Studi Kepustakaan Pengamatan Metode Penelitian

1.5.1 Studi Kepustakaan

Sebelum melakukan penelitian lapangan, pada tahap pra-lapangan penulis terlebih dahulu akan melakukan studi pustaka dengan membaca bahan bacaan yang memiliki relevansi dengan topik penelitian. Bahan bacaan bisa berupa buku, majalah, jurnal, artikel, maupun skripsi. Musik Populer yang ditulis oleh Mauly Purba dan Ben M. Pasaribu, 2006; Musik dan Kosmos karya Shin Nakagawa, 2000; Psikologi Musik karya Djohan, 2009; merupakan buku-buku yang saya gunakan dalam menulis skripsi ini, dan masih ada beberapa buku lainnya yang relevan dengan topik penelitian. Penulis tidak menemukan buku khusus yang menulis tentang Japanese rock dan Visual Kei, oleh karena itu penulis mencari artikel dan informasi lain yang memiliki relevansi melalui internet.

1.5.2 Pengamatan

Pengamatan dalam metode penelitian kualitatif meliputi keseluruhan kejadian, kelakuan, dan benda-benda pada latar penelitian. Mengamati adalah menatap kejadian, gerak atau proses. Untuk mengamati kejadian yang kompleks dan terjadi serentak, pengamat diseyogiakan menggunakan alat bantu misalnya kamera, video tape dan audio-tape recorder. Kejadian tersebut kemudian dapat diamati dan dianalisis setelah rekamannya diputar kembali Arikunto, 2002:205. Harsja W. Bachtiar dalam Koenjtaraningrat 1973:149-151 mengemukakan dua macam pengamatan yaitu : Metode pengamatan terkendali. Dalam pengamatan terkendali, para pelaku yang akan diamati diseleksi dan diamati dalam ruangtempat Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 1. kegiatan. Tidak memungkinkan bagi orang yang menjadi sasaran penelitian untuk melihat peneliti yang mengamati mereka, karena peneliti biasanya mengamati dari kaca jendela. 2 Metode pengamatan terlibat. Yang menjadi sasaran pada pengamatan ini adalah orangpelaku. Oleh sebab itu, dalam mengumpulkan bahan yang diperlukan peneliti mempunyai hubungan dengan para pelaku yang diamatinya. Sasaran penelitian harus diamati di tempat mereka dijumpai. Artinya, orang yang menjadi sasaran penelitian menyadari kehadiran si peneliti. Berbeda dengan pengamatan terkendali, pada pengamatan terlibat peneliti tidak perlu bersembunyi saat mengamati dan tidak juga mengakibatkan perubahan pada kegiatan yang diamati karena kehadirannya. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode pengamatan terlibat karena orang yang menjadi sasaran penelitian menyadari kehadiran penulis. Melalui pengamatan ini peneliti dalam mengumpulkan bahan keterangan yang diperlukan tidak perlu bersembunyi tapi juga tidak mengakibatkan perubahan oleh kehadirannya pada kegiatan yang diamati.

1.5.3 Wawancara