Love Ozawa, Bobymaru, Miabee, dan masih banyak lagi. Di Indonesia juga terdapat beberapa komunitas penggemar musik Jepang, seperti Hikaru, Shimatta, Sinyuu, J-Toku, dan lain-lain. Tetapi selain yang telah disebutkan diatas masih banyak lagi band-band lain yang mewakili masanya dan kotanya. Informasi tentang kapan pastinya aliran Japanese Rock masuk ke kota-kota besar tidak diketahui. Saya ambil contoh saja di Jogja. Dari informan saya, Arya, yang merupakan vokalis Julia Rock band mengatakan bahwa tidak diketahui kapan pastinya musik Jepang tersebut masuk kesana. Dia hanya memperkirakan sekitar tahun 2004 semuanya bermula dari MTV. Setelah melihat MTV kemudian ia mencari di forum internet. Ternyata ada sebuah radio yang mengulas dan memutar lagu-lagu Jepang baik Rock maupun Pop. Lalu bersama temannya ia membentuk komunitas penggemar musik Jepang yang bernama Shimatta. www.Japanesia.com Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

3.3 J-Event Japan Event